The Story Of Werewolf [ VSOO ]✔︎

07. Time

07. Time.

༻ఌ༺

Masih berada di sebuah mall besar, Drian selesai dengan potongan rambut baru nya yang kali ini semakin menambah ketampanan di wajahnya.

Pria itu berjalan menghampiri Veronica yang terlihat duduk termenung penuh lamunan.

"Ve ... "

Veronica tersadar, lalu ia pun mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah Drian yang kini ikut duduk di sampingnya.

"Hm?" jawab Veronica dengan sebuah gumaman.

"Kenapa? Ada yang lagi di pikirin?"

Veronica menggeleng.

"Bohong, wajah kamu nggak bisa bohong."

"Nggak ada, Ian." Veronica bersikukuh tak mau jujur kepada Drian.

Drian mengangkat kedua telapak tangannya dan menempelkannya pada kedua pipi Veronica hingga menyebabkan bibir wanita itu menjadi terlihat manyun.

Veronica menatap Drian masih dengan posisi yang sama.

"Mau cerita? Lagi ada yang ganggu pikiran kamu, kan?"

Veronica menjauhkan tangan Drian dari wajahnya. Ia menggeleng sekali lagi tanda tak mau menjawab.

Wanita itu mengedarkan pandangan ke arah ruangan yang di dalamnya masih ada Vincent. "Vin belum selesai?"

Drian mengangkat bahunya acuh, ia membalas. "Nggak tahu."

Lima belas detik setelah Drian berkata seperti itu, Vincent datang dari belakangnya.

Secara spontan, Veronica berdiri. Ia tersenyum menyambut Vincent. "Rambut kamu bagus! Udah aku bilang, warna hitam emang cocok banget buat kamu."

Vincent mengangguk, "terimakasih, Ve."

Mendengar pujian yang keluar dari mulut Veronica untuk Vincent, membuat Drian merasa sedikit sedih, dan–cemburu, padahal pujian itu yang ia ingin dengarkan saat pertama kali datang menghampiri Veronica.

Drian berdeham dengan keras, "kayaknya Ian dilupain."

Veronica terkekeh, "nggak dong, rambut kamu juga bagus sama potongan baru itu."

"Nyenyenye." Drian malas mendengar pujian Veronica yang terdengar seperti paksaan itu.

Veronica terbahak, "ayo ke playground!" ajaknya kemudian.