Wound That Appear

127 8 6
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

BIRTHCARE CENTER FANFICTION

BAGIAN 6

🔆🔆🔆

Siang itu, di depan mata seorang ibu muda, yang tampak segar usai mandi, tampak sebuah buku diary baru yang begitu cantik dan juga harum bunga mawar. Soeun beralih menatapi suaminya yang baru saja menaruh benda itu dihadapannya.

"Sayang, aku mau kau menulis lagi, tentang Hyun setelah ruhnya ditiupkan dirahimmu, sampai dia sekarang bisa menyusu."

"Aku sedang tidak mood menulis. Kurasa menulis bukanlah bakatku."

"Kau berbakat menulis, menulis keseharianmu sendiri saja. Semua orang punya bakat menceritakan tentang dirinya dalam tulisan,"

"Seorang penulis akan membaca ulang tulisannya untuk dikoreksi kembali." ucap Soeun tegas.

Sehun menghela napasnya. Tentu saja Soeun tidak akan membaca ulang buku diary pertamanya lagi untuk selamanya. Karena setiap paragraf dalam buku diary sebelumnya itu, bak pisau yang mampu mengiris nadinya. Ada kisah-kisah yang akan memancing sisi emosional Soeun dan pada akhirnya, dia harus kembali ke setingan awal.

Sulit menerima kematian Haru.

"Aku tidak suka diari ini. Ambil kembali." Soeun mengambil buku itu dan menyerahkan pada suaminya.

"Simpanlah, suatu saat kau akan memakainya."

"Tidak akan, aku tidak akan menulis apapun."

Sehun menatapi Soeun lekat-lekat. Ia setuju sebenarnya, mengenai menulis diari kembali untuk seorang yang pernah begitu bahagia, menuliskan pengalaman pertamanya sebagai seorang ibu lalu kehilangan seperti membuka borok luka yang telah mengering.

Namun, ibu kepala memberinya buku diari bersampul biru itu untuk Soeun. Katanya, semua penghuni mendapatkan diari kosong yang berbeda-beda. Walau tidak semua ibu muda ditempat ini berbakat menulis, akan tetapi, menulis diari keseharian dan perkembangan bayi masuk dalam program penyembuhan pasca melahirkan.

"Aku akan menyimpannya untukmu." ujar Sehun usai melihat Soeun menggigit tipis bibir bawahnya. Ia hapal arti dari gelagat seperti itu. Soeun bernapsu ingin segera menuangkan semua keluh kesahnya pada diari, tapi ingatan pada diari milik Haru yang telah terbakar, membuat Soeun batal mengambilnya.

Soeun hanya mengangguk setuju tanpa menjawab apapun. "Hari ini aku harus ke kantor, ada klien yang ingin berkonsultasi padaku." ucap Sehun usai melihat layar ponselnya.

"Apakah dia perempuan?"

Sehun tersenyum. "Setengah perempuan."

"Bwo?"

"Aku cuman bercanda. Aku tidak sendiri menemui klien ini. Kau bisa tanya teman kerjaku yang akan menemaniku."

"Kalian bisa berkomplot menipuku," ucap Soeun dengan mata memicing curiga.

"Kau memulainya lagi," keluh Sehun sambil mengusap kepala istrinya sementara Soeun menepuk mulut usilnya tadi.

"Justru, harusnya aku yang saat ini tidak bisa tenang meninggalkanmu disini,"

"Kenapa?" Soeun menatap dengan wajah bingung.

Napas Sehun tercekat. Berat baginya untuk mengatakan bahwa masa lalu Soeun telah kembali dan menjadi bagian dari pusat perawatan ini. Sehun menimbang saran Heechul yang berkata ia hanya akan terlihat seperti pengecut jika mengeluarkan Soeun dari sana.

"Tidak apa. Aku hanya khawatir jika istriku yang cantik ini menarik perhatian suami-suami lain yang ada disini."

Soeun tertawa geli mendengar pujian garing suaminya itu. Saat mereka tertawa bersama, terdengar pengumuman soal Hyun terbangun dan Soeun diminta untuk hadir ke ruang menyusui.

Birthcare Center (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang