Chapter 5.

134 36 11
                                        

Warning : crackpair Sasuhina, Alternate Universe, Typo, sedikit OOC,  Masih banyak kekurangan mohon kritik dan saran.

Naruto © Masashi Kishimoto
Reverse Love © Tristitia

Enjoy!

.

Sasuke dan Hinata saat ini berada di dalam kamar Sasuke, mereka duduk dengan posisi saling berhadapan. Sasuke yang melipat tangannya, memejamkan mata dan duduk bersila didepan Hinata. Sedangkan Hinata, duduk dengan posisi Seiza, menunduk dengan kedua tangan yang saling meremas lututnya gugup.

Hinata bisa merasakan aura tak bersahabat dari Sasuke. Ia diam-diam merasa familiar. Seperti berhadapan langsung dengan ayahnya atau kakaknya. Agak sedikit canggung dan membuatnya gugup. Mereka tetap seperti itu dalam waktu yang lumayan lama. Hinata sampai menahan nafas karena takut suara nafasnya mengganggu Sasuke.

"Jelaskan padaku, mengapa kau bisa berada disana?" Sasuke bertanya dengan intonasi pelan dan datar namun terdengar sangat menuntut.

Bulu kuduk Hinata meremang, mendengar perubahan nada bicara Sasuke yang terdengar sangat dingin baginya. Nyalinya langsung ciut. Seperti orang yang tertangkap basah sehabis mencuri. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan. Tidak mungkin ia mengatakan kalau semua yang dilakukannya atas perintah ralat permintaan Sakura kan?

Ia tidak ingin membayangkan kalau Sasuke mungkin saja akan semakin membenci Sakura. Tapi tenggorokannya seakan tercekat. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia mencoba untuk mengangkat kepalanya, mengintip ekspresi Sasuke dari balik poninya.

Netranya menangkap Sasuke yang sedang memandangnya dengan ekspresi yang tidak bisa ia tebak. Lalu ia menunduk lagi. Menyembunyikan wajahnya. Tidak kuat menatap Sasuke lama-lama.

"Kukira kau cukup berani untuk memanggilku om-om, tapi lihatlah ini. Kau seperti kucing yang kebasahan." Sasuke mengejeknya dengan tanpa ekspresi.

Lalu mereka berdua terdiam cukup lama. Sasuke sebenarnya ingin memberikan hukuman untuk Hinata. Ia memberi silent treatment padanya. Ia ingin menyiksa Hinata dengan keheningan yang ada. Matanya tidak melewatkan sedikit pun pergerakan dari tubuh Hinata. Dari bagaimana dirinya mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Nafasnya yang tampak putus-putus. Serta kepalanya yang semakin menunduk begitu dalam.

Ia menikmati tiap detik siksaan yang ia berikan kepada Hinata. Ia ingin melihat, sejauh mana Hinata akan bertahan.

Dilain sisi Hinata merasa kesulitan bernafas. Ia adalah tipe orang yang menyukai kesunyian. Akan tetapi keheningan ini berbeda. Ia bahkan merasa takut untuk bernafas. Sungguh, ini pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini. Wajahnya masih menunduk akan tetapi nafasnya memberat. Seakan-akan udara yang ia hirup perlahan-lahan menipis. Walaupun dalam keadaan menunduk, ia tahu. Ia tahu bahwa didepan sana Sasuke sedang memandangnya. Memandangnya dengan tatapan tanpa ekspresi yang malah membuatnya sulit bernafas.

Ting.

Dalam keheningan panjang yang menyesakan. Sebuah suara berhasil mencairkan suasana. Membuat Sasuke mengernyit dan Hinata yang tidak setegang tadi.

Ting.

Suara notifikasi kembali terdengar. Hinata tidak bergerak sedikit pun. Ia tahu, itu pasti dari Sakura. Akan tetapi ia terlalu takut untuk sekedar mengambil handphone dan memastikannya.

Ting.

Kembali, bunyi yang sama terdengar.

"Berikan handphonemu" Sasuke berbicara dengan intonasi biasa namun terdengar seperti memerintah.

Reverse LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang