———————————————————
Preview from previous chapter
Merasa senang, dirinya pun berbalik dengan senyum yang sumringah dan berkata
"Aku sudah menunggumu!-"
———————————————————
Chapter 5
₊‧°𐐪♡𐑂°‧₊
The one who waited
"[name]-senpai! Hisashiburi!~ Apa kau sendirian?" Sapa pria bernetra biru langit yang masih menggunakan seragamnya, dengan semangat..Bibir [name] terhenti. Dirinya terkejut dan kecewa pada saat yang sama. Yaitu saat ia melihat kalau orang yang menepuk bahunya bukanlah pria bersurai hitam yang sedari tadi ia tunggu.
Senyum yang awalnya terlukis diwajahnya pun luntur. Rasa sakit yang ia tolak untuk sadari sedari tadi, tiba tiba menusuk dadanya. Perasaan kecewa, sedih, dan marah, tercampur aduk. Perasaan perasaan tersebut pun sekarang terpampang jelas diwajahnya.
—Pergi kemana dia..? Lamun [name].
[Name] POV
"Senpai, daijobu?.."
Dengan sikap acuh tak acuh aku memandangnya, memberinya tatapan yang seakan akan bersiratkan tidak tertarik dengan keadaannya, untuk beberapa detik. Sehabis menatapnya aku pun mengeluarkan desah kecewa.
"Hah.. Ternyata cuman kau, Satoru." Ucapku sambil mendengus.
—Aku hampir saja mengira kalau dirinya adalah Toji-nii.
"CHOTTO [NAME]-SAN, APA MAKSUD DARI INTONASI YANG KAU PAKAI ITU??!" Balasnya sambil mengeraskan suaranya, membuat banyak orang menatap kita.
"Tidak apa apa." Dengusku ambil memalingkan wajah.
—Entah mengapa hari ini dia terlihat lebih menyebalkan. Apa ini efek sudah lama tidak bertemu?
"[NAME]-SAN!!! PADAHAL AKU SANGAT MERINDUKANMU LOH~~" rengek Gojo sambil mendekatkan wajahnya kepadaku.
"Suaramu indah Satoru, jadi lebih baik kau menyimpannya dan jangan berbicara." Balasku dengan cuek.
—Tapi aku bersyukur dia menemukanku, kalau dia tidak datang mungkin aku sudah menangis di meja yang sekarang ku duduki. Pikirku sambil tersenyum memandang keluar.
"Bagaimana kau bisa mengatakan hal sejahat itu kepada kouhai - mu yang tampan ini, senpai?~~" ucapnya sambil menyentuh dahinya dengan punggung tangannya dengan dramatis.
—Kutarik kata kataku.
"Kau menjijikan, Satoru." Ucapku dengan jujur sambil memincingkan mataku terhadapnya.
Satoru yang melihat wajahku pun tertawa lepas, seakan akan puas melihat perubahan raut wajahku.
[Name] POV ends.
Setelah kejadian itu terjadi, mereka pun berbincang sambil menceritakan kehidupan satu sama lain selama mereka tidak bertemu.
Selama mereka berbincang, [name] banyak menyebutkan nama Toji. Jujur, hal itu mengganggu Gojo, karena dirinya sudah menyukai [Name] sejak pertama kali mereka bertemu.
Tetapi ia tidak pernah menyatakan perasaannya atau menunjukkannya dengan terang terangan. Hal ini dikarenakan rasa takut Gojo akan putusnya hubungan persahabatan mereka kalau ia menyatakan perasaannya.
–Toh, dia juga tahu kalau [name] menyukai Toji.
Ya... menyembunyikan perasaanya terhadap [name] itu wajar. [Name] dan Gojo adalah dua teman dekat, meskipun perbedaan usia mereka yang cukup jauh.
Sekarang pikiran [name] sedang terbagi dua. Dirinya masih cemas dengan keadaan Toji sambil bercerita dengan Gojo. Walau percakapan mereka lancar, raut wajah [name] yang khawatir masih belum kunjung hilang.
Menyadari hal tersebut, Gojo pun mencoba untuk mengalihkan pikiran [name] dengan berbagai cara. Dan setelah mencoba berkali kali, dengan cara yang berbeda beda, akhirnya [name] pun melupakan beban pikirannya.
Setelah berbincang banyak hal yang sebetulnya sangat tidak penting dengan Gojo, [name] pun mulai menikmati waktunya lebih dari pada saat Gojo belum datang. Mereka pun lanjut berbincang hingga langit senja yang indah mulai berubah menjadi gelap.
Gojo yang menyadari langit sudah mulai gelap pun berdiri dengan dramatis ditengah pembicaraan mereka.
Ia berdiri diam untuk beberapa detik.. dan tiba tiba berkata...
"Na, senpai!~~ ini sudah mulai gelap, lebih baik kita pulang saja yuk! Penyihir jujutsu terkuat dimasa ini akan mengantarmu~~" ucap Gojo sambil mengacungkan jempolnya.
Mendengar ucapan Gojo, [name] tertawa. Jujur ia terkejut dengan perilaku Gojo yang tidak bisa ditebak itu, tetapi tidak bisa dipungkiri kalau hal itu yang membuat dirinya nyaman berada didekat pria bersurai platinum itu.
"Kau konyol, Satoru. Maksudmu kau akan mengantar penyihir jujutsu terkuat dimasa ini kan?" Ujar [name] sambil menunjuk dirinya dengan bangga.
Gojo yang mendengar jawaban [name] pun hanya mendengus. [Name] yang melihat reaksi Gojo pun tertawa dengan bangga.
Melihat [name] yang tertawa dengan bangga itu, Gojo terdiam sambil memerhatikannya...
Setelah beberapa saat ia pun tersenyum.
—Kau benar benar yang terindah saat kau tersenyum atau tertawa, [Name]-san.
[name] yang masih tertawa pun mulai berlari mendahuluinya.
"SATORU! KALAU KAU LAMA, AKU AKAN PULANG SENDIRI LOH!" Sahut [name] sambil melambaikan tangannya dari kejauhan.
Seakan terpukul kenyataan, Gojo pun tersadar dari lamunannya dan ikut berlari dibelakang [name] sambil berteriak,
"[NAME]-SAN! TUNGGU AKU!!~~"
—Aku akan menunggu saat dimana kau mulai melupakkan dia dan membuka hatimu padaku, [name]-san.
—700 words.
HAI TEMEN TEMENN! Terimakasih sudah membaca sampai akhir! Minta tolong tulis kritik kalian di kolom komentar ya! And dont forget to leave a star~~ ★ ☆ ★
⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom! || Fushiguro Megumi x !MotherFigureReader
FanfictionFushiguro Toji x !FemReader Gojo Satoru x !FemReader Cinta yang tak terbalaskan. Penantian tanpa akhir, itulah yang dialami oleh gadis bermarga 𝙏𝙤𝙠𝙞𝙤, yang dicap sebagai terkuat. Didunianya yang kehilangan cahaya, seorang anak laki laki had...