2. Perjodohan yang terulang

203 17 3
                                    

Haechan memasang wajah tak suka saat dirinya dipaksa kedua orang tuanya untuk menghadiri acara pertunangannya sendiri. Bahkan ia tidak peduli dengan siapa yang akan menjadi calon suaminya.

Haechan sudah berkali-kali menolak perjodohan sialan ini, tapi keinginan sang Daddy itu mutlak, malah katanya perjodohan ini sudah ada dari ia kecil. Apa apaan itu, ini hidupnya kenapa diatur seperti itu.

Alisnya terus berkerut dan bibirnya terus mendumal tak jelas sampai berkali-kali Mami cantiknya itu menegurnya. Dirinya sudah mengenakan pakaian resmi terduduk di kursi rias dengan kaca besar dihadapannya. Tentunya dengan sang Daddy yang sudah berdiri dibelakangnya.

Jika ada celah sedikit saja Haechan pasti sudah kabur. Masalahnya Daddy kesayangannya itu tidak pergi pergi.

"Tuh kan Daddy, Haechan itu memang cantik," ucap Chitta kepada Johnny yang sedang duduk di sofa. Chitta terus meriasi wajah Haechan yang elok dan rupawan itu. Kulit eksotis dan bentuk wajahnya yang sempurna memberikan kesan manis dan indah.

"Kan mirip kamu," ucap Johnny pada istrinya sambil tersenyum mesra.

"Kalo mau bermesraan jangan disini ya tuan dan nyonya," Haechan mendengus kesal melihat kemesraan kedua orang tuanya di depan matanya itu.

"Bentar lagi juga kamu gini chan," ucap Mami nya.

"Mami kenapa sih maksa Echan terus buat dijodohin, lagian Echan juga gatau siapa yang bakal dijodohin sama Echan," ucap Haechan sambil memejamkan matanya karena Mami nya yang sedang mendandaninya dan dia sedikit memberontak karena kesal.

Sebenarnya bukan tidak tahu si, tapi Haechan Lebih ke tidak mau tau. Kesalahan dia juga yang selalu bodo amat dengan masalah perjodohannya itu. Sang Daddy berkali-kali membujuk Haechan agar menemui calonnya namun Haechan malah berkeliaran dengan teman temannya.

"Kemarin Mami kasih waktu buat ketemu nggak mau, sekarang baru penasaran telat kamu dek."

"Ihhh Mami ga tau ya perasaan Haechan gimana, sakit mami sakitt. Nanti kalau dia mesum gimana coba, Haechan ga mau ya di grepe grepe om om gitu."

"Ngawur orang calonmu ganteng gitu kok. Kenal Mark ga, anaknya Om Jaehyun itu yang kamu lengketi terus waktu kecil." Sebenarnya Chitta geram karena otak penyimpanan Haechan yang minim dan mudah melupakan segalanya. Mirip sekali dengan Seo Johnny, suaminya.

"Ngga tau dan ngga mau tau."

Mami menyentil pelan kepala Haechan membuat Haechan merengut lagi.

"Atasanmu loh dek, kalian juga sering ketemu waktu kecil."

Haechan terlihat tidak peduli dan hanya berdehem menanggapi ucapan Mami nya. Atasannya banyak bukan cuma si Mark Mark itu, lihat saja paling ganteng dirinya.

- Back to You -

Acara makan bersama berkedok pertunangan itu sedang dilaksanakan. Haechan terduduk kaku di kursinya, kanan kirinya terdapat orang tuanya yang sedang asik mengobrol dengan calon mertuanya, sebenarnya Haechan tidak mau mengakui itu.

Domba jadi jadian
Chan ayo login ah, gue bosen banget

Lantas Haechan membuka chat dari temannya itu, seakan lupa bahwa acara pertunangannya sedang berlangsung.

Kedua jari jempolnya asik memainkan handphonenya sendiri, telinganya disumpal headset hingga suara yang dihasilkan oleh game onlinenya tidak terdengar. Mulutnya tak bisa diam terus mengomentari tiap pergerakan karakter yang dia mainkan. Entah itu sebuah pujian atau umpatan.

"AHHHH SIALAN GUE KALAH," namun kali ini dia berteriak membanting pelan handphone yang ia di meja.

Semua orang disana langsung menoleh pada Haechan yang sedang kesal dengan game nya sendiri dan mengumpat di depan orang tuanya dan orang tua calon suaminya.

Back to You [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang