The Other Truth

108 4 0
                                    

Keesokkan paginya.
Sinar mentari pagi bersinar terang menembus cela
gorden kamar yang sekarang ditiduri oleh seorang
gadis manis yang masih tertidur pulas. Merasa ada
secerca (?) cahaya masuk menerpa wajah manisnya,
gadis ini pun mengedipkan matanya sedikit dan
menggeliatkan tubuhnya. Mencoba meregangkan
otot otot tubuhnya yang sedikit kaku, khas orang
bangun tidur.
Mata sipitnya menjelajahi setiap bagian interior
kamar yang menurutnya asing ini.
“eughhhh..…” gadis ini menghela nafas berat
karena menerima kenyataan bahwa kejadian
semalam bukanlah mimpi.
Tokk tokk tokk
Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar
sana. Hyunji bangkit dari tempat tidurnya dan
berjalan menuju pintu bermaksud untuk
membukakan pintu. Ia tak menyadari
penampilannya sekarang ini. Hyunji terlihat seperti
orang dengan setengah nyawanya yang belum
terkumpul karena berjalan sempoyongan menuju
pintu. Hyunji membuka pintunya dan disana sudah
terlihat kai yang tersenyum manis sambil
membawakan makanan dan pakaian ganti untuk
hyunji. Tapi senyumannya luntur seketika digantikan
dengan mata bulat kyungsoo pada mata kai, kai
langsung membalikkan tubuhnya membelakangi
hyunji.
“ kau kenapa kai, ada yang salah denganku?”
Tanya Hyunji memiringkan kepalanya bingung
melihat kelakuan kai. Kai masih saja membelakangi
hyunji, ia sedikit menelan salivanya kasar, dan
bingung apakah ia akan menjawab pertanyaan hyunji
satu ini yang membuatnya errr kalian pasti lebih
tahu.
“bajumu..”
jawaban singkat kai membuat dahi hyunji berkerut.
Matanya pun melihat baju— yang dimaksud kai tadi.
Matanya melotot seketika dan memandang horror
keadaan bajunya saat ini.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…….”
Teriak hyunji sambil menutup kembali pintu kamar
kai. Dan mengancingkan kembali tiga kancing atas
seragamnya yang ternyata terbuka itu. Ia
mengutuk dirinya sendiri yang begitu bodoh untuk
terlambat menyadari hal itu. oh– bagaimana ia bisa
lupa bahwa dan tentunya ia mengutuk kebiasaan
tidurnya yang memalukan itu. hyunji suka membuka
kancing atas kemejanya secara tidak sadar karena
ia akan merasakan sesak pada lehernya ketika ia
tidur. Ia merasa sangat malu pada kai ,yang secara
tak sengaja menegur hyunji atas kancing bajunya.
“ bagaimana ini.. aishhh.. kau sangat bodoh hyunji ..
bagaimana jika kai melihat— ohh bahkan itu sudah
tiga kancing, sudah jelas kai melihat— aishhh.. aku
harus bagaimana sekarang ini ”
gumam pelan hyunji yang sedikit frustasi
menjambaki rambutnya dan berjalan bolak balik di
dapan pintu itu.
“ hyunji.. apakah kau baik-baik saja??.. ah—tenang
saja aku tak melihat apapun kok. Ini sarapan dan
pakaian ganti aku taruh di depan pintu ya. Aku
akan kedapur untuk menyiapkan yang lainnya”
seru kai yang sedikit tersenyum penuh makna itu,
ia tahu hyunji sedang kebingungan didalam sana.
Bohong jika kai tidak melihat sedikit disana, tapi ia
tak mau ambil pusing dan membuat hyunji tak
nyaman disini. Kai pun meninggalkan kamarnya
menuju kedapur,dan menyiapkan sedikit cemilan
untuk teman-temannya yang sedikit lagi datang
untuk menjelaskan semuanya pada hyunji. Mereka
sepakat untuk membicarakan ini di rumah kai pada
siang ini.
Hyunji perlahan membuka pintu kamar, setelah
memastikan langkah kaki kai menjauh dari sana.
Lalu ia mengambil nampan yang berisi penuh roti
gandum dan baju ganti perempuan dibawah pintu.
Hyunji mengerutkan keningnya dan berpikir
bagaimana kai bisa memiliki pakaian perempuan
dirumahnya,mengingat bahwa kai adalah seorang
laki- laki, seakan tak mau ambil pusing, hyunji
membawa masuk semua itu dan memakan beberapa
roti dengan ragu sebenarnya, mengingat sekarang
ia sudah tahu bahwa kai adalah seorang werewolf,
ia berpikir apakah makanannya sama seperti
manusia pada umumnya. Tapi cacing-cacing di
perutnya tak bisa lagi diajak untuk berpikir dan
terus saja meronta didalam perut hyunji.
Setelah menghabiskan beberapa roti, hyunji
memutuskan untuk pergi mandi membersihkan
dirinya yang lengket ini. Air pancuran shower
mengucur membasahi tubuh hyunji. Sambil
memikirkan perkataan kai tadi bahwa kai akan
menjelaskan semuanya bersama kelompok
serigalanya saat ini. Hyunji membayangkan rupa
teman-temannya kai yang memiliki otot besar dan
badan yang penuh dengan bekas luka.. ihh kurang
lebih seperti para preman diluar sana. Tapi kai
bilang ia mengenal beberapa dari mereka. Merasa
penasaran hyunji pun dengan cepat menyelesaikan
acara mandinya dan segera memakai baju
pemberian kai tadi.
———————-
Hyunji keluar kamar dan menuju ke dapur untuk
mengambil minum, ia sebenarnya masih sangat malu
dengan kejadian kancing seragam tadi pada kai.
Tapi rasa haus yang membakar kerongkongannya
sejak tadi tak tertahankan.
“oww.. kau mengagetkan ku hyunji. kau sudah
selesai hyunji, ahh.. kubilang juga apa. Baju
noonaku sangat pas kan untukmu.. kajja bantu aku
bawa ini keruang tamu, mereka akan datang
sebentar lagi…”
Setelah meminum segelas air es dari kulkas kai,
hyunji diminta kai untuk membawakan kue kering
keruang tamu. Kai jalan didepannya dan hyunji
mengekor dibelakangnya. Ahh benar ini baju
noonanya
“ masih canggung denganku hyunji?”
Tanya kai setibanya sampai diruang tamu, menaruh
cemilan diatas meja yang tersedia disana dan
duduk santai di sofa milik kai.
“ sedikit” hyunji mengangguk pelan dan berucap
disela anggukannya itu.
“ tenang saja, aku tak seperti makhuk yang kau
tonton difilm Hollywood-mu itu” kata kai sedikit
mengejek sambil mengacak lembut rambut hyunji.
Hyunji hanya mendengus kesal mendengar
perkataan kai
Hening untuk sepersekian detik
“umm.. kai tentang teman temanmu.??”
Tanya hyunji memecah keheningan diantara mereka
“ ahh.. benar mereka akan sampai lima menit lagi,
kau tidak berpikir bahwa mereka memiliki rupa
seperti preman diluar sana kan??”
Degg
Hyunji pun membeku mendengar perkataan kai,
semua asumsi di otak hyunji tentang teman-teman
kai seakan di baca sangat jelas oleh kai. Oh apakah
kai juga pintar membaca pikiran orang lain?. Hyunji
bergidik ngeri memikirkannya
“ tenang hyunji.. aku tak membaca pikiranmu..
mereka semua tak terlihat seperti itu kok.. bahkan
kau sudah sangat.. sangat mengenal salah satu dari
mereka dengan baik”
kata kai memutus fantasi hyunji. Bukankah sudah
jelas kalau kai membaca pikiran hyunji kalau
berkata seperti itu-.-
Ting tong.. ting nong…
terdengar suara bel, menandakan bahwa teman
teman kai sudah sampai disini
“wohoo kaii.. apakah kami datang terlambat, aku
merindukanmu kkamjong!!”
teriak seorang laki-laki berperawakan tinggi
melebihi rata-rata dengan senyum sejuta watt
yang tak lepas dari bibirnya, memeluk kai dengan
penuh persahabatan
“ lama tak jumpa hyung..” kata kai sambil
membalas pelukan orang ini
“kai.. bagaimana keadaan hyun—“ lagi lagi
seseorang berperawakan tinggi tak jauh beda
dengan orang yang tadi memeluk kai datang
dengan tergesa gesa dari arah pintu. Perkataannya
terpotong karena dia sudah menemukan gadis yang
ia cari. Seseorang ini sangatlah familiar bagi
hyunji. Gadis ini tersentak dan segera bangun dari
duduknya dan melotot tajam pada orang satu
ini.merasa tak percaya karena orang dihadapannya
ternyata adalah manusia serigala seperti kai.
Orang yang selama tiga tahun ini hidup dengan
hyunji. Dan orang itu adalah..——
“kris oppa..—?”


TBC…

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHEN WOLF IN LOVE (Geure Wolf Naega Wolf) (Masih Tahap Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang