Jam sudah menunjukan pukul 10.15 , Aisyah kini tengah dalam perjalanan pulang ke rumah Aisyah bersama Vaerel.
Sampai dirumah Aisyah, Aisyah langsung membereskan barang yang ingin dibawanya ke rumah baru. Setelah selesai semua barang dimasukan ke dalam koper. Vaerel membawanya keruang tamu.
Karena waktu yang sudah menunjukan pukul 12.20 Aisyah dan Vaerel melakukan sholat dhuhur terlebih dahulu, dan makan siang bersama keluarga Aisyah.
Selesai makan, mereka tak langsung bubar seperti biasanya. Mereka mengobrol ria di meja makan.
"Mah, Ais mau pindah ikut suami" ucap Aisyah meminta izin.
Naila mengangguk, mendengar izin Aisyah.
"Mamah setuju saja semua itu tergantung kamu" ucap Naila.
"Mamah sama papah juga mau pulang kampung habis ini soalnya kerjaan numpuk dikator" sambung Yusuf.
"Trus kalo kalian pada pergi, gue disini sama siapa dong" celetuk Zera kesal.
"Ya Lo sendiri lah disini sama Bu Sulastri" ucap Aisyah sambil menatap Zera malas.
"Ohh ya kalo Lo butuh kerja sampingan gw ada kerjaan nih buat Lo" ucap Aisyah lagi.
"Kerjaan apa?" Tanya Zera .
"Kerja di bidang keuangan dikantor gue" ucap Aisyah.
"Boleh deh buat tambah tambah uang jajan gue, tapi gue kerja setelah selesai jam kuliah" ucap Zera sambil meminum susu yang dibuat Sulastri.
"Hmm, Lo Dateng aja besok ke kantor gue langsung wawancara ke HRD nanti gue bilangin ke orang kantor" ucap Aisyah .
"Yaudah kalo gitu pah, mah Aisyah sama mas Erel pamit dulu" ucap Aisyah menyium tangan Naila dan Yusuf diikuti Vaerel.
Vaerel mengambil koper Aisyah dan membawanya ke mobil. Aisyah masuk terlebih dahulu ke dalam mobil bagian depan, lalu diikuti Vaerel.
Vaerel membawa mobilnya menuju rumah Vaerel terlebih dahulu untuk mengambil barang, baru mereka akan pergi ke rumah baru.
Sampai dirumah baru. Vaerel turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu mobil untuk Aisyah. Lalu Vaerel mengambil barang barang di bagasi mobilnya.
Aisyah membantu membawa satu koper, Vaerel sempat melarang Aisyah untuk membantu membawa kopernya namun Aisyah bersikekeh untuk tetap membantu membawa kopernya alhasil Vaerel hanya pasrah dengan sifat keras kepala Aisyah.
"Assalamualaikum" salam Aisyah dan Vaerel bersamaan ketika memasuki rumah.
"Dimana kamar kita mas?" Tanya Aisyah sambil celingak celinguk mengamati isi rumah ini.
"Ada dilantai atas, ayo" ucap Vaerel lalu berjalan mendahului Aisyah.
Aisyah mengikutinya dari belakang. Sampai dikamarnya adzan ashar terdengar merdu ditelinga mereka. Mereka menaruh barang bawaan di pojok kamar.
"Sudah ashar, beres beresnya nanti saja sholat dulu" ucap Vaerel lalu mengambil sarung juga pecinya dan mengganti bajunya menjadi baju Koko.
"Saya sholat dimasjid ya" ucap Vaerel.
"Iya mas,hati hati" ucap Aisyah lalu mencium tangan Vaerel dan Vaerel mencium kening Aisyah.
Vaerel pun pergi ke masjid terdekat dan Aisyah melakukan sholat sendiri dirumah.
Selesai sholat, Aisyah segera membuka kopernya dan menaruh bajunya juga baju Vaerel di lemari. Selesai menata baju, Vaerel datang dan langsung menghampiri Aisyah.
"Assalamualaikum" salam Vaerel.
"Waalaikumussalam, udah pulang mas?" Tanya Aisyah sambil mengambil tangan Vaerel untuk diciumnya.