-Our first meeting, chapter 1

457 44 0
                                    

—Chapter 1

Our first meeting

1996

Tokio [Name], sekarang berumur 15, sedang berada si kediaman Gojo. Dirinya sedang mengerjakan pekerjaannya sebagai pewaris keluarganya. Statusnya sebagai pewaris keluarga mengharuskan dirinya untuk mengikuti sang ayah disaat beliau pergi menjalankan bisnis dengan keluarga lain.

      Parasnya yang elok sering membuat sang insan menerima banyak perhatian berlebih yang kurang disukai oleh dirinya.

    Hal ini membuat gadis bernetra ungu selalu pergi menyendiri sambil mengajukan beberapa alasan setiap pergi bersama sang ayah.


—Inilah yang sedang dirinya lakukan sekarang.


"Suara langkah kaki yang mendekat, energi kutukan yang hebat. Sudah pasti tuan muda keluarga Gojo yang didepan bersama dengan pelayannya." Pikir si gadis, seakan peramal yang sedang meramalkan keberadaan orang yang ada di penghujung jalan yang sedang ia jalani.

Deru udara dingin yang menusuk, seakan memerintahkan dirinya untuk kembali ke tempat ayahnya.

"Lebih baik kembali." Setidaknya, itu yang dipikirikan oleh gadis bersurai hitam gelap indah tersebut.

Disaat dirinya memutar badannya dan berjalan, tanpa disadari, dirinya menabrak seorang remaja yang terlihat lebih tua dari dirinya(?)

"OUCH!– ah– maafkan ak–" ucapannya terhenti saat dirinya melihat insan yang ia tabrak.

Rambut yang tergolong panjang untuk kalangan laki laki, Luka di sudut bibirnya,

—Dirinya menggunakkan yukata hitam yang dilapisi dengan haori berwarna biru tua.

"Zenin?" Adalah hal pertama yang muncul didalam kepala sang gadis.

Lalu diikuti dengan jutaan pertanyaan lainnya yang muncul satu persatu. "Mengapa seorang zenin disini? Kenapa aku tidak bisa merasakan kehadirannya? Apa urusannya disini? Apakah niatnya buruk?"

—Bukan mengecap buruk klan mereka atau apa, tapi hari ini seharusnya yang ada urusan dengan klan Gojo hanyalah klan Tokio.

Seakan semua pertanyaan yang ada di pikirannya tertulis di wajah sang gadis, pria yang ia tabrak pun membuka suaranya.

"Ah– Maaf, aku tidak melihatmu. Namaku Toji Zenin. Aku tidak bermaksud buruk." Katanya sambil menggaruk tenguknya yang tidak gatal.

"Tidak– harusnya aku yang meminta maaf Zenin-san, maafkan aku. Harusnya aku memakai mataku saat berjalan. Aku Tokio [name]."  Jawab sang gadis sambil membungkukkan tubuhnya untuk menunjukkan rasa hormat.

Sang insan yang ditabrak [name] memandang dirinya untuk beberapa saat dan akhirnya mengeluarkan sebuah tawa kecil. "Tolong jangan panggil aku Tuan, Tokio-san. Sepertinya umur kita sama."

Raut wajah sang gadis memerah menunjukan panik. "Ya Tuhan!– maafkan aku. Aku kira kamu adalah orang yang lebih tua– ah lupakan! Maafkan aku Zenin-san!" Ucap [name] sambil membungkukkan tubuhnya untuk yang kedua kalinya.

Toji pun mengeluarkan kekehan kecil melihat kelakuan sang gadis. Dengan senyuman kecil diwajahnya yang nyaris terlihat, Toji berkata, "Jangan dipikirkan Tokio-san. Kalau boleh tau apa yang kamu lakukan disini? Kalau kamu sendirian, mau jalan - jalan bersama?"

"Ah– itu..." Balas [name] sambil menggaruk ujung wajahnya yang tidak gatal dengan jari telunjuknya. "Lebih baik kita jalan jalan bersama..?"

Sang Pemuda bermarga Zenin mengangguk menyetujui seolah terhipnotis dengan suara indah milik insan didepannya.































— siapa yang mengira, dari pertemuan ini, takdir yang kejam sudah menunggu perempuan bernetra ungu berkilau bak kristal tersebut.









                                                — 473 words














Hai semua! INI JUJUR PERTAMA KALINYA AKU NULISS SOOO, maafin ya kalau ada typo, paragraph yang terlihat berat atau gimana..😭🫰🏻 pls leave a critic on the comment section because I will totally need that!! Terimakasii sudah membaca🫶🏻

>> Drop a Star ☆ 😼

Mom! || Fushiguro Megumi x !MotherFigureReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang