Self Portrait: Stars

120 8 1
                                    

Yokohama..

Dazai dan [name] sedang berjalan-jalan yang disebelahnya ada sungai random, tiba-tiba Dazai menepuk pundak [name]. "[name], kamu tidak keberatan kan ditinggal sebentar~?" tanya Dazai sambil menunjukkan senyum khas nya. "hm? oh, sepertinya tak apa." jawab [name] agak kebingungan.

"bagus lah kalau begitu! aku pergi dulu, hati-hati [name]~!" ucap Dazai, lalu berlari ompat ke dalam sungai. "eh, Osamu? hah." gumam [name] agak kesal. dia tak tahu mau pergi kemana, jadi dia mengikuti jalan sungai saja.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

sementara itu pinggir sungai, Atsushi dan Ranpo sedang menerima misi untuk mencari tau tentang pembunuhan yang terjadi tidak beberapa lama yang lalu (?).

"hei! kita sepertinya menangkap sesuatu!"


"apakah korban yang kedua..?" tanya Atsushi khawatir. saat net ditarik, muncul lah si maniak bunuh diri, Dazai. "hallo, Ranpo! Atsushi!" sapa Dazai seperti tak ada yang terjadi. "jangan bilang kalau Dazai-san sedang mencoba bunuh diri.." gumam Atsushi, tapi itulah yang terjadi 😁.

"Ranpo-san, Atsushi nii-san..!" dari kejauhan, terlihat [name] yang sedang berlari kearah Dazai dkk. "[name]! eh, kenapa dia disana?" ujar Ranpo. "[name]!!" sapa Atsushi senang, melambai kepadanya.

[name] telah sampai ke tempat Dazai dkk, kecapean. "[name] kamu kenapa berlari-lari?" tanya Atsushi.
"t-tadi aku bersama Osamu, tapi dia melompat ke sungai, jadi aku mengikutinya dari pinggir.." ucap [name] yang masih ngos-ngosan.

"memang benar-benar.." Atsushi tidak bisa berkata-kata lagi, hanya bisa menghela napas.
"oh ya, apa yang kalian lakukan disini?" tanya Dazai yang sekarang telah berdiri di samping [name], melirik Ranpo dan Atsushi.

"oh itu, aku diajak pergi menemani Ranpo-san" jawab Atsushi cengengesan.

"ooh!"
"oh."

setelah menjelaskan situasi kepada Dazai dan [name] tentang pembunuhan yang terjadi, tanggapan Dazai sangat berlebihan sedangkan [name] sangat tidak responsif.

Dazai jatuh ke lutut nya dengan muka terkejut, "s-s-sungguh menyedihkan.. sangat lah menyedihkan! perempuan cantik sepertinya telah mati! dia bisa saja bunuh diri bersama ku!" ucap Dazai dramatis, [name] hanya bisa menepuk kepala Dazai dengan muka datarnya.

"cup cup, jangan sedih Osamu." ucap [name].
"[n-name]!!" Dazai memeluk [name] sambil pura-pura nangis. [name] tidak bisa bernapas.

"siapa orang-orang aneh ini?" tanya seorang polisi (?) bernama Minoura, yang melihat Dazai dan [name] dengan tatapan aneh. "mereka adalah rekan kerja ku, dan ya, mereka selalu begini." Ranpo menjawab.

"oh, semoga kau beristirahat dengan tenang, wanita cantik! aku akan membalaskan dendam mu." ujar Dazai yang masih memeluk [name], yang saat ini sudah pasrah. "huft.. Ranpo-san pasti akan memecahkan kasus ini." ucap [name] yang sudah lelah.

"sulit untuk dikatakan." kata Ranpo, sambil menyilangkan tangan. "kenapa?" tanya [name] yang kini sudah bebas dari pelukan kematian Dazai. "entah lah, tanya si tuan detektif." jawab Ranpo, sambil menunjuk Minoura.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


~time skip~

saat ini Ranpo sedang menantang Sugimoto untuk menyelesaikan kasus ini dengan waktu 60 detik.

"sebentar, mungkin ini ada kaitannya dengan Potr Mafia! cara membunuh nya sama dengan teknik eleminasi Port Mafia, karena mereka mau menghentikan nya! pelaku nya Port Mafia, mereka-" si polisi Sugimoto ini belom menyelesaikan perkataannya.

"bukan." jawab Dazai dengan tatapan serius. diiringi dengan anggukkan [name]. "huh?" si Sugimoto bingung, padahal dia sudah sangat yakin akan jawabannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


~time skip~

pelakunya sudah terungkap, dan tak lain adalah Sugimoto. mereka beranjak pulang dengan perasaan lega.

"wah, kemampuan Ranpo-san hebat sekali! dengan mudah mengungkap siapa pelakunya!" ujar Atsushi dengan kagum. "Atsushi tau gak, kalau Ranpo itu tidak punya kekuatan?" ucap Dazai, mengagetkan Atsushi.

selama Dazai dan Atsushi berbicara panjang lebar, [name] yang berjalan dibelakang mereka bosan mendengar nya. dia langsung berlari ke samping Ranpo, dan berjalan bersama.

"Ranpo-san kau hebat seperti biasa." [name] memberi pujian. "tentu saja! aku adalah detektif terhebat di muka bumi, muahahah!" ucap Ranpo dramaris, tapi wajar sih, karena dia memang hebat. [name] yang melihat nya hanya terseyum kecil dan bertepuk tangan, membuat ego Ranpo semakin besar.

"baiklah [name], kau masih harus banyak belajar dariku. sebelum itu, mari mampir ke supermarket!" kata Ranpo sebelum menarik [name] yang pasrah kearah supermarket terdekat. Dazai dan Atsushi yang melihat nya, hanya tertawa karena dinamik antara Ranpo dan [name] sangat lucu.








hai gais 😊🙏


Griseo!reader x Platonic!bsdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang