I Don't Want to Be Hero

CHAPTER XII

Seven-colored night [3]
[Pembuktian nilai suatu barang]

•
•

'Air mata Sirene'. Sebuah artefak sihir yang tidak sengaja diciptakan oleh seorang ksatria. Artefak yang terbuat dari tangisan monster berbentuk setengah ikan, Sirene.

Kenyataannya bangsa ini belum jelas teridentifikasi sebagai bagian dari para iblis tingkat rendah atau bukan.

Bangsa ini hanya mendiami lautan yang memiliki kedalaman sampai 7.000 kaki dari permukaan. Walaupun serupa, bangsa ini juga tidak ada kaitan nya dengan bangsa Mermaid.

Bangsa Mermaid memiliki tubuh yang cenderung mirip manusia setengah ikan. Memiliki ekor dan sisik yang sama persis dengan biota laut. Mereka bisa berbahasa manusia, dan berubah menjadi manusia seutuhnya ketika berada didaratan. Bak makhluk amfibi, mereka juga memiliki paru-paru dan insang untuk bernafas didua tempat.

Bangsa Sirene memiliki tubuh yang cenderung memiliki karakteristik tersendiri. Walaupun memiliki bentuk rupa dasar seperti manusia setengah ikan, namun mereka memiliki kulit yang cukup beragam warnanya.

Warna kulit mereka lah yang akan menjadi pembeda antara kemampuan dan kekebalan fisik yang mereka miliki. Karena Sirene sendiri memiliki kekebalan fisik yang berbeda-beda. Sesuai dengan warna kulit yang berdasarkan pada warna biru, hijau, atau merah. Sirene juga memiliki kemampuan khusus. Seperti membuat ilusi, mengeluarkan racun, atau membuat gelombang hipnotis.

Sirene sering memakan daging makhluk hidup lain. Ketika ada kapal tenggelam tanpa jejak atau tidak ada kru yang selamat maka kejadian itu akan dikaitkan dengan Sirene.

Sirene memiliki gelombang suara yang merdu, menarik mangsa nya agar kehilangan kesadaran. Ketika itu terjadi banyak kapal akan mereka jatuhkan agar mereka dengan tenang bisa mencicipi mangsa mereka hingga habis tak tersisa. Mereka juga bisa membuat ilusi, menipu para mata agar tertarik dengan kecantikan mereka.

Artefak 'Air mata Sirene' berbentuk tetesan air yang menjadi sebuah anting. Berwarna biru gelap hampir mirip seperti warna hitam. Bertatahkan permata putih yang diukir membentuk ombak ganas ditepi lautan. Artefak ini terlihat hanya berupa aksesoris biasa, namun didalamnya terdapat senjata rahasia yang lebih mengerikan dari monster Sirene itu sendiri.

Terdapat celah berbentuk sebuah ruang kecil tak jauh besar dengan ujung sebuah jarum.

Ketika pengguna meneteskan darahnya pada ruang kecil pada artefak. Artefak itu akan secara otomatis menilai apakah pengguna nya patut disebut tuan atau budak. Ketika digunakan dengan baik, artefak 'Air mata Sirene' bisa menjadi senjata yang kuat dan mampu memberi kan hak penuh untuk menguasai suatu lautan dibawah kendali sang pengguna.

•
•

Teon tidak mempermasalahkan apakah ia layak atau tidaknya untuk memegang artefak itu.

Ia tidak haus akan kekuatan dan kekuasaan. Dari awal hidup nya ia hanya bekerja keras untuk banyak orang bukan?

Teon hanya berfikir untuk menyelamat kan dunia. Narasi yang klise untuk protagonis dari novel pahlawan.

Walaupun dikehidupan ini Teon ingin egois, hidup dengan tenang sendirian. Namun, bukankah ia pantas mendapat kan nya? Ia sudah berjuang selama ini. Bahkan alasan aku hanya berfikir untuk menyelamatkan dunia sudah bukan alasan yang pasti untuk Teon.

Teon, ia sudah lama kehilangan arti hidupnya. Bertahan hidup? Bukankah bertahan hidup sudah ia lakukan selama ini? Kekayaan? Kehormatan? Kekuasaan? Ia selalu mendapat kan nya disetiap kehidupan.