Keesokan pagi nya pun tiba, semalam, flora berniat untuk bangun dini hari, karena ia ingin memasakan bekal untuk Freya. Dengan bahan yang seadanya, pada dini hari ini, flora membuat kan bekal untuk Freya dengan penuh cinta. Penuh cinta? iya kalian ga salah denger, sambil membuat kan bekal untuk Freya, flora tersenyum senyum, dan salah tingkah, padahal ga ada siapa siapa. iihhhh takuttt hehehehe~ , sebenarnya Flora masih sangat mengantuk dan tak biasanya bangun dini hari, tapi demi Freya, ia rela bangun dini hari untuk membuat kan bekal penuh cinta itu. Setelah selesai membuatkan bekal untuk Freya, flora langsung membersihkan dirinya dan bersiap siap untuk berangkat sekolah.
Setelah selesai bersih bersih, flora mendengar suara notifikasi handphone dari telepon genggam miliknya. Ia pikir itu adalah Freya yang akan mengajaknya berangkat bersama, maka wajahnya langsung memerah, jantung nya jadi berdetak kencang, perasaan tak sabar sekaligus senang berlebihan menghampiri nya. Ia pun langsung membuka handphone nya, tapi ternyata bukan Freya yang memberikan ia sebuah pesan, melainkan sebuah nomor tak di kenal. ( isi chat mereka )
stranger : flora??
flora : iya gua flora, siapa ya?
*stranger memberikan sebuah pesan kepada flora
betapa terkejutnya flora membaca isi pesan dari orang asing tersebut, hati flora langsung hancur, perasaannya campur aduk, sedih, marah, takut, khawatir, dan rasanya ingin meledak saja. Tapi ia tetap harus berangkat sekolah, maka dengan perasaan campur aduk, ia lanjut bersiap siap. Ketika bersiap siap, ia lagi lagi mendengar notifikasi handphone, saat flora membukanya ternyata itu Freya yang mengajak nya berangkat bersama. Flora tak menjawab pesan tersebut dan memblokir nomor Freya, tak hanya itu, ia juga menbuang bekal untuk Freya yang telah ia buat dengan susah payah itu, dan ia berangkat seorang diri seperti biasanya.
~waduh? kira kira apaan sih pesan dari orang asing itu tadi? sehingga membuat flora berubah kayak gini? udah berubah,
ternyata flora pun tersakit!, kepo ya? baca sampe abis ya!!!~ authorFreya pun kaget menyadari bahwa tumben flora tak menjawab pesannya setelah lama, akhirnya karena waktu sudah mepet dan sebentar lagi bel masuk akan berbunyi, maka ia memutuskan untuk berangkat sendiri dengan mobilnya. Sesampainya ia disekolah, ia langsung pergi ke kelas 12 ips 3, yaitu kelas flora. Tetapi tak ada flora di sana, Freya semakin khawatir akan hal ini. Kemudian ia kembali ke kelasnya dengan wajah khawatir, takut, cemas, dan lesu, ia masuk dan membanting tasnya dan suara bantingan tas nya tersebut, menarik perhatian teman temanya.
"Frey, lo kenapa???" tanya Zee
"FLORA ZEE, FLORA ARGGG, GUA BEGO." teriak Freya
"tenangkan diri lo Frey, ada apa?" balas Gita
"flora ga bales pesan gua dari tadi, dia ga berangkat bareng gua jadinya, pas gua cek di kelasnya, dia ga ada, dan pas gua buka hp gua lagi, ternyata nomor gua di blok" jawab Freya dengan wajah penuh amarah dan ingin menangis.
"gua juga bingung dengan keadaan lo, kalian abis berantem? apa gimana?" tanya Oniel
"ga niel, kita kemarin tuh masih baik baik aja, tiba tiba pagi ini dia berubah."
teman temanya pun tak paham dengan kondisi Freya sekarang, yang mereka bisa lakukan hanyalah mengsupport Freya. Bel masuk pun tiba, hari ini, Freya benar benar lemah letih dan lesu, ia benar benar di puncak amarah dan tak bisa belajar dengan baik, sampai istirahat pun tiba.
"Frey, kantin?" tanya adel
"ga, kalian aja." jawab Freya
teman temannya pun pergi ke kantin tanpa Freya, dan memahami keadaan Freya sekarang. Kemudian Freya berjalan jalan sendiri di sekolah, sampai ia menemukan flora yang sedang duduk sendirian di dekat pohon, pakaian nya ternyata basah, ntah seperti di siram oleh minuman, melihat itu Freya bergegas menghampiri flora, tetapi flora telah menyadari kehadiran Freya maka ia langsung menghindar dan pergi menjauh. Belum sempat Freya sampai, flora telah pergi, itu benar benar memutuskan harapan Freya. Freya kembali kekelas dan menangis, teman temannya yang baru kembali dari kantin melihat Freya menangis pun heran, dari pada bertanya, mereka memutuskan untuk menenangkan Freya terlebih dahulu. Bel masuk pun tiba, mereka memulai kembali kegiatan belajar mengajar, sampai jam pulang yang tak terasa ini telah tiba.
Freya langsung menggendong tasnya dan kembali kerumahnya, seorang diri. Ia selalu mencoba menghubungi flora namun tak ada balasan, dan ia selalu mencoba menghampiri flora di sekolah, tetapi selalu gagal dan flora selalu menghindar, dan hal ini terus terjadi selama satu Minggu. Freya benar benar tak bisa tanpa flora selama satu Minggu ini, ia rasanya ingin menyerah saja, di tambah lagi, teman Freya, yaitu fiony yang merupakan wakil ketua OSIS selalu menggoda Freya dan selalu memberikan makanan mahal kepada Freya setiap harinya, tapi tak pernah di makan oleh Freya, selalu di berikan nya pada teman temannya atau tidak di buang olehnya dan ketika rapat OSIS, fiony selalu menempel nempel pada nya, padahal ia sudah menunjukan wajah risih dan tak suka. Freya menyadari bahwa fiony telah obsess kepadanya. Sampai suatu pagi, hari biasanya di persekolahan, Oniel dan Gita memutuskan untuk mencari flora dan membantu Freya menyelesaikan masalah ini, karena mereka kasihan melihat teman mereka begitu terpuruk, sedih, sekaligus cinta pada flora.
"flora ya?" tanya Oniel
"iya? siapa?"
"temen Freya"
mendengar itu flora langsung ingin pergi tapi di tahan oleh Gita yang ikut bersama Oniel
"dengerin kita sebentar aja, saran gua mending lo selesaikan masalah lo sama Freya, jangan di bikin ga pasti, Freya selama satu Minggu ini jadi kacau banget, ngopi bergelas gelas, nyobain rokok, berantakan, dan ga mau makan, dia ga paham apa yang terjadi, dia sedih, tolong kasih kepastian ke temen gua, jangan di gantung." jelas Oniel
"lah? masa dia ga sadar? padahal udah ketara banget." jawab flora
"iya, dia ga sadar, kalau lo tau ya sadarkan dia. Berikan waktu buat dia jelasin semuanya, dan gitu juga lo" jelas Oniel
mendengar itu hati flora tersentuh dan ia menyetujui apa yang di katakan oleh Oniel, maka ia menyuruh Oniel memberi tahu kepada Freya untuk datang ke taman dekat sekolah, petang nanti setelah pulang sekolah. Mendengar itu mereka sangat berterima kasih pada flora, Oniel dan Gita pamit, mereka segera menghampiri Freya di kelas, ternyata Freya sedang tertidur.
*GUBRAK GUBRAK, Oniel memukul meja Freya
"FREY BANGUN FREYYY" ucap Oniel
"apaansi, ganggu" jawab Freya dengan wajah lesunya.
"ada berita baik, flora ngajak lo ketemuan dii taman dekat sekolah petang ini!!!" jelas Gita
"gausah bercanda atau ngadi ngadi deh, ga lucu."
"SERIUS WOII ASTAGAAAA, GUA BERANI SUMPAH." jelas Oniel
mendengar hal itu, Freya langsung terkejut, ia kaget dan shock tetapi juga senang, ia melompat kegirangan dan merasa tak sabar, dia pun menjalani hari nya pada hari ini dengan penuh kebahagian, sampai petang tiba, bel pulang pun berbunyi, Freya langsung menggendong tas nya tetapi sebelum pergi....
"DELL, PINJAM GITAR LOO" teriak Freya
"BUAT APAAN SIII AH" jawab Adel
"AH BRISIK SINI" Freya langsung mengambil gitar milik Adel yang selalu Adel bawa ke sekolah setiap harinya
"BESOK GUA BALIKIN" ucap Freya sambil berlari ke taman dekat sekolah
"SIALAN, AWAS LECET" teriak Adel
Freya pun lanjut berjalan menuju taman dekat sekolah, tetapi sebelum ketaman, ia singgah terlebih dahulu ke toko bunga dan ke minimarket terdekat di sekolahnya, setelah itu barulah ia lanjut kembali berjalan menuju taman, sampai akhirnya ia sampai, ternyata flora telah lebih dulu sampai, dan Freya duduk di samping flora, ia mengambil gitar yang ia bawa, dan memainkan gitar nya di saat senja yang begitu indah.
"kan ku arungi tujuh laut samudra...~" Freya pun mulai bernyanyi sambil memainkan gitar miliknya.
"diem, ga usah nyanyi, suara lo jelek" ucap flora
Freya tak peduli dan tetap bernyanyi, sampai akhirnya flora tiba tiba bertanya
"abis pacaran?" tanya flora
"loh kak?? gua ga punya pacar" jawab Freya
hal ini membuat nyanyian Freya terhenti dan ia langsung menyimpan gitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa adanya? (FreFlo)
Fanfictionmengisahkan tentang anak disabilitas yang memiliki sifat dingin dan cuek dikarenakan sering di-bully dan di benci semua orang, yang bertemu dengan seorang ketos famous dan pintar di sekolahnya namun ketos itu sering di anggap tidak pantas menjadi ke...