Hello hello hello~
Kembali lagi dengan author tersayankSelamat membaca
•
•
•
•
Di panti asuhan pertiwi terdapat sosok seorang pemuda dengan keadaan yang mengkhawatirkan di sebuah gudang. Kulit putihnya banyak lebam dan memar, wajahnya yang mulus dipenuhi luka luka dan bekas tamparan, pemuda itu adalah Raven.
Raven, pemuda tampan tapi cantik itu memiliki babyface yang menggemaskan, rambutnya yang hitam legam nan ikal membuatnya semakin menggemaskan, memiliki tanda lahir di belakang lehernya, namun ia memiliki Kekurangan. Ia mempunyai bola mata yang berbeda warna atau yang di sebut Heterochormia, hal itulah ia memakai blindfold
• Kondisi ketika bagian berwarna pada mata (iris) berwarna-warni.
Heterokromia iridium (heterochromia iridium) dapat menjadi bagian dari kondisi genetik. Ini juga berupa pertumbuhan (nevus iris) atau terjadi setelah cedera mata. Pada kasus yang jarang, ini dapat disertai dengan gangguan lainnya*Contoh
Ia mengidap heterochormia sejak lahir, hal itulah mengapa ia dibuang ke panti asuhan. Dan di panti asuhan itu, dirinya tak dapat kasih sayang namun hanya cemooh dan kekerasan dari anak anak serta ibu panti.
"Uhh, Badanku sakit semua.." lirihnya terbangun dari pingsan.
Aven terbangun dan menyadari saat ini dirinya masih berada di gudang. Lalu ia beranjak dari sana ke kamarnya untuk mengganti pakaian dan pergi dari panti.
Skip, taman.
Sore pun tiba, waktu untuk murid murid pulang ke rumah mereka masing masing. Aven yang berada di taman menatap sendu ke arah mereka, ia iri juga ingin bersekolah seperti yang lainnya tapi, itu tidak mungkin karna aven tak punya biaya apalagi ibu panti.
Disisi lain, ada pria paruh baya menatap intens Raven. Sudah 3 bulan ia mengamati pemuda cantik yang memakai blindfold itu.
'Apa ia tak sekolah?' batinnya
"Ken ikuti bocah manis itu"
Bocah manis? Jangan jangan.. Tuannya itu belok?! *Pikirnya entah kemana
"Baik tuan"
Ia dan sekertarisnya mengekori Raven seperti induk dan anak ayam, mulai dari Aven keluar dari taman, menyebrang jalan, keluar toko untuk membeli makanan, lalu saat ini mereka sampai di gang yang hanya bisa di lalui kendaraan roda dua
Pria itu turun dari mobil dengan gagahnya dan juga si sekertaris.
"Kita mau kemana tuan?" ucapnya
"Ikuti bocah manis tadi, lalu apa?" jawabnya dingin
"Tapi tu_"
Ucapnya terpotong kala sang tuannya itu pergi meninggalkannya dan membuntuti Aven.
•
•
•
•
"Ibu, raven pulang.."
"Bagus, baru pulang? Darimana aja kau bocah sialan?!"
"Raven pergi ke taman bu.."
"Jangan bohong kamu! Ibu gamau lagi alasan alasan dari mulutmu itu. Sekarang, kau pergi dari sini! Kau itu hanya bisa menyusahkanku saja!"
Ibu panti pun melempar ransel yang berisi perlengkapan Raven, mulai dari pakaian, buku buku, perintilan Raven, hingga celengan bulat yang sudah penuh, ada di dalamnya. Kemudian ibu panti membanting pintu di hadapan anak manis itu.
Raven menunduk,mengepalkan erat kepalan tangannya hingga kuku kukunya memutih, meluapkan kesedihan. Ia membawa tas itu pergi meninggalkan panti tanpa tau arah untuk tinggal.
Ia berjalan keluar gang dengan wajahnya yang berlinang air mata dan menunduk, hingga tak sengaja dirinya menabrak seseorang.
Brukk
"Uhh... Kepalaku..."
Ia meluruskan tangannya lalu meraba, ia merasakan dada yang menonjol dan tali atau bisa disebut dasi kantor,
"Um, siapa..?"
"Saya ayah barumu, kau bisa memanggilku daddy" ucap Pria paruh baya yang mengekori Raven, sebut saja Morgan.
Morgan Vallsky Dominic
Pria duda beranak lima otw enam ini berumur 48 tahun memiliki perusahaan bernapa D'corp yang sudah mempunyai cabang di beberapa negara, Ia mempunyai 5 anak dan salah satunya adalah anak angkat. Wajahnya yang awet muda membuat kalangan wanita berbondong bondong untuk menjadi calon pendampingnya setelah istrinya meninggal karna kecelakaan.Back to topic
"Daddy..?" lirih aven mendongkakkan kepalanya.
"Good boy, oh ya! namamu siapa Hm?"
"Raven.. D-daddy.."
"Hanya Raven? Tidak ada apapun?"
Di lubuk hatinya, ia senang mendengar calon bungsunya memanggil dirinya dengan sebutan daddy. Hatinya terasa senang dan berbunga bunga hingga ia ingin sekali mencium brutal pipi anaknya itu
"Umm, Raven saja.." jawabnya mengangguk malu malu
'Cute~'
"Baiklah raven, mari kita pulang ke rumah barumu"
Ia mengendong pemuda tersebut ala koala, dan pergi dari gang untuk pulang ke manison.
*RAVEN 01 IS END*
Wah wahh.. Gimana nih menurut kalian ceritanyaa? Menyenangkan? Ada yang kurang? Bisa isi kolom komentar ya!
Please press vote so that the author is even more enthusiastic about updating the story! ><
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN ( Slow Up )
Teen FictionHanya berisi tentang kehidupan Raven yang diusir dari panti asuhan dan tak sengaja bertemu keluarga Dominic. Pada kepo cerita lengkapnya? Ikuti terus ya! Tetap di @Peachluvbaby_ ( RAVEN )