03 - Janji

14 2 1
                                    

Hari mulai siang dan Azka mengendarai motornya pulang ke rumah setelah di minta uminya untuk pulang..

Di rumah

"Assalamualaikum umii"
"Waalaikumsalam nak,sini duduk" jawab Ratna umi Azka sambil menepuk nepuk sofa di sampingnya
"Iya umi ada apa? Kenapa tiba tiba ingij bicara hal penting mi?" Kata Azka sembari duduk di samping ibunya

"Nak..kapan kamu akan menunaikan janji kamu?? Kamu sebentar lagi wisuda apa kamu sudah siap?" Kata Ratne Sambil menatap sorai anaknya penuh harap
Azka terdiam dan menunduk..

"Maaf umi,Azka belum bisa nepatin janji Azka.." jawabnya lirih
"Kenapa nak??sampai kapan di tunda? Umi hanya mau liat kamu bahagia nak" jawab Ratna bertanya tanya

Dia sungguh tak paham mengapa anaknya belum siap untuk hal yang dia sendiri janjikan.

"Azka belum berhak bahagia umi..maafin Azka,Azka akan berusaha untuk selesaiin tanggung jawab Azka dulu" jawabnya lembut

"Baiklah nak..umi tunggu kabar bahagianya ya??"

"Baik umi,Azka izin masuk ke kamar ya" jawab Azka lembut lalu bangkit dari duduknya dan pergi ke kamarnya

Azka duduk di kursi belajarnya dan menatapi 2 bingkai foto berseblahan

"Maaf.." lirihnya sambil menatap salah satu dari dua bingkai foto tersebut

________

Sementara itu Laura di sekolah sedang istirahat,Laura sedang duduk sambil menunggu Firdha memesan makanan..sampai seseorang berjalan ke arahnya

"Weh ngantin ga ngajak ya" kata pria dengan tinggi 180 cm dan paras tampan itu yang sudah mengambil posisi duduk di sebelah Laura,pria itu datang dengan ke 3 temannya yang juga teman Laura dan Firdha

"Ish eh tiang..ini tempat nya Firdhaa" kata Laura sambil menatap orang tadi

"Yaelah si Firdha di depan aja laahh" kata pria itu..
"Heh pindah lah woi Cakra khan" kata Pria lain yang juga bagian dari mereka

"Sewot lu drii" kata Pria bernama Cakra itu sambil bangkit dari duduknya dan mengosongkan tempat itu untuk Firdha
Sampai beberapa menit kemudia Firdha datang dengan membawa 2 mangkok baso dan 2 gelas es jeruk

"Eh Gavin,Cakra,Deon? Tumben gabung sini?" Tanya Firdha saat melihat tiga Laki laki itu sedang duduk di meja yang sama olehnya dan Laura

"Hmm..gabole??" Saut Deon yang sedari tadi diam dan terpaku dengan buku yang di bacanya dan kini menatap Firdha
"Bukan gitu yon..kan biasanya kalian ngantin nya di belakang biar ga di krumunin cewe cewe.." jawab Firdha

"Iya juga ni..ada apa??hilang sudah kah ketenaran kalian??" Kini Laura pun ikut bertanya tanya

"Ga gitu anjir..gua udah lama ni ga makan sama kalian kalian lo ga kangen ama gua Lau??" Tanya Gavin usil dan mencondongkan wajahnya mendekat kelada Laura

"Lah..lawak lo" jawab Laura sambil sedikit ngejitak palak Gavin

"Udah ah ayo makan cepet,gua risih cewe cewe pada nyinisin gua anj"
Kini Firdha memotong pertengkaran mereka karena sadar Para siswi di kantin mulai memperhatikan mereka..

Bagaimana tidak tiga siswa yang sering menggemparkan sekolah dengan karakter mereka yang sama sama bertolak belakang..

seorang Cakra dengan paras Tampannya juga sikap brengseknya Namum anehnya para wanita menyukainya dan mau mau saja jadi satu dari banyak wanita yang di dekati Cakra

Berbeda dengan Cakra,Deon mungkin tak setampan dia,tapi dia adalah sosok yang memiliki jiwa pemimpin, rajin dan berprestasi,sayangnya dia adalah laki" bendera hijau yang masi gamon sama masa lalunya dan memutuskan menyibukkan dirinya dengan belajar demi melupakan masa lalunya..

Gavin..dia merupakan satu satunya yang terlihat normal dari pada teman temannya yang lain,pintar,taat peraturan,sama tampan dan populer seperti yang lain,tapi sayangnya dia tidak pernah terlihat menjalani hubungan dengan wanita manapun selain Laura sampai" orng mengira dia ga suka cewe (🥲)

//skip//pulang sekolah//

Laura membereskan buku bukunya dan bangkit dari duduknya lalu menuju keluar kelas..

Sampai seseorang mengikutinya dari belakang dan mulai bicara padanya

"Eh..Lau..balik sama gua yu??"

Langkahnya terhenti..lalu menatap netra orang itu

"Eh bagas..bole si cuman gua takut kakak gua jemput" jawab Laura sambil merogoh handphone dari sakunya

Dia menelfon Azka 2 kali tapi tak kunjung di angkat sementara dia mengirim pesan ke ayahnya juga tidak di jawab

Saat melihat ka Azka tidak sama sekali menjawab telponny tapi Laura juga takut menerima tawaran orang ini

Laura terdiam sampai seseorang menggandeng tanggannya

"Lau pulang sama gua,ga ada penolakan" orang itu menggandeng Laura menjauh dari Bagas ya..
itu Gavin..

Sampai di parkiran Gavin gandengannya kenapa tangan Laura lalu mengeluarkan kunci motornya..

"Avin..gua mau nungguin kakak.."
"Lo mau sampai kapan si?? Udah tinggal pulang aja masih mau nunggu Si Azka.."
"Tapi gimana kalo dia jemput?" Lirih Laura.
"Ga ga ada dia jemput,pulang sama gua atha"
"Hmm okee..tapi sampai kapan lo mau manggil gua atha??" tanya Laura bingung karena selama mereka ber 5 berteman hanya Gavin yang memanggilnya Agatha atau Atha..

"Gapapa..ini panggilan cuman punya gua jangan ada yang panggil lo Atha ya??" Kata Gavin sembari memakaikan helm kepada Laura lalu tersenyum menatapnya

Dalam perjalanan tidak ada pembicaraa apapun sampai akhirnya Gavin membuka pembicaraan..
"Athaa"
"Hmm" saut Laura saat mendengar Gavin memanggilnya
"Mau beli es krim macha dulu gaa??"
"Mau mauuu" saut semangat dari Laura saat mendengar kata 'macha'
" okeee gooo" kata Gavin langsung menancapkan gas nya ke arah supermarket terdekat

[Anggep aja macha]

Gavin tersenyum Menatapi Laura yang sibuk dengan es krim nya dia bahagia saat melihat sahabatnya ini juga bahagia..mengingat kebahagiaan Laura baru benar benar dia rasakan setelah bertemu Firdha dan teman temannya yang lain..

"Avin mauuuu??" Kata Laura sambil menyodorkan es krim kepada Gavin"Enggaa ah,liat lonmakan ajaa gua kenyang" jawab Gavin sambil menggeleng sambil melihat Laura kembali memakan es krim nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Avin mauuuu??" Kata Laura sambil menyodorkan es krim kepada Gavin
"Enggaa ah,liat lonmakan ajaa gua kenyang" jawab Gavin sambil menggeleng sambil melihat Laura kembali memakan es krim nya.

Selesai makan eskrim Gavin memutuskan untuk langsung mengantarkan Laura pulang ke rumah

Sesampainya ke depan gerbang rumah Laura Gavin melepaskan Helm dari kepala Laura dan mengusap lembut rambutnya

"Udahh seneng kaan??" Tanyanya
"Iyaaa..makasii Aviinn" jawab Laura dengan senyum yang manis
"Yaudah sana masuk"

Laura mengangguk dan beranjak pergi masuk ke rumah,pulang..ketempat riuh dimana semua bahagianya sirna..

Brakk..
Saat Laura masuk rumah terdengar suara barang yang di banting berasal dari kamar Laura

"Paa!?? Kenapa barang barang Laura paa?? Canvas canvas laura jangan di rusak paa!!" Teriak laura saat melihat ayahnya mengobrak abrik kamarnya yang sebagian besar berisi kanvas canvas karyanya.

Tbc...


Jangan lupa vote and comment yaa❤️‍🩹 makasiii

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang