8.1

591 44 13
                                    


Harumnya bau masakan tercium begitu nikmat  membuat seorang wanita bersurai merah itu tersenyum senang tak sabar bagaimana rasanya nanti.

"Sebentar lagi matang, uhh aku tak sabar melihat bagaimana ekspresi Naru-chan ketika memakannya " gumamnya membayangkan wajah imut putranya yang tengah berbinar senang dimasakan makanan kesukaannya, apalagi kalau bukan ramen.

Di tengah-tengah acara memasaknya Kushina mendengar suara pintu terbuka diiringi dengan langkah kaki mendekat, tangannya segera mematikan kompor untuk melihat siapa yang datang.

"Okaeri Naru-chan " sambut Kushina bertepatan datang nya remaja bersurai jabrik seperti Minato.

"K-kaa-chan! " gumam Naruto tersentak begitu ada yang menyambut nya pulang, seharusnya ia sudah terbiasa mendapati hal tersebut namun karena memikirkan perkataan Sasuke tadi membuat nya terlarut dalam pikiran nya mengingat pada masa itu tidak ada satupun yang menyambut nya, ia yang selalu tinggal sendirian tapi disini semuanya ada bahkan ayah dan ibunya.

"Ada apa Naruto, apa ada sesuatu yang mengganggu mu sayang ? " tanya Kushina mendekati putra nya yang sedari tadi terdiam itu dengan mimik muka aneh nya.

Naruto tersadar dari lamunan nya menatap Kushina ia menggeleng kau tersenyum, ia melepaskan sepatunya lalu mendekati Kushina dan memeluk wanita itu, menghirup wangi ibunya yang begitu menenangkannya.

"Dasar kau ini bikin kaa-chan khawatir saja " dengus Kushina namun tetap membalas pelukan putra nya itu, ia tau kalau Naruto pasti memiliki beban pikiran, anak itu akan seperti ini jika ada yang mengganggu pikiran nya, sebagai ibunya , ia dengan senang hati akan melakukan apapun demi putra tercintanya.

"Hehe maaf kaa-chan jika Naru membuat kaa-chan khawatir " katanya ketika melepas pelukan mereka.

"Yasudah lebih baik kau bersih kan dirimu dan setelah itu makan , kaa-chan memasak makanan kesukaanmu "

Mendengar kata makanan kesukaan membuat mata Naruto melebar dengan binar lucu seperti yang dibayangkan Kushina, dengan semangatnya ia mengangguk lalu segera pergi kekamar nya untuk mandi dan tak sabar untuk makan ramen buatan ibunya yang super enak seperti ramen ichiraku itu.

Kushina hanya bisa menggeleng gemas melihat tingkah Naruto begitu semangat itu, ia segera beranjak kedapur menyiapkan masakan lainnya untuk keluarga kecil mereka.

🌻🌻🌻

Sementara itu...

Tap!

Tap!

Tap!

"Hmmm sudah berapa lama aku tidak kesini ya, desa yang damai "

🌻🌻🌻

Keesokan harinya, pagi yang cerah secerah senyuman dari sosok bocah bersurai kuning yang terlihat tak sabaran menerima sebuah misi yang akan mereka kerjakan.

Seperti melupakan sesuatu tapi ia tak tau apa itu , tidak memperdulikan apa yang mengganggu pikiran nya Naruto dengan semangat 45nya menarik tangan Menma untuk mempercepat langkah mereka.

"Naru pelan pelan gedung Hokage tak akan berlari menjauh kalau pun kau datang " ucapnya memberitahukan namun tak diperdulikan oleh remaja itu dan terus berlari.

Sampai lah langkah mereka berhenti disebuah ruangan dan langsung membuka pintu tampa mengetuk mengagetkan beberapa orang yang tengah berbicara disana.

"TOUCHAN! ehh-"

Teriakan remaja bersurai pirang itu terhenti ketika mendapati tatapan tajam dari laki-laki dengan perban di sebagian wajahnya, salah satu petinggi di Konoha yang memimpin sebuah organisasi Anbu yang bukan dibawah pimpinan Hokage, dan bergerak dibalik bayangan  memberikan tatap cemooh pada Naruto dan Menma yang membalas dengan tak suka .

NARUTO:DIMENSIONS TRAVELLER    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang