"Tok tok tok" suara ketukan terdengar dari balik jendela.
Seorang gadis kecil berumur 6 tahun yang mendengar ketukan itu seketika bangkit dari tempat duduk nya, meninggalkan pr matematika yang tengah ia kerjakan di meja belajarnya.
Saat ia membuka jendela, "BAAA!"
Seseorang mengejutkan nya dan membuatnya terperanjat hingga tersungkur di lantai.
"Hahahaha Lia lucu kalo lagi kaget." Terungkap yang mengejutkan gadis kecil itu adalah seorang bocah laki-laki yang seumuran dengan nya.
"Ishhh Bintang nyebelin banget!" Gadis kecil itu bangkit dari tempat nya.
Bocah laki-laki itu bernama Bintang, mereka tetangga dan ia sering mengganggu Gadis cilik yang kerap ia panggil Lia itu.
"Lia ayo main, cuaca nya lagi cerah nih!"
"Gabisa biin, aku lagi ngerjain pr nanti mama marah kalo aku ketauan pergi main."
"Ayo aku traktir es krim deh, bunda kasih aku uang jajan lebih karena kemarin aku dapat nilai bagus. Nanti aku bantu deh pr nya." Rayu Bintang.
"Bener yah?" Tanya Lia dengan pupil mata yang membesar.
Bintang mengangguk, membuat Lia kini menjadi kegirangan lalu pergi keluar melalui jendela yang cukup lebar untuk dilewati anak berumur 6 tahun.
Lia dan Bintang adalah tetangga seumuran, mereka selalu menghabiskan waktu bersama sedari kecil, tak kaget jika mereka bisa sedekat itu seperti saudara meskipun tidak memiliki hubungan darah.
Mereka berdua berjalan beriringan, mengelilingi komplek dengan kedua kaki mereka yang mungil. Bintang terus memandangi Lia, gadis kecil lucu yang memiliki paras yang imut, pipi yang tembem serta rambut hitam panjang yang terurai.
Dadanya berdebar kencang, tanpa pikir panjang ia langsung mengandeng tangan Lia. Ia membayangkan bahwa ia adalah seorang pangeran tampan nan gagah yang sedang menggandeng seorang putri, layaknya acara tv yang biasa ia tonton di akhir pekan.
Padahal kenyataannya dia hanyalah seorang bocah ingusan, yang bahkan ingus nya saja masih menggantung di di lubang hidungnya. Tapi Lia sama sekali tidak keberatan, justru ia merasa spesial diperlakukan seperti itu oleh Bintang.
Terdengar suara dari sepeda es krim, Bintang langsung menarik Lia lalu memanggil tukang es krim itu.
"Bang mau beli es krim dua!" Ucap bintang seraya memberikan selembar uang lima ribu rupiah.
"Boleh, mau rasa apa dek?"
"Saya vanilla, kalo buat Lia dia kesukaan nya coklat bang."
"Cieee ciee dibeliin nih yee, kalian kecil kecil udah romantis ya." Goda Abang tukang es krim.
"Enggak bang!" Ucap mereka berdua secara bersamaan.
Es krim selesai dibuat dan mereka pun mengucapkan terimakasih lalu pergi. Mereka berjalan sebentar menuju taman tempat biasa mereka bermain, kemudian duduk di salah satu bangku yang ada disana.
Mereka berdua menikmati es krim sembari menikmati pemandangan sore hari yang indah. Kupu-kupu dan capung yang berterbangan, dan disana juga terdapat beberapa orang dewasa yang tengah bermesraan.
Pandangan Bintang tertuju pada salah satu pasangan, ia melihat seorang pria sedang menyuapi makanan ke wanitanya, dan ketika berantakan pun si pria langsung mengambil sapu tangan lalu membersihkan mulut si wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Masa Lalu
RomanceBintang Anggara, seorang pria yang masih dibayang-bayangi kenangan setelah cinta masa kecil nya pergi meninggalkan nya . Bertahun-tahun berlalu dan ia perlahan mulai menjalani hidup yang baik. Bahkan sekarang ia sudah memiliki seorang wanita baru y...