3.1

1K 65 3
                                    


Tiupan begitu lembut membelai seorang bocah yang terlihat tampak tidur dengan tenang dibawah sebuah pohon yang begitu rindang namun hal itu hanya terlihat dari luar nya saja dimata orang yang tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada bocah yang baru saja menginjaki usia delapan tahun lebih enam bulan itu. Terdapat keringat dingin yang mengalir dari dahinya ditambah kerutan samar menghiasi wajahnya.

Didalam alam bawah sadarnya Naruto menatap bingung tempat yang sekarang ia pijak itu, terlihat padang rumput bercampur hamparan bunga dimana mata memandang dan hanya terdapat satu pohon yang tumbuh dan tak jauh darinya ada sebuah sungai mengalir entah sampai kemana.

"Lama tidak bertemu Naruto-kun"

Dari sekian kebingungan yang ia rasakan kini semua pertanyaannya terjawab semua setelah melihat siapa yang ada dihadapan nya ini.
Seorang wanita cantik ah tidak lebih tepatnya seorang dewi yang dulunya pernah menjadi titik masalah dari peperangan dulu dan membuat nya terjebak didalam dimensi anehnya itu sekarang muncul tepat dihadapan nya.

"Otsutsuki Kaguya " ya itu dia, wanita cantik dengan surat perak panjang nya dan juga sepasang tanduk yang menghiasi kepalanya terlihat menatap senang atau apalah kepada Naruto yang membalas dengan tatapan waspada nya.

"Bagaimana kau bisa disini bukan kah kau sudah kami segel kaguya? " tanya Naruto tampa meninggal kan kewaspadaan nya, ia melihat wanita itu terkekeh dengan suara halusnya. Ia  berjalan mendekat kearah Naruto yang sialnya dirinya tak bisa bergerak seperti waktu itu apa ini kekuatan yang Kaguya miliki pikir nya ketika merasakan elusan lembut membelai wajahnya.  Mata biru safir itu menatap sepasang manik lavender pucat yang tampak menatap nya dengan teduh itu, hal yang membuat nya sedikit bingung.

"Aku menyadari sesuatu setelah bertarung bersama mu, kau benar mungkin ini salah sehingga aku memang pantas disegel oleh anak anak ku " ucapnya Kaguya masih senantiasa mengelus pipi chubby milik Naruto dan membayangkan bahwa itu adalah milik kedua putranya dulu, putranya yang begitu ia sayangi.

"Kata katamu menyadarkan ku akan  kesalahan ku selama ini yang terlalu terperangkap didalam kegelapan dan rasa sakit akan penghianatan yang pernah kurasakan, berkat dirimu aku menyadari bahwa dunia terkadang tidak seburuk itu jika kita menjalani dengan ikhlas dan memiliki tekad yang besar , aku sudah melihat bagaimana perjuangan mu mengubah pandangan semua orang begitu pun diri ku , Naruto" Kaguya menarik Naruto untuk masuk kedalam pelukannya tanpa mengetahui seberapa kaget nya bocah itu sekarang, bagaimana perubahan sosok yang disebut sebagai dewi itu  menjadi begitu lembut entah kenapa membuat dirinya sendiri merasa nyaman seperti pelukan ibu pada umumnya yang hangat.

"Ada beberapa pertanyaan yang ingin ku tanyakan pada mu kaguya-san dan salah satunya bagaimana aku bisa berada disini dan tempat apa ini? " tanya Naruto takala pelukan mereka sedikit mengendur menatap penuh penasaran pada sosok wanita itu.
Tangannya kembali ditarik , berjalan mendekati pohon yang sedari tadi ada dibelakang nya lalu duduk bersama namun disini ada yang aneh dari cara Kaguya memperlakukan nya.

Naruto duduk diatas pangkuan sang dewi yang telah membuatnya menurut begitu saja, Kaguya tersenyum kepada bocah yang berada dipangkuan nya menatap dirinya dengan binar polos layak nya anak kecil yang tertarik mendengarkan cerita yang menarik darinya.

"Akan  aku katakan kita berada dimana, ini adalah alam bawah sadar mu sendiri namun bisa dibilang ini dimensi bagian ku yang sengaja berpisah dari para bijuu mu dan jika kau bertanya kenapa bisa jawabannya karena karma yang ku letakan pada dirimu sebelum tubuh ku disegel" Kaguya berhenti sebentar memperhatikan bagaimana mimik muka bocah itu sekarang, tampak begitu kusut mencerna cerita nya terlebih sesuatu yang baru saja didengar nya.
Kaguya mengerti bagaimana kerjanya otak Naruto dalam merespon sebuah informasi karena ia melihat ingatan milik Naruto jadi ia tahu cara bagaimana anak itu bisa paham.

NARUTO:DIMENSIONS TRAVELLER    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang