05. Sesuatu

178 20 3
                                    

05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05. Sesuatu.

༺🪄༻

Vincent keluar dari mobil, mereka berdua kini sudah berada di halaman luar rumah Veronica dan bundanya.

"Ayo masuk, kamu bisa sakit nanti." ucap Veronica pada Vincent yang sedari tadi hanya diam saja tanpa mengutarakan apapun.

Kejadian saat di taman kota tadi, masih membuat jantung Veronica berdegup kencang, ia berusaha untuk menetralkan perasaannya, agar tidak terlihat salah tingkah di depan Vincent.

"Saya kuat dan tidak akan sakit."

"Tetap saja, kamu kan manusia, bisa sakit kalau daya tahan tubuhnya lemah."

Vincent memalingkan wajah saat Veronica menyebut kata 'manusia' di dalam kalimatnya.

"Saya mau menginap disini." lagi dan lagi, Vincent berkata tanpa basa-basi.

Veronica selalu dibuat jantungan oleh pria itu. Untung saja Veronica pandai dalam mengontrol situasi dan dirinya sendiri.

Veronica membalas, "masuk dulu, kamu harus ketemu dan ijin sama bunda."

Vincent berjalan, membuka pintu masuk rumah dan meninggalkan Veronica di belakang.

Veronica menghela napasnya dengan lega, ia berulang kali menyentuh dadanya yang selalu berdebar setiap Vincent berhadapan dengan dirinya.

Setelah keduanya masuk, Veronica menawarkan Vincent untuk segera membersihkan diri dan minum susu hangat yang nanti akan Veronica sediakan.

"Kamar mandi ada di sebelah sana." Veronica menunjuk ke arah dapur dimana kamar mandi tamu sudah tersedia di sampingnya. "Aku bawakan baju ganti nanti."

"Tidak perlu, saya suka dingin." ujar Vincent yang mampu membuat Veronica kebingungan lagi dengan ucapannya.

"Kamu manusia aneh, mana ada yang tahan dingin, apalagi kamu sudah diguyur hujan."

Vincent kembali memalingkan wajah, "sebaiknya kamu yang harus membersihkan diri dan segeralah ganti baju."

Veronica mengangguk, "kamu boleh duduk disana selagi nunggu aku. Nanti aku buatkan susu hangat ya."

Vincent tersenyum, ia menurut dan langsung menduduki kursi di ruang tamu.

Veronica senang bisa melihat Vincent tersenyum kecil, pria itu semakin bertambah tampan jika memasang senyum manis seperti tadi.

Sepeninggalnya wanita itu, Yala keluar dari kamarnya dan melihat Vincent tengah duduk seorang diri.

Yala berjalan menghampirinya, namun saat berada tepat di hadapannya, alangkah terkejutnya Yala melihat wajah Vincent yang begitu mirip dengan seseorang yang dulu sangat dekat dengannya.

Vincent berdiri saat melihat keberadaan Yala yang tampak kaget dan bingung dengan kehadirannya.

"Apa kamu bundanya Vea?" tanya Vincent.

The Story Of Werewolf [ VSOO ]✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang