02

621 28 0
                                    

Hari semakin gelap, sunghoon memilih untuk kembali ke mansion pribadinya. Menggunakan mobil Sport miliknya, ia berkendara diatas rata-rata.

Jarak kantor dan rumahnya sekitar 25 menit, namun sunghoon berhasil mencapai rumahnya hanya dengan waktu 10 menit saja.

Ia turun dari mobil Sport mewah miliknya, menurunkan kacamata nya dan melihat bodyguard adiknya di depan pintu masuk mansion nya.

Sunghoon menghampiri bodyguard adiknya itu dengan tatapan penuh tanda tanya membuat para bodyguard itu menundukkan kepalanya.

"Siapa yang menyuruh adik kemari?" Tanya Sunghoon to the point

"T-tuan Hang" Ucap salah satu dari mereka dengan gugup

"Alasan?"

"T-tuan Park Hang menyuruh Tuan Sunoo untuk kemari tuan."

Sunghoon langsung masuk dan melihat adiknya, Sunoo. Sedang asyik menonton televisi dengan sejumlah makanan di tangan nya.

"Ekhm" Dehem Sunghoon yang membuat Sunoo tersadar

"Eh kakak, udah pulang kak?" Sunoo tersenyum ramah

"Langsung saja, kau disuruh apa sama ayah?" Tanya Sunghoon dengan wajah datar

"Ayah?" Sunoo berbalik bertanya

"Ya, jawab!"

"Aku kemari bukan hanya suruhan ayah, namun ibu juga" Ucap Sunoo dengan sedikit ketakutan

"Mereka memerintah mu apa?" Tanya Sunghoon

"Ayah sangat marah ketika pulang, karna kakak membuat malu ayah dan ibu" Jawab Sunoo

"dan ibu sedikit kecewa saat kakak menolak perjodohan bersama keluarga Yang, lagipula itu sudah perjodohan yang ke 12x nya. Kakak ga bosen jomblo terus? Umur kakak udah 27 tahun lho" Lanjut nya

"Huh? Kau tau aku tidak peduli dengan umurku, aku juga tak peduli dengan perjodohan konyol itu!" Tegas Sunghoon

"Kakak, kakak yakin?" Tanya Sunio sedikit ragu

"Why not? Kau tau, kau sama saja seperti ayah dan ibu. Selalu saja terobsesi untuk menjodohkan ku!" Jawab Sunghoon dengan sedikit keras

"Maaf kak, aku hanya disuruh ibu membujuk kakak untuk menerima perjodohan" Ucap Sunoo

Raut wajah Sunghoon semakin marah, ia meninggalkan adiknya itu sendirian di ruang tamu.

Sunghoon berjalan sedikit cepat menuju ruang bawah tanah, ruang tawanan.

Sunghoon masuk kedalam salah satu ruang penyiksaan para tawanan, bila Sunghoon telah masuk kedalam ruangan itu sudah dipastikan bahwa Sunghoon sedang stres/marah.

Saat Sunghoon masuk, ia melihat seorang gadis manis sedang pingsan dan ditali di sebuah kursi ditengah ruangan.

"Ck, sialan. Aku meminta tawanan pria, bukan wanita." Umpat Sunghoon

Namun umpatan itu segera berhenti saat gadis manis yang lemah itu terbangun dari pingsan nya.

Sunghoon sedikit penasaran dengan gadis itu, oleh karena itu. Sunghoon mendekat perlahan menuju gadis mungil itu.

Wanita itu tersadar saat ada seorang pria bertubuh kekar menghampiri nya, ia langsung mendongak kan pandangannya kearah pria tersebut.

"S-siapa kau?!" Teriak gadis itu lemah

Sunghoon tersentak saat gadis itu terbangun dari pingsan nya.

"Hei, tenang. Jangan menangis, aku tidak akan melukaimu" Ucap Sunghoon menenangkan

Namun wanita itu lebih histeris lagi saat Sunghoon hendak menyentuh wajah nya.

Sunghoon yang tidak pernah menghadapi situasi ini merasa kebingungan, biasanya jika ada tawanan yang menangis. Langsung ia bunuh tak padang bulu, namun kali ini ia merasa tak memiliki tenaga sedikitpun untuk menyiksa apalagi membunuh gadis cantik dihadapan nya.

Mau tak mau, Sunghoon merogoh kantong nya, terlihat Sunghoon mengeluarkan sebuah pisau kecil yang tajam, membuat wanita dihadapan Sunghoon semakin histeris.

Sebuah suara goresan yang begitu

Tali yang melilit tubuh indah itu langsung terbelah dalam satu kali tebas.

Tanpa ba bi bu lagi, Sunghoon dengan tegap langsung menggendong wanita itu layak nya karung beras.

"Kamu aman bersama ku, jangan menangis, aku tidak akan melukaimu" Bisik Sunghoon tepat ditelinga gadis itu

Sunghoon membawa gadis itu di salah satu kamar tepat disamping kamarnya, ia menidurkan gadis itu lembut diatas kasur yang mahal.

Gadis itu sepertinya tertidur atau  pingsan lagi? Yang jelas Sunghoon tidak tahu. memandangi gadis itu selama hampir 5 menit tidak menimbulkan rasa bosan sama sekali.

"Gadis ini mengapa memiliki daya tarik yang sangat kuat" Batin Sunghoon

Sunghoon menelepon kepala maid disana untuk datang ke kamar yang saat ini berada Sunghoon dan gadis itu.

______________________________________

Beberapa waktu kemudian, kepala maid yang di utus Sunghoon telah datang.

Sunghoon langsung memerintahkan kepala maid itu untuk segera mengganti pakaian ke gadis manis yang tertidur lelap diatas kasur.

"Ganti pakaian dia, jangan sampai membuat tidur nya terganggu, turuti semua keinginan nya terkecuali keluar dari kamar ini, jangan biarkan ia tak nyaman, jangan biarkan ia merasa lapar ataupun haus, jangan ceritakan hal ini kepada maid lain dan bodyguard disini. Apalagi keluarga saya" Perintah Sunghoon dengan tatapan tajam kearah kepala maid tersebut

Kepala maid itu mengangguk, Sunghoon menatap wajah gadis itu sebelum ia keluar dari kamar tersebut.

Tbc
691 kata.

Being Sunghoon's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang