Remember

47 2 0
                                    

Previously Chapter

------""""----

dan akhirnya dia berhasil mengingat semuanya,
mulai dari dia pulang berbelanja dari Myeongdong
sampai seorang lelaki yang menggigit lehernya. Dia
dapat melihat sebuah seringai terbentuk sempura
pada bibir Luhan tapi terlambat semua terlanjur
menjadi gelap seketika…

--------.....------

Hyunji pov
“Ughhh.. apa yang terjadi padaku? Dimana ini?”
Ketika ku buka mataku, yang terlihat adalah sebuah
ruangan serba putih lengkap dengan bau khasnya
yang membuatku muak. Aku benci bau obat-obatan
ini.
“Apakah ini ruang kesehatan disekolahku? Ughh..
sebenarnya ada apa dengan diriku akhir-akhir ini,
kenapa aku sering sakit kepala lalu pingsan” kataku
sambil mendengus kesal
Kusibakkan selimut yang menutupi tubuhku dan
berusaha bangkit untuk meninggalkan tempat
terkutuk ini (?) menurutku.
“Ugghh..” tiba-tiba pusing menyerang kepalaku
lagi. Mau tak mau, dan suka tak suka kuurungkan
niatku untuk meninggalkan tempat ini.
Kucoba bersandar sebentar diranjang yang bahkan
lebih empuk dari ranjang dipanti asuhanku dulu,
“Ahh… Mengapa tiba-tiba aku jadi rindu tempat
itu…hiks..”
tes..tess..
Tak terasa kristal bening itu meluncur bebas dari
mataku, mengalir melewati lembah hidungku,
menggantung seperti embun diujung rahangku, dan
pada akhirnya jatuh bebas kepunggung tanganku.
“Seharusnya saat itu aku tak bersembunyi dan
menyerahkan diriku pada mereka, dengan begitu
semuanya tak akan seperti ini“ lirihku pelan.
Entah mengapa kejadian itu masih saja terus
menghantuiku, kejadian yang setengah mati
kulupakan, sampai sekarang hidupku bagaikan
dikejar-kejar seseorang yang aku sendiri tak tahu
bagaimana rupa wajahnya. Bagaikan hidup di dalam
penjara yang kau sendiri tak tahu apa yang
menahanmu disana, tak tahu apa sebenarnya tujuan
mereka ingin menangkap dan memilikiku.
Kupenjamkan mataku mencoba untuk melupakan
kejadian tentang masa laluku
“Ahh.. Seharusnya aku mengigat kembali kejadian
sebelum aku akhirnya bisa terbaring lemas
diruangan ini, bukannya memikirkan hal lain.”
Gumamku
cklekk..
“Ohh.. kau sudah bangun? Tadi kau pingsan dan aku
yang membawamu kesini”
Tiba-tiba terdengar suara pintu yang diikuti
dengan suara khas namja mengintrupsiku. Namja itu
tersenyum miring padaku, memang sekilas
senyumannya itu terlihat manis tapi bila
diperhatikan kembali, itu bukanlah senyuman,
melainkan sebuah seringai khas yang terbentuk
dibibir namja itu.
Aku bergidik ngeri ketika namja itu mendekat
kearahku, seringai namja itu senantiasa masih
bertengger dibibirnya. Namja itu terus
memandangku intens.
“ Kau baik-baik saja?” Tanya namja itu padaku
‘Ahh rasanya aku pernah bertemu namja ini, tapi
dimana ya?’
Aku hanya memasang ekspresi seakan meminta
penjelasan pada namja ini.
“ Kau mengenalku bukan? Baru beberapa menit lalu
kita berjumpa kembali”
Seakan mengerti apa maksudku namja ini kembali
mengeluarkan suara datarnya padaku. Aku mencoba
mencerna kembali perkataannya.
“Berjumpa lagi?? Memangnya Kapan?” cicitku
dengan suara kecil, takut-takut namja ini
mendengarnya.
‘Tapi… oh tidak apa yang dia lakukan ?’
Bukannya menjawab pertanyaanku namja ini malah
semakin mencondongkan tubuhnya ketubuhku,
refleks ku mundurkan tubuhku hingga kepalaku
terbentur empuknya bantal kapas dibawahku,
terlebih lagi sekarang tangan kanan namja ini
mengunci kedua lenganku.
‘Ohh tidak..!’
Keringat dingin pun bercucuran karena ulahnya
sekarang ini.
‘Ah! Aku kenal dengan situasi seperti ini, sama
seperti malam itu, saat seorang namja naik
keranjangku dan —– tidakk.. jangan pikirkan itu
lagi Hyunji.’
‘Ughh kenapa dia kuat sekali? Aku sama sekali tak
bisa melepasnya.’
“Ahh.. Panas..!” Dan mengapa tiba-tiba terasa
panas, ketika tangannya menyentuh kulitku”
batinku mencoba mencerna kejadian dihadapanku
ini.

“Hyunji-ah.. Kenapa kau diam saja? Jawab aku,
eumm? Jangan takut ne??”

katanya lagi sambil
memegangi daguku dengan tangan kirinya.

‘Cihh.. dia terlihat seperti pedhopile sekarang yang
mencoba mengoda gadis seperti ku.. -.-‘

Selang empat detik berlalu.

‘Aku ingat siapa dia? Bukankah dia anak baru dari
Beijing itu? Tapi siapa namanya ya?’
Persetan dengan namanya dia makin merapatkan
tubuhnya padaku.

‘Apa yang harus aku lakukan? Seseorang tolong aku
jebal…’
“Kk—kau m-mau ap-apa—?? Lu..luhan ??“ jawabku
terbata-bata.
Pada akhirnya sebuah nama itulah yang seakan
terucap asal dari mulutku. Aku tak tahu kenapa
tiba-tiba otakku memerintahkan ku untuk berucap
seperti itu. Sambil menahan nafas karena wajah
namja ini semakin dekat denganku. jantungku pun
ikut bergemuruh kencang karena situasi ini.
‘Oh tidak..tidak..tidak mungkin jika orang lain
melihat posisi ini… mereka akan mengira bahwa
kami adalah pasangan yang sedang berciuman..
tidakkk!!!.. andwae..!!!’

“Senang akhirnya kau mengenaliku, honey..” suara
namja ini seakan memecah pemikiranku
terhadapnya. Seraya menampilkan senyuman maut
(?) khas miliknya.

DEG..

‘Damn!! Honey?? Cih..’
Mengapa namja ini malah menampilkan senyuman
angelic lagi. Oh ku akui ia memang mempesona
apalagi pada jarak sedekat ini. Tapi, tunggu dulu….
Selang dua detik kemudian kesadaranku kembali ,
mataku melotot sempurna karena sekarang wajah
luhan tepat berjarak lima centi didepan wajahku,

ingat- TEPAT DIWAJAHKU!! Mana ada yang tahan
jika dia seperti itu.. itu membuatku…arghh aku
harus berteriak, dasar namja mesum!!

Satu detik…. Dua detik…tiga detik

bersiap mengambil ancang-ancang untuk teriak dan—

“ AAAaaaa—mmmppphhhhh ”

Hyunji pov end

Tbc..

WHEN WOLF IN LOVE (Geure Wolf Naega Wolf) (Masih Tahap Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang