Sebelumnya di Reverse Love
"Kulihat kau tinggal disamping Sasuke-kun. Langsung saja, aku ingin meminta bantuanmu" Si wanita berkata pelan dengan nada perintah.
Hinata yang mendengarnya mengangkat kepalanya, dengan tatapan bingung ia menatap kearah wanita itu.
"Santai saja, ini tidak gratis. Aku akan membayarmu yah hitung-hitung untuk tambahan uang jajan. Bagaimana?" Tersenyum miring si wanita memberinya penawaran.
Hinata mengedip-ngedipkan matanya. Ia lalu berimajinasi ketika si wanita memberikannya uang, lalu uangnya bisa ia gunakan untuk membeli berbagai macam cemilan dan makanan kesukaannya, dia juga bisa membayangkan penuhnya isi kulkas dan lemarinya akan terisi dengan bercup-cup ramen instan berbagai rasa. Hanya membayangkannya saja membuatnya ngiler.
"Hey, bagaimana? Mau tidak?" Si wanita tampak tak sabaran.
Hinata tanpa berfikir dua kali lalu mengangguk dengan cepat. Ia melihat si wanita tampak tersenyum senang. Si wanita lalu mengulurkan tangannya.
"Akan kujelaskan apa yang akan kau lakukan nanti, untuk saat ini mari berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan kita."
Hinata yang sudah mulai tremor dengan semangat meraih tangan wanita itu dan menjabatnya.
Tidak menyangka bahwa keputusannya itu hanya akan membuat hidupnya semakin rumit.
Warning : crackpair Sasuhina, Alternate Universe, Typo, Masih banyak kekurangan mohon kritik dan saran, dan cerita dadakan.
Naruto © Masashi Kishimoto
Reverse Love © Tristitia"Oh ya perkenalkan namaku Sakura, Haruno Sakura. Namamu?" Sakura masih menjabat tangannya mencoba bersikap sedikit ramah.
"H-Hinata." Hinata sudah sekuat tenaga untuk tidak membuat suaranya terdengar gugup. Namun apa daya, dirinya sudah menahan lapar dan badannya agak tremor akibat rasa lapar yang sudah ditahannya sejak tadi.
"Eh? Tanganmu gemetaran dan sedikit dingin. Kau tidak apa-apa?" Sakura bertanya sambil mengernyit merasakan tremor pada tangan Hinata yang masih digenggamnya.
"A-ano se-sebenarnya saya ingin permisi seb-" belum sempat Hinata menyelesaikan kalimatnya. Suara gemuruh yang berasal dari perutnya kembali berbunyi.
Suara perutnya berbunyi nyaring didukung dengan keadaan lingkhngan apartemen Hinata yang memang sunyi dan sepi. Hal tersebut menimbulkan semburat merah diwajah pucat Hinata.
"Pfff Hahahahaha astagah kenapa tidak bilang? Ya ampun! Kau ternyata kelaparan" Sakura melepaskan genggaman mereka mencoba menutupi tawanya yang membahana di sunyinya malam.
Hinata yang mulai tremor hanya bisa pasrah dan menunduk malu, ia antara kasihan dengan dirinya sendiri dan sedikit kesal dengan Sakura yang menertawakannya.
"Hah... Ha.. maaf, kukira kau kenapa sampai gemetaran begitu. Rupanya kau menahan lapar. Baiklah ayo kutraktir" Saat akan berjalan lengannya sudah dicegat oleh Hinata.
Sambil menggeleng Hinata memberikan isyarat penolakan secara halus. Ia sudah sangat lapar, dan arah jalan Sakura bukanlah ke tempat tujuan awalnya yaitu minimarket terdekat. Dia tidak mau berjalan dengan jarak yang jauh. Minimarket yang ia tuju hanya butuh sekitar 5 menit jalan kaki dari apartemennya. Untuk itulah dirinya menghentikan Sakura sebelum wanita itu membawanya entah kemana.
"Sa-Sakura-san aku hanya ingin m-makan ramen instan." Hinata berkata pelan sambil menunjuk ke arah jalan yang menuju minimarket tujuannya.
Sakura menoleh dan melihat kearah yang ditunjuknya. Ia bisa melihat di ujung jalan sana ada sebuah gedung yang bercahaya dengan satu dua orang keluar dan masuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse Love
FanfictionHinata adalah sosok pendiam namun berisik. Ia diam secara fisik namun pikirannya selalu berisik memikirkan hal-hal yang bahkan terdengar sepele. Kehidupan tenang dan penuh imajinya terusik ketika dirinya dengan suka rela terlibat dalam sebuah drama...