9. Shika kecil

201 12 1
                                    

"Shikamaru!", sapa Naruto.

"Yosh Naruto, Uh? Mmm halo Hinata", sapa Shikamaru.

"Lihatlah! Besar bukan?," Naruto memamerkan perut istrinya.

"Kau kapan?," sindir Naruto.

"Tck mendokusei-na.. Memiliki anak bukan ajang kompetisi," ucap Shikamaru kesal.

"Yo.. Yo.. Aku hanya memperingatkan mu jangan sampai kau terlalu tua untuk memiliki anak!".

"Naruto-kun.. Hentikan," ucap Hinata.

"Gomenne Shikamaru-kun kami pergi dulu," ucap Hinata sambil menarik tangan Naruto.

"Tck.. Anak ya?," gumam Shikamaru.

"Aku maupun Temari sama sama sibuk, bahkan melakukan 'itu' terakhir kali saat pertengahan musim dingin, ah~ ini sudah mulai memasuki musim semi," batin Shikamaru.

...

"Tadaima".

"Uh? Oh? Temari, kau dirumah?," seru Shikamaru.

"Tema.. ri? Ya ampun tidur di siang bolong lagi?," gerutu Shikamaru.

Ia duduk di samping istrinya, dan memandangi muka istrinya yang tertidur di ruang keluarga.

"Sayang," ucap Shikamaru.

"Kau sudah pulang ya?," ucap Temari sambil mengusap matanya.

"Ah maaf, aku membangunkanmu ya? Kau pasti lelah, istirahat lah di kamar saja," ucap Shikamaru.

"Kau menghilang 2 Minggu, begitukah responmu terhadap istrimu yang menunggumu pulang?!," ucap Temari kesal.

"Ya maaf deh".

Malam harinya Shikamaru mulai merasakan gerak gerik aneh dari istrinya.

"Shikamaru aku ingin sup kaki babi," ucap Temari.

"Ya ampun jam berapa ini sayang.. Besok sajalah, tokonya belum buka," ucap Shikamaru.

"Aku maunya sekarang," ucap Temari.

"Temari kalau minta sesuatu yang lebih masuk akal sedikit, toko mana yang buka tengah malam ini?!," bentak Shikamaru.

Temari terdiam sejenak, lalu menangis.

"Eh?!," batin Shikamaru.

"Kemana perginya istriku yang galak dan tidak mau kalah? Bahkan ia menangisi keinginan memakan sup kaki babi di tengah malam seperti ini astaga," batin Shikamaru.

Shikamaru berusaha ambil cuek terhadap istrinya, namun tangisan disertai suara sesenggukan dari Temari bertahan hingga 2 jam lamanya.

"Tck, Temari.. Aku ingin bertanya padamu apa kau sudah makan malam?," tanya Shikamaru. Ia berusaha memahami istrinya mungkin saja lapar karena belum makan.

"Aku tidak nafsu makan akhir akhir ini," ucap Temari.

"Huh? Bahkan hanya sekedar roti dan mentega?," Shikamaru menyeka air mata istrinya.

"Iya, setiap ada makanan yang masuk kedalam perutku, rasanya selalu ingin kumuntahkan," ucap Temari.

"Apa kau sakit? Mau ke rumah sakit?," tanya Shikamaru.

"Tidak, mungkin aku hanya kelelahan terlalu banyak bepergian ke Sunagakure," ucap Temari.

"Lalu kenapa kau menangis?," tanya Shikamaru.

"Itu karena aku ingin makan sup kaki babi huhuhu.. Tapi tidak apa apa kalau kau lelah," ucap Temari. Ia berusaha tidur.

Shikamaru mengamati istrinya dan berpikir ada sesuatu yang aneh. Ia menyimpan rasa penasarannya itu dan ikut memejamkan mata.

Nara family Fan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang