04 - kehilangan perannya

3 1 0
                                    


"KAMU INI KURANG AJAR YA?? SAYA SURUH KAMU BELAJAR YANG BENER BUKAN MAIN MAIN,SAYA INGIN KAMU MENJADI PEMAIN GYMNASTIK TERKENAL BUKANNYA PELUKIS BODOH!!" Teriak Bimo sambil melempar lempar lukisan lukisan milik Laura
"TAPI PAH..INI HOBY AKU!!" jawab laura sambil melihat prihatin canvas canvasnya yang sebagian sudah di robek ayahnya..bagaimana tak sedih..semucanvas canvas ini adalah luapan emosi dan sedihnya selama ini
"LIHAT ADIK KAMU LAURA!!Lihat dia pintar dalam akademik dia bisa menjadi juara di setiap semesternya tidak seperti kamu..bahkan kamu gak pernah menjadi juara" bentak Bimo sambil menunjuk nunjuk Laura

"Pah..aku sama Aleta memang beda..jadi tolong jangan banding bandingin aku sama dia.." lirih Laura menatap ayahnya

"YA JELAS BEDA!! KAMU BODOH GA BERGUNA SAMA SEPERTI IBU KAMU..BAHKAN KAMU MEMBUNUH KAKAK KAMU" bentak Bimo sambil melempar satu canvas yang sedari tadi sudah ada di tangannya ke kepala Laura dan itu membuat Laura meringis

"Aku..aku bukan pembunuh pa..bukan aku" Lirih Laura sambil menahan air matanya agar tak keluar di depan ayahnya

"Kamu pembunuh Laura..kakak kamu meninggal karena kamu anak ga berguna!!masih bagus kamu saya biarkan berada di rumah ini" Bimo langsung meninggalkan Laura sendirian di kamarnya dengan kondisi yang sudah tidak karuan..

Canvas canvas yang rusak dan robek..cat cat yang berserakan
Untung saja ayahnya tidak mengganggu buku" jurnal Laura..
Laura membereskannya perlahan dan dengan teliti,Laura se telaten itu merawat semua karya karyanya dia menatap satu lukisan dimana dia melukis keluarganya sendiri..

Dia,ibunya,Ayahnya,Aleta,dan kakaknya..indah..semuanya tersenyum asri di lukisan itu Laura serus menatapi foto itu sampai akhirnya..

Toktok

Seorang mengetok pintu kamar Laura dan segera di bukakan pintu Olehnya..sebelum itu Laura menghapus airmatanya..

"Eh bunaa" katanya setelah melihat siapa yang datang
"Laura lagi apa nakk??" Tanya Dewi ibu nya Laura sambil mengelus lembut kepala anaknya dan mengajaknya duduk di kasurnya
"Aku lagi beresik lukisan lukisan aku bunaa" jawab Laura dengan senyuman manisnya..
"Buna boleh bicara sebentar??" Kini nada Dewi sepertinya serius..
"Boleh bunaa..buna mau bicarain apa??ada yang serius??" Tanya Laura sambil menatap mata ibunya..

Dewi menarik nafas berat tak tega menyampaikan ini kepada anak kesayangannya,menatap netra mata ananya dan surai senyuman indah di bibirnya membuat hal ini semakin berat bagi Dewi

"Anakku sayang..baik baik ya disini? Nurut nurut sama papa ya??akur akur sama adikmu yaa.." Dewi berbicara sambil tersenyum walau aslinya dia menahan tangisnya..bagaimana tidak,dia tau Laura akan terluka setelah mengetahui hal ini.

"Buna..buna ngomongin apa si???" Tanya Laura kebingungan
"Buna mau pamit ya?? Laura baik baik disini yaa.." jawab Dewi sambil mengelus lembut rambut Laura
"Bunaa..buna mau kemana??kenapa buna pamit??" Tanya Laura khawatir matanya mentap Dewi dalam dia benar benar takut kehilangan ibunyaa

Dewi menunduk menahan tangis dan menatap anak kesayangannya itu
"Sayang..buna sama ayah kamu pisah,buna bakal keluar dari rumah ini,buna akan sering hubungin kamu walaupun pasti sulit,kamu jangan sedih ya nak? Buna ttp akan selalu ada di sisi kamu walaupun kita jauh..tapi buna juga ada di hati kamu" jawab Dewi sambil menatap dalam Laura..Dewi juga tidak ingin meninggalkan Laura tapi,Dewi tidak ingin hidup anaknya sengsara bersamanya yang miskin

"Ha?? Buna..buna Laura gamau buna pergi,kalo buna sama papa pisahh gapapa aku ikut buna aja ya??" Jawab Laura sambil menahan tangis..sungguh Laura tak menyangka kalau ibunya akan meninggakannya di dalam kesengsaraan rumah ini

"Gabisa sayang..buna gabisa bareng kamu lagi..buna harus pergi..kamu baik baik ya sama papa kamu"

"Buna..papa ga pernah ada buat aku,selama ini hanya sosok nya yang ada bun,hikss..Laura..Laura ga bisa tinggal di rumah ini kalau ga ada buna"
Tangis Dewi dan Laura pecah, Laura sudah lama kehilangan peran ayahnya dan peran keluarga dan sekarang? Bunda nya juga akan dipisahkan darinya??

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang