6. Kehidupan Pernikahan

177 13 0
                                    

Entah apa yang Haechan lakukan kemarin hingga membuat seluruh badannya lemas tak bertenaga. Bahkan kepalanya terasa berat untuk dia angkat. Haechan berusaha untuk membuka matanya saat mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Dia tau bahwa itu Mark.

"Akh" geramnya sambil memegang kepalanya. Akhirnya pemuda manis itu bisa membuka matanya dan mendudukkan tubuhnya di pinggir ranjang. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Mark yang sedang memunggungi sambil memakai dasinya.

Bahkan ini seperti mimpi, dirinya sudah menjadi istri orang yang sama sekali tidak dia cintai. Seperti sinetron saja suamiku kakak mantan pacarku, astaga.

Kembali ke kondisi Haechan, pemuda manis itu mengamati punggung Mark yang sedang sibuk sendiri memasang dasi dan jam tangannya. Itu cukup lama membuat Haechan sedikit tenang dengan aroma musk yang berasal dari parfum pria itu. Dan setelah beberapa saat akhirnya Mark berbalik.

"Oh Haechan, udah bangun?" basa basinya saat melihat penampilan acak acakan Haechan.

"Hmm, mau kerja? kenapa nggak bangunin gue?" ucapnya sambil mengucek matanya berkali-kali untuk menghilangkan kantuknya.

"Jangan dikucek matanya Haechan nanti luka."

"Hmm" dehemnya seadanya saja untuk menanggapi.

"Izin aja dulu ya, kecapean kan kemarin habis lembur"

"Ya lo sih ngasi tugas segunung anjir, lagian kan AKH-
Rasanya Haechan ingin mengumpati dirinya saja, kepalanya juga kenapa tidak konsisten dengan ucapannya coba. Mark cepat cepat langsung mendekati Haechan, wajahnya terlihat panik.

"Haechan, kan udah gue bilang istirahat aja" Mark memindahkan kedua kaki Haechan untuk berselonjor di ranjang. Dan dirinya duduk di pinggirnya.

"Gue nggak enak sama Yangyang, nanti dia ngerjain 2 kali."

Mark membolak-balikan telapak tangannya di dahi Haechan lalu beralih pada leher si manis.

"Agak panas" lirihnya membuat Haechan mengecek suhu tubuh dirinya sendiri.

"Pantes pusing hehe"

Mark tersenyum singkat saat si manis mengusap belakang lehernya. Salah satu tangannya beralih kearah kepala Haechan lalu merapikan rambutnya.

Mark sudah biasa melakukan itu, tapi kenapa sekarang Haechan melting, dia malu. Mark menuntun Haechan untuk berbaring dan tatapan sayu Haechan membuatnya goyah lalu mengecup keningnya pelan.

"Lo ngapain"

"Siapa tau cepet sembuh," alasan Mark lalu pergi mengambil tas dan keluar dari kamar. Namun sebelum ia melangkahkan kakinya keluar Mark sempat berbalik lalu berbicara sesuatu.

"Nanti mama kesini, bersikaplah yang manis."

Haechan terdiam sejenak sambil memegang keningnya. Perasaan apa ini?

- Back to You -

"Haechanie~~" suara melengking mertuanya membuat Haechan menghentikan aktivitas tidurnya. Sungguh ia sedikit kesal karena tidurnya terganggu.

"Mama" panggil Haechan pelan saat melihat Taeyong ada di balik pintu kamarnya.

"Astaga Haechan, Mama ganggu kamu ya,"
sang mertua langsung berjalan mendekat ke arah Haechan yang berada di atas ranjang lalu menaruh sekeranjang buah di nakas.

"Nggak kok," ucapnya sambil menyengir.

"Sorry, tapi Mama bawain buah buat kamu. Mama kupasin dulu ya" tanpa persetujuan Haechan, Taeyong langsung keluar dari kamarnya dan turun ke lantai 1 untuk mengambil pisau dan piring.

Back to You [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang