Chapter 6.

201 35 4
                                        

Sebelumnya di chapter 5.

"Kau telah menghancurkan sesuatu yang berharga bagiku" Suara Sasuke yang terlampau rendah membuat jantungnya betalu-talu. "Akan kuambil sesuatu yang berharga bagimu"

Lalu semuanya terjadi begitu cepat sampai-sampai Hinata tidak menyadari akan keberadaan sesuatu yang lembut dan basah sudah menempel di bibirnya. Matanya terbelalak. Sasuke menciumnya! Akan tetapi ia tidak tiba-tiba tidak bisa melakukan apa-apa badanya tidak bisa digerakan. Ia terlalu shock dan kaget.

Kedua tangan Sasuke yang awalnya memegang pundaknya, kini menangkup wajahnya. Ia dapat melihat mata Sasuke yang tidak tertutup memandang kearahnya. Lalu ia merasakan gerakan pelan dibibirnya, Sasuke mengecup dan memagut bibirnya pelan dengan mata yang perlahan menutup. Kepala Hinata serasa berputar. Ini ciuman pertamanya! Kami-sama.

Lalu ketika ia berhasil memegang kendali tubuhnya ia segera mendorong dada Sasuke. Namun ia mendapati Sasuke yang memeluknya dengan sebelah tanganya.
"Mhh Sahmmm" ia mencoba untuk berbicara namun suaranya teredam oleh bibir yang masih mengunci bibirnya.

Tubuhnya serasa lemas ketika merasakan lidah Sasuke yang menyapu diatas bibirnya mencoba memperdalam ciuman mereka. Dengan satu tangan yang melingkari Hinata. Ia menggunakan jarinya untuk menekan titik geli Hinata yang ada di area pinggang. Sontak hal itu membuat Hinata memekik didalam ciuman.

"Ehmmmmmmmmm"

Tidak melewatkan kesempatan, Sasuke melesakan lidahnya kedalam mulut Hinata. Menyapu dan mengabsen tiap inci yang ada didalamnya. Ia mencoba menarik lidah Hinata untuk bergoyang bersama.
Kepala Hinata berkunang-kunang. Ia pikir ciuman akan terasa manis, tapi saat ini ia malah merasakan ciuman dengan rasa kopi dan... aroma pasta gigi.

Tidak ia sangka, ciuman pertamanya dicuri oleh om-om bermuka papan.

.

Warning : crackpair Sasuhina, Alternate Universe, Typo, sedikit OOC, Masih banyak kekurangan mohon kritik dan saran.

Naruto © Masashi Kishimoto
Reverse Love © Tristitia

.

Sasuke masih menciumnya, Hinata mencoba untuk membayangkan jika sebenarnya ia sedang latihan ciuman. Ya! Ini hanya latihan. Dan setelah Sasuke sudah merasa puas pasti ia akan melepaskannya.

Atau... Kenapa tidak ia nikmati saja ya? Uh, kenapa ia malah terdengar seperti orang yang menginginkan ciuman ini? Lagipula sebenarnya ia bingung harus melakukan apa. Tapi kalau boleh jujur. Jantungnya sekarang berdegub begitu kencang. Rasa-rasanya jantungnya ingin melompat dari rongga dadanya.

Sasuke lalu menekan tubuhnya hingga ia dapat merasakan punggungnya bersandar pada pintu. Sasuke tidak lagi memeluknya, ia mencengkram kedua tangan Hinata lalu menempatkan di kedua sisi kepala Hinata. Menguncinya. Sasuke lalu melepaskan ciuman itu perlahan.

Hinata yang sedikit terengah lalu membuka kedua matanya, ia mendapati sepasang mata onyx hitam sedang menatap kearahnya. Hinata seakan terpaku diam. Seakan-akan terhipnotis oleh mata yang bagaikan pusaran hitam tak berujung.

Lalu Sasuke menyatukan dahi keduanya. Hinata masih mencoba mengatur nafasnya yang putus-putus akibat ciuman panjang tadi, lain halnya dengan Sasuke yang tampak tenang. Keduanya masih saling berpandangan, menyelami keadalaman emosi lewat mata masing-masing.

Tiba-tiba wajah Hinata memerah, dengan jarak sedekat ini... Ia baru menyadari beberapa hal, bahwa kulit Sasuke ternyata tidak semulus itu. Ia masih bisa melihat pori-pori wajahnya akan tetapi kulitnya yang putih membuatnya seperti tak berpori. Hinata merasa sedikit percaya diri. Kalau ternyata seorang om-om muka papan juga memiliki kekurangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reverse LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang