PENANTIAN TANPA AKHIR

Bab 10:Penyamaran

Happy reading
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

-Dirumah Kakek Aba
Kakek aba yang sudah semenjak sejam yang lalu duduk merenung hingga sudah lelah bolak balik karena memikirkan bagaimana kondisi cucu mereka yang sekarang tengah mencari keberadaan penculik Taufan, dia hanya bisa berd'oa yang terbaik untuk semua cucu-cucunya "semoga mereka semua cepat menemukan Taufan "batin Kakek Aba.

-markas kgmester gang

"Baiklah semua sudah berkumpul disini sekarang diabsen dulu ya Ismi"perintah Blaze kepada sekretaris Kgmester "ok siap bang semua harus berbaris rapi saya mulai absen kgmester dimulai pada Minggu hari ini"ucap ismi yang mengabsen dan mulai mengambil pulpen dan buku absen yang akam ia baca kan satu persatu..
-
-
-
"Hmm oke sepertinya yang datang cuma dikit
Tapi tidak mengapa"ucap blaze sebagai wakil kgemster "baiklah saya akan menjelaskan misi untuk hari ini pertama kalian harus mencari Taufan dia adalah cucu kakek aba dipulau rintis dan salah satu siswa di SMA 01 Nusa Bayangkari,kelas tingkat II C jadi kemarin dikabarkan bahwa Taufan diculik oleh beberapa orang dan kita harus mencari tahu dimana keberadaan Taufan sekarang dan saya juga telah menemui saudara dari Taufan yaitu Gempa kelas II C dan kakaknya hali OSIS SMA Nusa Bayangkari jadi apakah kalian paham apa ada pertanyaan?"ucap Blaze yang mengungumkan misi dengan tangan yang dikepal kebelakang pinggang..

"Ada saya bang"ucap Alfian yang mengangkat tangannya.. "boleh silahkan kamu mau bertanya apa Al"ujar Blaze

"Em bang misi kita kali ini kita lakukan secara terang-terangan atau secara diam-diam bang?"tanya Alfian "oke terima kasih sudah bertanya Al pertanyaan yang bagus misi kali ini adalah misi rahasia kalian harus melakukan misi ini dengan privasi oleh  karena kita tidak tau oknum atau kelompok mana yang menculik Taufan jadi kalian akan melakukan misi penyamaran dan kalian akan menjadi pakaian profesi yang sudah saya pesan semua untuk kalian memang lumayan rumit dan kalian akan menggunakan alat wollkie tokkie untuk saling berkomunikasi jadi tidak memakai ponsel agar tidak ada jaringan yang bisa mengetahui apakah ada panggilan masuk dan keluar"ujar Blaze dengan tangan yang terlipat ke pinggang belakang lalu ia membunyikan ketukan tangan ibu jari lalu datanglah dua orang asing yang masuk dengan membawa hanger baju dan accecories yang berbagai macam warna dan bentuk..

"lihat ini adalah baju dan semua yang sudah saya siapkan untuk kalian menyamar jadi kalian akan menyamar sesuai dari pemikiran saya"ucap Blaze "adakah yang mau bertanya lagi"tanya Blaze  lagi"ada saya bang"tanya Salwa "iya silahkan bertanya apa"ujar Blaze "bang saya jadi apa ya apakah saya jadi princess,yakan aku cantik!"tanya Salwa

"Huhuuuuuuuuuuuuuu"semuanya menyoraki Salwa, kecuali blaze dan ismi yang terlihat tertawa kecil yang berdiri didepan papan tulis "oke dengar ya semuanya saya sudah membuat rencana ini dengan matang jadi kalian tinggal patuhi saja karena saya sudah dapat keterangan dari saudaranya Taufan bahwa penculiknya bukan orang biasa jadi kita harus lebih berhati-hati"ucap Blaze "ini ismi catatannya Ismi ayo mulailah menuliskan urutan nama penyamaran dipapan tulis"perintah blaze dengan menyerahkan selembar kertas kepada Ismi "siap bang"Ismi mulai menuliskan nama dipapan tulis.

-dikantor sekolah SMA N 01 Bayangkari

"Kak aku tidak menemukan bukti apapun terkait penculikan Taufan dan bahkan semua status siswa didalam data ini tidak lengkap kak"ujar gempa sambil berjalan mendekati hali yang sedang membolak balikkan sebuah map buku

"Hmm sepertinya selain disini kita harus mencari data pada salah satu rak buku di dalam perpustakaan mungkin kita ada mendapatkan informasinya"ucap Hali "ya benar kak seharusnya akan ada karena semua siswa setiap pergantian tahun akan masuk kedalam perpustakaan untuk mengembalikan buku yang dipinjam"ucap Gempa "em kak bagaimana bisa kakak yakin penculik Taufan ada kaitannya dengan sekolah ini"tanya gempa "iyaa Gem firasat saya mengatakan begitu saya yakin bahwa ada salah satu orang yang terlibat dalam kasus penculikan Taufan ini dan saya juga sudah mendengar beberapa siswa yang sering mengikuti gerak-gerik saya disekolah ini walaupun saya tidak peduli dengan semua itu mungkin memang bukan Taufan yang ingin diculik tetapi aku"tungkas Hali.