02. bertemu

8 3 1
                                    

Selepas salat subuh, Luna melanjutkan tidurnya. Hari ini Luna tidak ada jadwal les jadi ia melanjutkan tidurnya. Luna mengabaikan tugas-tugas kuliahnya yang sudah menumpuk dari minggu lalu rasa malesnya selalu menggerogoti Pikirannya itu.

Berbeda dengan Lia selepas subuh sudah sibuk di dapur. Lia sedang menyiapkan pesanan kue ulang tahun yang nanti jam 10 akan diantarkan kerumah pelanggannya. Biasanya Luna membantunya, tapi hari ini terasa sangat males untuk melakukan hal jadi ia tidak membantu menyiapkan pesanan kakaknya itu.

"itu bocah jadi nganterin gw ga sih!" gumam Lia. melihat ke jam dinding yang terpasang. jarum jam sebentar lagi menujukkan pukul 10, Lia pun pergi ke kamar Luna untuk membangunkan adiknya.

Tok...Tok...

" lo jadi anterin gw ga?" ujar Lia

Tidak ada jawaban dari luna. Lia meraih ganggang pintu dan benar saja dugaannya, Luna tidak mengunci pintu kamarnya. Terlihat Bukit kecil di atas kasur. adiknya belum bangun dari tidurnya.  Lia membuang nafas dengan kasar saat melihat adiknya yang jam segini belum bangun dari tidurnya, Lia membuka selimut yang menutupi badan Luna.

" woy, bangun! Lo jadi anterin gw ga?" mengambil guling dari dekapan Luna.

"hah?" luna terkejut. tiba-tiba gulingnya di tarik Lia dengan Luna masih dengan rasa kantuknya.

"ayo anterin gw, bentar lagi jam 10!"

"ya, ya.. bentar napa, gw masih ngantuk." mengambil balik guling yang ditarik Lia tadi.

"bangun ga?! Mau gw siram lu?!" Lia bersiap menuju kamar mandi mengancam Luna agar terbangun.

"iya gw bangun, tunggu bawah  gw mau siap-siap!" dengan cepat Luna langsung terbangun dari kasurnya dengan badan yang sempoyongan.

Dengan mata yang masih setengah terbuka Luna pergi kearah kamar mandi. Badannya sangat malas untuk berjalan, Ketika badannya terkenak air Rasanya seperti sedang terkena sengatan listrik. Seketika badannya menjadi bugar dan matanya terbuka dengan sempurna.

Luna langsung turun kebawah, mengeluarkan motor dari bagasi. Ia memanasi motornya itu secara tiba-tiba mata Luna diterjang rasa ngantuk. Lia yang keluar dari dalam rumah, ia menggelengkan kepalanya melihat Luna dengan mata yang tertutup sembari memegang stir motor. Luna yang tersadar dengan keberadaan kakaknya itu langsung membuka matanya.

"alamat?" Tanya Luna dengan dingin.

"di perumahan Langit Indah."

"hmmm.." serunya ditubuh yang malas.

saat sesampainya dikomplek perumahan kosumennya. mata Luna selalu menghadap kedepan karena perumahan ini tempatnya para cogan alias cowok ganteng  tapi menurutnya lebih ganteng pacarnya yang berada di negri gingseng itu. namun berbeda dengan Lia, lia yang di bonceng matanya menyaksikan para cowok yang tengah bermain bola di lapangan.

"jangan lama-lama!" perintah Luna yang mulai bete.

"ga, sebentar doang." Lia langsung masuk kedalam rumah pembelinya.

Luna paling malas kalau disuruh menunggu, pasalnya Luna tau kata sebentar belum tentu sebentar melainkan lama. walau baru jam 10 pagi Cuacanya sudah sangat terik dan panas, Luna juga paling malas dengan cuaca yang panas.

"yallah, kapan kota Jakarta turun salju." Gumamnya sembari menatap langit yang begitu cerah.

Luna memainkan ponselnya, membuka aplikasi tiktok  luna scroll-scroll video lucu yang berada di aplikasi tiktok tersebut. merasa gabut menunggu kakaknya yang bohong itu, Luna mencari supermarket untungnya supermarket tidak jauh dari rumah pelanggannya.

Luna ke supermarket dengan berjalan kaki meninggalkan motornya didepan rumah konsumennya. Mencari minuman dan roti untuk mengganjal perutnya yang tadi belum sempat sarapan. 

Luna mencari tempat duduk. Di bawah pohon rindang yang tidak terkena sinar matahari. Terlihat banyak anak kecil yang bermain sepedah, ia terheran melihat anak kecil itu yang tidak kepanasan.

"Cil, saat kamu beranjak dewasa nanti Kamu bakal merasakan betapa sulitnya memutihkan kulit!" Gumam Luna.  cahaya matahari menembus kain baju hingga terasa ke kulit. 

seorang lelaki yang baru saja keluar dari supermarket matanya fokus mencari keberadaan Luna yang barusan saja bertemu di dalam supermarket. Hatinya begitu senang saat bisa bertemu Luna begitu dekat.

"masyallah, makin cantik." Gumam hati lelaki itu yang melihat keberadaan Luna yang sedang menikmati roti dibawah pohon rindang.

lelaki itu ingin sekali menyapa Luna, namun ia sangat malu untuk bertemu dan akhirnya ia memutuskan untuk pulang kerumah.

Selepas makan Luna pun langsung balik kerumah pembelinya itu, benar saja saat sampai kakaknya itu belum juga keluar dari dalam rumah itu. Luna membuang nafas dengan kasar " lagi, lagi. nunggu!" gumam Luna yang kesal. tidak lama dari itu Lia keluar dari rumah konsumennya.

"sebentar kan?" ujar Lia dengan cenge-ngesan

"makan tuh sebentar, lo ga liat matahari seterik ini. Jadi item gw!" kesal luna sembari menyalakan mesin motornya.

"lah, emang lo udah item. Hahaha." Lia mengambil helm yang menyantol di spion.

"udah lain kali lo berangkat sendiri aja. Bulshit banget!"

"ye mangap, yaudah gw traktir loh deh."

Luna tidak menanggapi perkata Lia. moodnya sudah terlanjur jelek,  mereka pulang kerumah  karena sebentar lagi luna ada jadwal kuliah onlinenya. Sesampainya dirumah. Luna langsung pergi kekamarnya untuk mencuci muka.

setelah mencuci muka ia langsung duduk di meja belajarnya, mempersiapkan alat kuliahnya nanti. Sembari menunggu jam kuliahnya, luna mendengarkan ngemil dan menonton web drama. 

.

.

.

terimakasih sudah membaca :')

bantu dukung cerita ini dengan cara vote, follow akun ini dan juga komen(spam juga boleh).

Mohon maaf jika terdapat typo di tulisannya. jangan lupa kalau ini hanya fiksi ya teman-teman.

Cinta Bersama mu || ANLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang