Chap 62

394 44 6
                                    

Mereka beristirahat di penginapan untuk satu malam saja, lalu melanjutkan kembali perjalanan yang memang sudah dekat.

Pakaian mereka tidak terlalu mencolok, namun wajah mereka yang tampan dan orang luar lah, yang menarik perhatian para pejalan kaki lainnya. Namun Lianhua beruntung, karena entah itu kebetulan atau bukan, dia membawa penutup wajah yang biasa dia pakai di kediaman Fang.

Duobing menghela nafas panjang saat mereka menjadi pusat perhatian.

"Aku tahu, aku terlalu tampan, sehingga mereka melihat ku terus menerus seperti ini, sehingga membuat ku merasa malu." Keluh Duobing dengan berlebihan.

Wuxian mendengus kecil, dan menyenggol bahu Duobing dengan bercanda.

"Tampan.? Hey Fang kecil. Kau sepertinya melupakan Lanzhan dan yang lain, jika aku boleh jujur, mereka lebih tampan dari mu." Pamer nya dengan bangga.

Muzhan dan Yandan hanya tersenyum mendengar nya.

Duobing memperhatikan mereka dari depan dengan cara berjalan mundur dengan perlahan (pahamkan kalian.?) memperhatikan wangji, Muzhan, belum lagi tubuh ramping Lianhua dan tak lupa Yandan.

Bisa di bilang, Muzhan dan Wangji memiliki bentuk tubuh yang luar biasa. Namun wangji memiliki tubuh tinggi di antara lainnya, di susul dengan tunggu Muzhan yang hampir sama. Lalu Wuxian yang lebih tinggi dari Lianhua ,dan.. pandangan Duobing beralih pada Lianhua ke Yandan.

Yandan yang di perhatikan secara intens oleh Duobing berdehem pelan.

"Tuan muda, apa yang ingin ada katakan.?" Tanya Yandan penasaran.

Duobing memiringkan kepalanya dan semakin melihat XiaoHua dan Yandan secara seksama.

"Kenapa Yandan lebih tinggi dari XiaoHua.?" Tanya dengan bingung.

Pertanyaan reflek itu membuat mereka kembali memperhatikan Lianhua dan Yandan..

??

"Benar, kenapa pertumbuhan tinggi Yandan bertambah dengan cepat.?" Seru Duobing kembali dengan terkejut.

Wangji dan Wuxian memperhatikan juga, namun..

"Aiya.. pertumbuhan setiap orang itu berbeda-beda Fang kecil.!! Sini.!! Ku tekan kau ke bawah agar kau menjadi pendek seperti kurcaci.!!" Seru Wuxian dengan marah yang lucu.

Duobing melotot marah dan lari dengan lucu,
"Hey, Wei tua.!! Aku hanya asal bicara saja.!! Kenapa kau malah mengutuk ku.!!" Serunya dengan marah, mereka berlarian di sekitar jalan yang ramai oleh para penduduk. Muzhan dan Yandan tertawa kecil melihat nya.

Sementara Wangji berjalan pelan untuk menyesuaikan dengan langkah kaki Lianhua. Di belakang yang lain.

Dengan perlahan, Wangji menggenggam jari ramping adik nya dan menyalurkan energi qi secara perlahan. Merasakan kenyamanan dari saudara nya. Lianhua menatap nya dengan rasa terima kasih.

...

Mereka berhenti di depan gerbang. Jika di lihat dengan baik. Ini seperti bukan nama desa, melainkan nama Klan.? Nama di papan itu adalah 'HUO'

Duobing memperhatikan papan nama besar yang tertulis di atas gerbang itu dengan serius.

"Saudara Muzhan, apakah yang kita datangi ini sebuah desa, atau sebuah Klan.?" Tanya Duobing dengan serius.

Muzhan menggeleng kan kepala nya tanpa sadar,
"Di laporan kemarin, hanya mengatakan desa luar saja dan tidak mengatakan nama desa itu." Gumamnya Muzhan dengan bingung.

"Tulisan laporan itu juga terlihat berantakan seperti di tulis secara tergesa-gesa." Lanjut lagi dengan pasti.

Wuxian memperhatikan nama yang tercetak besar itu dengan serius.

"Surat itu mungkin di tulis secara tersembunyi oleh salah satu keluarga korban yang melaporkan, karena takut dirinya ketahuan dan tidak bisa mengungkapkan kematian saudara nya." Lanjut Lianhua yang sejak tadi hanya diam.

Muzhan terdiam, dirinya berusaha mengingat kembali isi surat itu,.

"Benar saja.!! Aku ingat, di pojok bagian paling bawah surat itu, ada catatan yang cukup kecil jika tidak di lihat dengan benar." Ujarnya tiba-tiba saat ingatan nya berbalik.

"Huo.. nama Klan itu adalah Huo." Jelas Muzhan dengan yakin.

"yang melaporkan itu adalah Huo Yihan, pemimpin Klan yang tewas adalah Huo Qize, dan saudara yang ke dua adalah Huo Qianyu." Jelas Muzhan kembali.

"Huo Yihan adalah putra terakhir dari Tetua Huo-!!" Saat Muzhan akan melanjutkan perkataannya, Wuxian memberikan kode untuk diam.

"Baiklah, bagaimana jika kita masuk dulu, dan mencari tempat, tidak baik mengobrol di tengah jalan." Wuxian sengaja mengeraskan suara nya agar di dengar oleh orang yang bersembunyi di balik pohon besar itu.

"Baiklah.!! Ayo kita ke dalam, kaki ku sakit berdiri terlalu lama.!!" Seru Duobing berlebihan.

Untuk sesaat, orang yang bersembunyi itu tersentak saat mendengar perkataan mereka. Dapat Lianhua rasakan, ada perasaan ragu-ragu dan takut, tidak ada permusuhan sama sekali pada orang yang bersembunyi itu.

"Apakah tidak ada orang yang bisa kita tanyai, kita tidak bisa masuk sembarangan." Ujar Lianhua dengan nada keras dan cukup panjang.

Wangji memperhatikan Lianhua yang mengedipkan mata nya dengan polos. Dan Wangji hanya bisa terkekeh ringan dan menepuk lembut kepala berbulu nya.

Orang yang bersembunyi itu, memperhatikan interaksi mereka yang hangat dengan perasaan sedih.

Saat melihat mereka akan pergi, orang tersebut ragu-ragu untuk mendekati mereka.

"Ah.. syukur lah, ada orang.!!" Dan seruan itu mengagetkannya.

Wuxian memukul bahu Duobing dengan gemas,
"Kau mengagetkannya.!!" Bisik nya kesal.

Lianhua menghampiri nya dengan perlahan agar tidak membuat nya takut, orang itu melihat Lianhua berjalan mendekati nya, cukup membuat gugup, tapi saat melihat dengan dekat, orang itu kenapa merasakan ketenangan saat berada di dekat Lianhua.

"Permisi saudara, apa kami boleh minta tolong.?" Tanya nya dengan perlahan. Lianhua memperhatikan orang itu memakai jubah hitam dengan tudung kepala, sehingga sulit untuk melihat wajahnya.

Melihat tidak ada pergerakan, Lianhua bersabar.

"Kami tidak ada niat buruk. Dan kami berasal dari Aula Tianji." Jelasnya secara perlahan..

Saat Lianhua akan melanjutkan perkataannya, orang itu memotong dengan cepat.

"Aku tahu.! Aku yang memberikan surat itu pada kalian." Namun setelah perkataan itu selesai, dia menyesali nya dan melihat sekeliling dengan waspada. Sebelum melihat Lianhua yang berdiri dengan tenang di depan nya.

Yang lain mendengar perkataan itu, menghela nafas lega.. dan berjalan menghampiri mereka berdua.

"Untuk sekarang, kalian bisa datang ke tempat ku, dan beristirahat sebentar, lalu kita bisa melanjutkan nya kembali." Tukas nya dengan ramah. Lalu dia membuka tudung kepala nya, dan memperlihatkan wajah tampan yang tajam.

Lianhua terpaku sejenak, ini bukan lah wajah kekanakan, tapi wajah yang sudah lewat usia mungkin kurang lebih di bawah beberapa tahun darinya.? Tapi wajah orang di depan nya cukup kusut dan menyedihkan.

Lianhua menghela nafas panjang, dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Melihat itu, orang tersebut menyambut nya dengan tergesa-gesa dan semangat.

"XiaoHua." Ya.. dirinya menggunakan nama XiaoHua untuk sekarang..

"Huo Yihan." Bisik orang itu dengan senang..


















































🍃🍀🌸

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LianHua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang