Kai and Hyunji Moment

28 2 0
                                    

————
Back to Kai dan Hyunji...

Sesosok gadis yang tampaknya tertidur pulas mulai
menggeliat, merasa tak nyaman dengan tubuhnya
saat ini, seperti dipeluk posesif oleh seseorang.
Gadis itu pun mengerjapkan matanya perlahan,
mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk dengan
lensa matanya. Khas seperti orang baru bangun
tidur.
— “heol … oh.. Apakah aku mimpi ? Atau aku sudah
mati sekarang? Kenapa ada malaikat dihadapanku
ini? “
“oh Tuhan… kalau ini mimpi, tak apa seperti ini,
asalkan aku bisa memandangnya setiap hari
sepuasku. Aku berharap tak bangun dari tidurku”
Gumam Hyunji seraya melihat pemandangan
menakjubkan dihadapannya sekarang ini, seorang
pemuda bak malaikat dengan rambut brighty maroon pink
(*rambut Kai LMR era)

dengan kulit tan
selembut kapas yang tak kalah jauh darinya,
bibirnya yang tebal merah menggoda, dan jangan
lupakan garis rahangnya yang tegas dan
menakjubkan ini.
Siapa yang tak terpesona bila mahkluk seperti itu
ada dihadapanmu?
Butuh waktu yang cukup lama untuk Hyunji
mengagumi mahluk buatan sang pencipta yang
sangat tampan ini. Tapi kenapa ia merasa sangat
familiar dengan namja malaikat dihadapannya ini?
Sepersekian detik kemudian mata namja malaikat-
nya pun terbuka perlahan juga. Mencoba melakukan
apa yang dilakukan Hyunji saat terbangun tadi,
Kai mengerjap perlahan, tubuhnya membeku melihat
Hyunji yang sedari tadi memandanginya terpana
itu. Untuk pertama kalinya ia melihat Hyunji
dengan jarak yang amat sangat dekat ini, bahkan
Kai bisa merasakan hembusan nafas Hyunji tepat diwajahnya. Setelah puas saling mengagumi satu
sama lain, Kai tersadar bahwa posisinya saat ini
sangatlah tidak nyaman. Tangannya mulai bergerak
resah. Otaknya berkata bahwa jauhkanlah
tanganmu dari tempat yang seharusnya tidak kau
sentuh itu.
Seakan sadar sepenuhnya Kai melepas pelukannya
pada Hyunji dan reflex menjauh dari Hyunji. Sama
seperti halnya Hyunji ia pun agak terlonjak kaget
dengan perbuatan mendadak Kai tadi. Keduanya
saling tertunduk malu di pinggir tempat tidur,
sampai sebuah dering handphone dari salah satu
milik mereka berdering dengan kerasnya.
Kai bergegas berdiri mengambil handphonenya yang
ternyata berbunyi dan berjalan menuju ke arah
pintu. Menyisakan tanda tanya penuh pada Hyunji
yang sekali lagi masih mencoba mencerna apa yang
terjadi padanya saat ini.
“yeobeoseo??”
“…..”
“mianhae hyung.. Ia dia—– bersamaku sekarang”
Kai melirik Hyunji sebentar lalu kembali
melanjutkan perkataannya pada orang disebrang
sana.
“……”
“aku juga tak tahu apa yang terjadi hyung, apa
Sehun masih bersamamu?”
“……”
“arra..arra.. Aku akan menjelaskannya nanti hyung.
Ia dia aman bersamaku..ini sudah malam hyung..
beristirahatlah..hmm annyeong”
Kai pun memutuskan sambungan dan menatap
Hyunji kembali. Sebenarnya ia takut sekali kalau
kalau gadis ini memintanya menjelaskan apa yang
terjadi sebenarnya, Kai rasa ia belum terlalu siap
sepenuhnya sekarang..
Sebenarnya sedari tadi Kai menjawab telepon,
Hyunji pun bertanya-tanya kenapa ia bisa berada
dikamar yang menurutnya asing baginya.
Setahunya tadi berada didapur apartemennya ingin
membuatkan minum untuk kedua tamu yang tak
diundangnya sebelum suara ledakan–
“—- ohh… astagaa.. Benar suara ledakkan itu“
gumam Hyunji pelan.
“bagaimana aku bisa berakhir dikamar ini dan saat
aku membuka mata, aku melihat sosok malaikat
tampan, yang tak lain adalah Kai, teman sekelasku
dan kami– ..kami bedua saling berpelukan.. Ohh
astaga..”
Wajah Hyunji mendadak memerah karena mengingat
kejadian satu itu, tapi bukan itu yang harus ia
pikirkan sekarang.
“gwaenchanayo Hyunji-ah?”
Tanya Kai sambil menepuk pelan pundak Hyunji.
“ oeh??” Hyunji menatap Kai ragu.
“oh.. Itu kris hyung, yang menanyakan kabarmu”
jawab Kai ragu-ragu sambil menggaruk belakang
kepalanya yang tidak gatal itu. Hyunji hanya
menganggukan pelan kepalanya.
“ohh,, dan ini adalah kamarku Hyunji” tambah Kai.
Hyunji terlihat mengerutkan dahinya dan
menaikkan sedikit alisnya.
“ bukankah tadi kita diapartemenku Kai?” Tanya
Hyunji ragu
“ ummm… iya “
“bagaimana—“

Hyunji menegang dan membeku sempurna setelah
mendengar kata kris dan kamar yang terlontar dari
mulut Kai. 
————————————-

WHEN WOLF IN LOVE (Geure Wolf Naega Wolf) (Masih Tahap Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang