59

501 65 9
                                    


Para Tetua Aula Tianji begitu juga Ketua He mengantarkan kelompok yang akan menyelidiki kasus yang terjadi.

Ketua He menghampiri Lianhua yang tengah berbincang dengan XiaoZhan.

"Tetap lah berhati-hati saat melakukan penyelidikan nanti." Nasehat nya lembut pada nya.

Mendengar itu Lianhua memberikan senyum menenangkan dan mengangguk pelan.

"XiaoBao.!!" Seru Ketua He tiba-tiba.

Duobing yang memang tidak jauh dari mereka, bergegas menghampiri nya.

"Ya A-Niang.!!" Jawabnya tak kalah keras.

"Jaga Gege mu ini, jangan biarkan terluka dan kembali lah kalian dengan selamat." Titah nya dengan tegas.

Lianhua mengerjap bingung.

Dia di jaga.? Hey dirinya bukan anak kecil..

Sementara yang lain hanya terkekeh kecil melihat itu semua.

"Jangan khawatirkan itu A-Niang, selama di sana aku tidak akan membiarkan XiaoHua menjauh dari ku." Jawab nya dengan percaya diri.

Lianhua hanya menggeleng pelan dengan rona merah yang mulai menghiasi kedua pipi pucat nya .

'anak inii..'

Mu Zhan memperhatikan mereka dengan senyum tipis,

"Yah, setidaknya perjalanan ini cukup menyenangkan." Gumamnya pada diri sendiri.

"Tuan Muzhan, mohon kerjasama nya." Sebuah suara lembut namun tegas mengagetkan Muzhan yang memperhatikan mereka, melihat ke samping di mana Yandan berdiri dengan tegap, namun pandangan nya terfokus pada Lianhua.

"Ya.. mohon kerjasama nya Nona." Jawabnya sopan

Mereka bergegas pamit karena matahari sudah mulai terbenam, perjalanan mereka ke luar desa cukup memakan waktu lama, dan karena mereka berangkat di malam hari jadi ada kemungkinan mereka mencari penginapan untuk beristirahat sejenak.

Di kegelapan, sepasang mata tajam memperhatikan kepergian mereka dengan penuh dendam.

"Sulit sekali membuat mu bertemu dengan dewa kematian." Bisik nya kejam.

"Kau selalu saja menghalangi jalan ku, harus apa lagi agar kau benar-benar hilang dari dunia ini, Li Xiangyi." Setelah itu bayangan hitam menghilang tanpa tahu ada mata dingin yang ikut memperhatikan gerak-gerik mereka semua, termasuk orang misterius tadi

"Benar-benar bodoh, idiot.!" Dengus nya dingin

"Ikuti mereka Wuyan." Perintah nya dengan nada datar. Setelah itu terdengar hembusan angin yang cukup kuat dari belakang.

"Semoga sukses." Bisik nya pada angin malam yang dingin.

**

Mereka tengah menyusuri jalan setapak dengan langkah ringan, sesekali terdengar celotehan dari anggota yang termuda, siapa lagi kalau bukan Duobing, dia melempar kan candaan pada Lianhua yang dengan senang hati mendengarkan. Sesekali Wuxian menimpali candaan konyol nya itu.

Wangji hanya tersenyum tipis, bukan dengan candaan konyol Duobing, melainkan senyuman lebar dari bibir pucat adiknya (bulol ke shidi tercinta)

Lianhua tersenyum dengan tingkah Duobing dan Wuxian, sebelum pandangan nya beralih pada Muzhan yang memang tengah memperhatikan nya.

"Aku belum mengenal mu dengan benar." Ujar Lianhua saat dirinya sudah sejajar dengan Muzhan. Duobing yang melihat itu ingin bergabung, tapi segera di tarik oleh Wuxian, dan mereka berjalan paling depan.

Urutan jala mereka di jalan setapak, dengan Wuxian dan Duobing di depan, di belakang nya ada Yandan, perempuan tunggal, lalu Muzhan dan Lianhua, dan terakhir ada Lanzhan yang berjalan dalam diam. Namun mata dinginnya tetap awas melihat sekitar.

Muzhan tersenyum lembut pada Lianhua.

"Saya Muzhan, Tuan, pemimpin desa di luar Aula Tianji." Jawabnya sopan.

"Jangan terlalu formal dengan ku, aku sebenarnya cukup risih dengan itu." Ujarnya dengan bisikan kecil. Mendengar itu Muzhan tertawa pelan dan mengangguk kecil.

"Aku baru melihat mu hari ini, seperti nya setiap ada perkumpulan antar Tetua Aula Tianji kau tidak ada di sana." Ujarnya dengan nada bingung.

"Aku bagian di luar Aula Tianji, tidak ada urusan di dalam Aula, karena ada Ketua He dan tetua lain nya, aku mengikuti pertemuan akhir-akhir ini karena ada kasus ini yang di laporkan pada ku." Jawabnya lugas,

Lianhua mengangguk faham,
"Jadi sebelum-sebelum ini, kau mampu menangani kasus lain, dan baru-baru ini ada yang harus di laporkan pada Ketua He, berarti kau bagus dalam menyelesaikan masalah di kepimpinan mu saat ini." Puji Lianhua dengan menepuk-neluk bahu tegap Muzhan yang tertegun dengan ucapan Lianhua.

Mampu.?

Muzhan terdiam dengan perkataan Lianhua,
Benarkah dia mampu menyelesaikan kasus-kasus sebelum nya.?
Padahal Muzhan selalu mengeluh setiap ada kasus yang merepotkan, tapi tanpa sadar diri nya mampu menyelesaikan, dan para warga yang berada di bawah kepemimpinan nya tidak mengeluh pada nya, bisakah itu di bilang mampu,? Dan boleh kah Muzhan mengatakan Jika diri nya bangga pada diri sendiri.?

"Mohon kerjasama nya untuk saat ini Muzhan." Suara lembut dan sopan itu membuyarkan pikiran Muzhan yang bingung, lalu di alihkan nya pandangan nya pada Lianhua yang tersenyum lembut,.

"Terimakasih, dan mohon kerjasama nya Tuan." Timpalnya dengan bisikan lembut.

Hahh..
Entah kenapa Muzhan merasakan beban yang di  pundak nya terasa ringan saat mendengar perkataan Lianhua tadi..

"Ini belum di mulai, masalah kita yang sebenarnya baru akan di mulai." Bisik Muzhan, pandangan nya tertuju pada Wuxian Duobing dan Yandan yang berada di depannya, lalu melihat ke belakang di mana Lanzhan dan Lianhua yang tengah mengobrol ringan.

"Mari kita bekerjasama." Bisik nya dengan semangat.

















































🍃🍀🌸




Tinggalkan jejak jika suka.(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
17-02-2024 22.06

PS=> Slow update ya sayang kuu.
Aku lagi baca yang lain, banyak sekali list kuu yang belum ke baca.!! sampe hampir lupa sama Lianhua, maaf yaa.. lop yu.

LianHua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang