Shani menatap sendu kearah wajah anaknya yang tertidur pulas di dekapannya. Wajah lelap itu membuat hatinya kian tersayat kala mengingat kejadian hari ini. Benar benar menguras energi dan pikiran. Tak lupa batin yang ikut tersiksa karnanya
Memang sejak kepergian Gita dan perbincangan singkat oleh anggota keluarganya, Shani memilih untuk meminta waktu berdua bersama Chika. Ia ingin menenangkan dirinya dan anaknya. Setelahnya ia berniat untuk memulai sesi deep talk serius hanya berdua. Ia ingin lebih intim lagi memahami dan memiliki kedekatan batin dengan anaknya.
Tetapi jauh berbanding balik dengan faktanya. Setelah memasuki kamar, keduanya malah saling terdiam. Melamun berperang dengan pikirannya masing-masing, hingga akhirnya Chika jatuh tertidur dipelukan Shani.
Melupakan hari ini adalah hari sakral bagi mereka. Menghiraukan beberapa kerabat dan tamu yang bermunculan. Dan melupakan sosok yang sedari tadi ditunggu tunggu itu dihak kaku oleh Gita. Anak itu bahkan tidak memberikan izin pada Veranda yang kenyataannya adalah ibu dari sosok wanita mirip anime di kehidupan nyata itu
Ia menepis pelan tangan Veranda dan memilih duduk dipangkuan sang aunty dan memeluknya erat. Membiarkan sesekali aunty nya itu menyuapi kue kue kering pada oniel yang sama sekali tak terusik. Anak itu sudah puas karna terlebih dahulu bertemu. Sejak dari bandara dan diperjalanan pulang, oniel sudah puas bermanja-manja.
"Ih kak, Oma kangen sama anaknya Oma masa gaboleh peluk sih?"
"Gaboleh Oma ini aunty nya Gita. Sana Oma nanti aja temu kangen sama aunty nya"
Sejujurnya yupi si sosok aunty yang sedari tadi diperebutkan mati matian menahan kegemasannya akan tingkah laku gita yang sangat jarang terlihat. Anak yang kaku, datar, bahkan terkesan acuh itu sekarang terlihat menggemaskan dengan wajah masamnya yang ditelusupkan dileher milik yupi. Gita terlihat kesal terus berdebat dengan Oma nya
"Dih mana bisa gitu. Inget ya itu anak Oma"
"Aunty kakak!"
"Anak Oma tapinya!"
"Ih oma apasih udah tua juga"
Veranda lantas membelalakkan matanya mendengar ocehan yang baru saja keluar dari mulut cucunya itu. Tak ayal itu mengundang gelak tawa yang begitu memekakkan dari anak anaknya.
Veranda ternistakan sekali rupanya hari ini. Dari dijadikan tameng oleh Chika kala Gino menyemprotnya dengan keran air. Dicuri dompetnya oleh oniel sehingga dia kebingungan membayar belanjaannya. Dijadikan sasaran tukang coba rasa makanan oleh desy dan Feni hingga dia enek sendiri. Dikibuli oleh Gino dan Shani anaknya sendiri dengan mengatakan bahwa baju yang dikenakannya seperti baju milik tetangga musuh bebuyutan Veranda. Lalu setelahnya dimaki oleh cucu sulungnya
"Mulai ketularan Dede Chika ya kamu tengilnya"
Perkataan itu menghentikan tawa dari gita. Ah, mengingat nama adiknya itu dia jadi kepikiran tentang kondisi Chika. Sudah sekiranya 2 jam sejak dia pergi meninggalkan kamar Chika setelah menggertaknya
"Kepikiran dedek? Sana gih samperin"
Gita menoleh kilas kearah yupi. Lalu setelahnya beranjak pergi keluar rumah. Mengharuskan oniel yang sibuk dengan tontonan kartun dan kunyahan kue kering di mulutnya berdecak kesal karna lirikan seluruh anggota keluarganya. Seakan paham, dia lalu menyusul Gita keluar
"Ganggu beut. Padahal itu cookies enak beut lumer lumer dimulut"
Oniel misuh misuh rusuh sembari membenarkan posisi sendalnya yang terbalik. Membiarkan tamu tamu yang berdatangan mengernyit heran akan tingkah oniel yang malah berlari menjauh dengan menteng sendalnya saat dirinya merasa menjadi pusat perhatian