" Dek. Hari ini kamu udah boleh pulang, bunda seneng banget. "
B, bunda?
Gadis yang masih mengenakan baju pasien tersebut tersenyum kikuk. Jujur saja kalau boleh, dia ingin tinggal di rumah sakit ini saja sampai dia tahu apa yang sebenernya terjadi padanya.
" Bunda lagi minta abang suruh jemput. Ayo siap-siap dulu."
Abang? Siapa lagi ini astaga..
" A, adek mau ke kamar mandi dulu."
" Ayo bunda bantu."
" Nggak perlu. " Potongnya cepat. " Adek bisa sendiri kok. "
Cepat-cepat gadis tersebut menuruni nakas dan memasuki kamar mandi di dalam kamarnya tersebut. Langsung menghadap ke arah cermin bulat disana.
Bagaimana dia mengatakannya.
Wajah yang dia harapkan terpantul di sana bukanlah yang dia harapkan sejak sadar kemarin. Entah kenapa dia merasa menipu keluarga baik ini.
Sepertinya terlalu gila, jika di mengatakan ke mereka. ' maaf, saya bukan anak anda. Jiwa saya masuk ke tubuh anda anda. '
Kalian tidak salah baca. Memang begitu, jiwanya masuk ke tubuh orang lain.
Ayolah, kalian tahu siapa dia.
" Ra, mikir, Ra. Ngapain Lo bisa ada di sini. Bangun! Bangun ! Bangun!!! " Gadis tersebut menepuk-nepuk pipinya, berharap bahwa yang terpantul di dalam cermin akan berubah menjadi wajahnya yang asli.
Baiklah. Entah bagaimana, dan apa yang terjadi. Sejak Ra bangun 2 hari yang lalu, dia tidak menjadi dirinya. Maksudnya.. tubuhnya berpindah, atau bisa dia bilang Jiwanya berpindah.
Kemana?
Ke gadis yang dia tolong. Gadis dengan baju pasien yang lompat dari lantai 4. Iya, gadis itu. Setelah dia sadar, dia baru tahu jika nama gadis ini adalah Dianara. PERSIS SEPERTI NAMANYA.
Dianara Putri Karisa. Panggilan Nara. 18 tahun, anak bungsu dari 2 bersaudara.
Ra memijat keningnya pusing.
Pertama, dia harus mencari dirinya, fisik dirinya yang asli. Ada dimana? Masih hidup kah? Dan, bagaimanapun yang terjadi, dia tetap harus berada di tubuh ini untuk mencari tubuh nya. Menjalani hidup sebagai Deinara Karisa, tinggal dengan keluarganya.
" Kacau."
Kedua, dia harus ganti pakaian. Karena bundanya Nara, sudah mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi.
" Iya, Bunda. Sebentar lagi. "
" Bisa gantinya? Apa perlu bunda bantu?"
" Aman aman.. "
Bisa kacau kalau dia terus-menerus menghindar dari keluarga Nara seperti ini. Mereka pasti curiga. Tapi, mau bagaimana lagi... Ra tidak terbiasa dengan hidup gadis satu ini.
Nara.. Lo di mana? Ngapain Lo pergi dan tinggalin badan Lo kosong... Kan gue jadi pindah jiwa iniii..
.
Chapter IIHappy Reading
.
.
"Nara emang biasanya kayak gini ya, Bund?"
Merasa pemilik nama tubuh ini di panggil, Ra pun sontak menoleh. Menatap wajah kakak Nara yang hanya 1 tahun lebih tua darinya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANARA
Teen Fiction" hidup gue kacau, banyak masalah. Bantu beresin" Dianara Karisa " ...?" Dianara Rindu Update tiap Sabtu, stay toon🤟