7. Ikatan

218 18 1
                                    

Dunia seakan membuat hening suasana di sekitarnya. Bulu kuduknya berdiri melambangkan hawa tak mengenakkan telah terjadi. Haechan sedari tadi ditatap tajam oleh sahabat sehidup sematinya. Siapa lagi kalau bukan Liu Yangyang. Saking menyebalkan rasanya matanya mau Haechan colok saja.  Entah sejak kapan mereka menjadi sangat dekat melebihi saudara. Dari kecil selalu saja berdua, bahkan kerja pun masuk divisi yang sama.

Ya itulah takdir kalau kata Yangyang.

Tatapan sengitnya beradu dengan aura yang menguar nguar. Kalau diibaratkan seperti di drama fantasi, sekarang Yangyang pasti sudah mengeluarkan tanduk di kepalanya dan asap bagaikan feromon yang membuat orang terbatuk-batuk. Haechan memicingkan sebelah matanya dan meringis ngeri.

"Apaan"

Yangyang makin mendekatkan wajah rupawannya pada Haechan di samping meja kerjanya. Ya otomatis Haechan mundur karena gamau berakhir ciuman, kan ga lucu.

"Jelasin ga" tuntut si siluman domba makin memajukan tubuhnya ditambah menggeser kursinya mendekat.

"Jelasin apaan" oke Haechan berusaha bersikap santai, ia takut Yangyang akan membahas tentang pernikahannya. Masalahnya fans Mark itu banyak, takut aja Haechan akan diserang dan diteror.

'Plis jangan bahas itu' jelas itu adalah suara hati terdalamnya.

"Jeno Jung itu adeknya Manager Jung kan?!" sekarang Yangyang menggebrak mejanya hingga menimbulkan lirikan tajam dari beberapa karyawan yang baru masuk ke ruang kerja.

"Hah!" ini diluar perkiraannya, Jeno itu sangat menutupi privasi keluarganya. Bahkan tidak ada yang tau silsilah keluarga Jeno kecuali orang sekitarnya yang membongkarnya.

Yangyang kembali duduk ke kursinya lalu dia menumpu kedua tangannya di dadanya sembari menatap Haechan. "Ya nebak aja si, siapa tau bener soalnya marganya sama," ucapnya santai tak tau saja Haechan sudah berkeringat dingin.

Yangyang memamerkan photocard holder yang tergantung di tasnya dan ada wajah Jeno disana. Ya fyi aja Yangyang itu penggemar baru lelaki pemilik smile eyes itu. Tapi Yangyang tidak tau sama sekali bahwa sebenarnya mereka itu pernah berjumpa dulu.

"Sejak kapan lu ngefans grup itu?"

"Sejak- ah ga tau pokoknya ni ya lu harus tau Jung Jeno tu ganteng banget anjritt, lu tau galeri gue foto dia semua sekarang. Foto foto si kunti aja udah tenggelam."

"Heh, dosen sendiri anying."

Yangyang menepuk pahanya keras namun ekspresinya kesal. "Males, gue di ghosting dia kayaknya chan. Ya daripada gue jadi sadboy kenapa nggak bucin Jeno aja." Ucapnya penuh kebanggaan.

Haechan melirik sekilas apa yang sedang Yangyang tunjukkan padanya. The Neo's sepertinya sedang populer akhir akhir ini. Raut wajah rindu terpampang jelas di wajah cantik itu, tatapannya sendu tak menyangka ternyata Jeno sudah seterkenal itu.

"Kenapa? ganteng ya?"

"Iya, selera lu bangus masalah cogan."

"Oh jelas" kata Yangyang. Haechan hanya menyengir mengangguk pelan mengiyakan ucapan Yangyang toh itu hanya bagian dari halunya.

"Lu nggak suka gitu sama Jeno?" tanya Yangyang yang masih membuka laptopnya. Ya pastinya Haechan suka, sangat suka malah bukan suka lagu Haechan itu sebenarnya sudah cinta mati. Tapi itu dulu.

Sebagai respon Haechan hanya tersenyum tipis lalu tertawa canggung beralih merapikan mejanya. "Gue sukanya Mark Lee si"

"Yeu udah nikah masi aja ngurusin idol yang ga bisa lu gapai itu," ucap Yangyang tanpa rasa bersalah.

Back to You [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang