Bab 4

11.6K 761 0
                                    

❤️Don't forget to vote and comment❤️


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Arvie tengah berada di depan kamar Malvin ia berencana ingin meminta maaf padanya atas kejadian tadi gara2 ia dirinya
dipukuli.

Tok
Tok
Tok

"Mikum paket!!" Ujarnya pelan.

"Ya mana kedengeran ogeb!!" Lili~.

Karena tidak ada tanda tanda akan ada yang membuka pintu akhirnya ia mencoba membuka pintunya dan ternyata pintunya tidak terkunci mungkin sang pemilik kamar lupa menguncinya pikir Arvie.

"Sepertinya dewi Fortuna lagi berpihak sama vie hihihi"ia pun masuk kedalam kamar Malvin.

Disana terlihat Malvin yang sedang tertidur sambil meringkuk di dalam selimut,tiba2 Malvin yang masih menutup mata mengigau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disana terlihat Malvin yang sedang tertidur sambil meringkuk di dalam selimut,tiba2 Malvin yang masih menutup mata mengigau.
"Mah... sakit~" racau Malvin pelan.

Arvie yang mendengar itu tanpa pikir panjang ia langsung duduk di samping ranjangnya dan mengecek keadaannya dengan menempelkan punggung tangannya ke kening Malvin.
"Aishhh panas" Ia pun langsung pergi dari sana untuk mengambil sesuatu di kamarnya.

.
.
.
Setelahnya ia kembali ke kamar Malvin sambil membawa beberapa obat dan baybay fever,lalu ia menempelkan baybay fevernya ke jidat Malvin,Dan menaruh obat-obatan tadi di samping meja nya.

Setelah itu ia langsung pergi dari sana karena takut nanti mommy atau Daddy nya mengecek kamarnya lalu ia tidak ada disana mereka akan marah karena ia belum tidur sudah tengah malam begini.

Keesokan harinya⛅
.
.
.

Malvin POV.

Aku terbangun karena terganggu dengan cahaya matahari yang masuk ke dalam kamarku.
"Perasaan selamam tu hordeng tertutup dah"ujarnya.

Aku merasa pusing lalu saat memengang mengang keningku aku merasa terkejut karena siapa yang menempelkan benda ini,aku juga melihat di samping meja ku terdapat beberapa obat penurun panas.

Malvin POV end.

Ia pun bingung siapa yang orang yang sudah melakukan ini apa keluarganya?mana mungkin ye kan.

Karna di keluarganya ia di benci oleh papa nya dan sepupu-sepunya karena Malvin memang dianggap pembawa sial dan terlebih lagi ia sering melukai Leo yang notabennya saudara tiri nya yang disayangi oleh keluarganya yang peduli pada dirinya hanya sang Opah dan Omah nya.

Tiba-tiba dari arah pintu terbuka dan menampilkan seseorang yang masih menggunakan piamanya membawa nampan berisi makanan yup siapa lagi kalau bukan Arvie.

Arvie juga terkejut karena Malvin sudah bangun ia berencana membawa makanan ini saat Malvin masih tertidur ia bela-belain bangun pagi membuat sarapan untuknya.

"Eh mal Malvin udah bangun mmm gimana keadaannya" ujar Arvie sambil melangkah ke arah ranjangnya,jujur saja Arvie takut pada Malvin bukan karena wajahnya ya tapi karena auranya itu lohhh agak mengerikhann~.

"Ngapain lo disini" ujar berat malvin.

Arvie yang mendengar suara itu agak deg degan tapi bukan karna jatuh cinta ye.

"Mmm ini Vie bawain makanan,di makan ya lalu minum obatnya biar cepat sembuh" ujarnya sambil menaruh nampan di meja sebelahnya.

"Mmm Vie juga mau minta maaf karna Vie Malvin jadi di pukulin Abang Kean,Vie juga minta maaf karna Vie gak belain Malvin saat itu,soalnya kepala Vie sakit~"ujarnya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mmm Vie juga mau minta maaf karna Vie Malvin jadi di pukulin Abang Kean,Vie juga minta maaf karna Vie gak belain Malvin saat itu,soalnya kepala Vie sakit~"ujarnya pelan.

Malvin yang melihat itu ia langsung menarik Arvie agar duduk di sebelah nya lalu tangannya terulur menyentuh kepala Arvie.
"Sakit?"ujarnya lembut

"Eh?Udah eng engga kok" kaget Arvie.

"Bukannya dulu Lo gak peduli dan benci ya sama gw kenapa sekarang Lo malah peduliin gw?"tanyanya dengan alis terangkat satu.

Ya memang Arvie dulu membencinya tapi ya itu juga kan karna ikut ikutan sepupunya yang lain.
"Huh Vie minta maaf ya malvin tapi jujur Vie gak pernah benci kok sama malvin" ujarnya pelan

"Abang" ujar Malvin.

"Hah?" Bingung Arvie

"Kalau Lo mau gw maafin Lo panggil gw abang" ujarnya sambil sudut bibirnya terangkat.

"Ihh apasih engga mau orang kita cuman beda beberapa bulan doank kok!"ujar Arvie kesel.

"Yaudah kalau gak mau,gw gak akan maafin lo"

Emang nih anak nyari kesempatan dalam kesempitan.

"Huh iya Iyah Abang puas!! "

Malvin tertawa kecil melihat muka kesal Arvie yang menurutnya menggemaskan.





TBC


#Hai balik lagi sama author yang kece badai ini😚

13 feb 2024

Me Become An Extra (Arvie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang