"SEKOLAHNYA gimana?"
Yang dipanggil hanya mengulas senyum tipis. "Ya ... gitu. Biasa aja, sih, sebenarnya."
"Punya teman baru?"
"Iya, kebetulan sekelas. Namanya Naira."
"Oh? Yang penulis muda itu? Gue ada beli bukunya tahu."
"Iya, Naira Nabilah. Dia ngajak kenalan tadi, terus aku ngenalin diri aja, Kak. Ternyata dia satu circle sama Trio Ganteng di sekolah itu. Hebat banget, ya," Safa mulai berceloteh menceritakan kesehariannya di sekolah beberapa jam lalu.
"Trio Ganteng?"
"Hehehe, nggak tahu. Kata orang-orang di sekolah itu ada tiga orang cowok yang memang unik. Ketiganya sebenarnya anak introvert tapi multitalenta gitu. Jago basket, jago MTK, jago main musik, macam-macam, lah. Kasep juga. Kali aja ada yang cocok sama Kak Fia. Hehehe."
"Sejak kapan lo jadi bisa bahasa Sunda gini?" Fia terkekeh menatap Safa.
Safa cuma nyengir mendengar ujaran Fia. "Ya, sejak dulu, dong. Btw, gara-gara Kakak ngomong kayak gitu aku jadi keinget salah satu cowok dari Trio Ganteng. Kata Naira asli Sunda gitu. Siapa, ya? Kak Aji kalau nggak salah."
"Aji? Nama lengkapnya siapa?"
"Urrrmm ... aku kurang tahu, nggak sempat nanya tadi."
Fia hanya mengangguk, kemudian membiarkan Safa untuk segera mencuci tangan dan bersih-bersih karena hari sudah mulai beranjak sore. "Habis ini langsung mandi, ya. Jangan keluar rumah kalau nggak ada keperluan penting."
"Iya, Kak."
Safa langsung beranjak menuju ke kamarnya, sementara itu Fia menyalakan layar ponselnya saat melihat ada sebuah notifikasi masuk. Saat dibuka, ada pesan masuk dari seseorang bernama Jessica. Fia tahu, kalau orang yang bernama Jessica ini adalah orang yang ditemuinya saat di restoran.
"Aku sudah simpan nomormu. Sekarang kita bisa saling terhubung dan bertukar pesan."
Ya, kira-kira begitulah isi pesan yang berasal dari Jessica. Fia hanya mengiyakan saja isi pesan tersebut dan lanjut menggulir kembali layar ponselnya menuju ke salah satu aplikasi sosial media.
Dalam hati, ia sedikit beruntung bisa bertemu dengan gadis muda bernama Jessica yang ternyata satu kampus dengannya. Dengan itu, ia tidak akan merasa kebingungan di lingkungan kampus barunya nanti. Dan entah kenapa, ia merasa percaya jika Jessica adalah orang baik. Saat pertama kali melihat wajahnya, Fia yakin akan hal itu.
"Baik, dan juga sepertinya ..."
Fia tiba-tiba terpikirkan hal yang baru saja terjadi di restoran beberapa jam lalu. Lebih tepatnya, di toilet tempatnya bertemu dengan Jessica. Dalam sekejap, saat itu Fia merasakan ada hal aneh. Sebelum meninggalkan tempat tersebut, Fia sempat melirik kearah Jessica.
Dalam penglihatannya ada bayang-bayang aneh. Seperti aura. Dan Fia bisa melihat aura Jessica yang berwarna merah muda, kemudian menyatu dengan aura yang menyelimuti badannya. Warnanya sama. Gadis itu sempat terkejut, bagaimana bisa orang lain memiliki aura yang sama sepertinya?
Aura yang dimilikinya ini bukan aura sembarangan, orang biasa tidak punya warna aura seperti itu kecuali kalau ia adalah salah satu dari manusia terpilih yang katanya memiliki kemampuan tidak biasa.
"Kalau Jessica juga punya aura tersebut ... berarti—"
PRANG!
Fia tersentak kaget saat mendengar bunyi yang sangat keras dari arah dapur. Langsung saja gadis itu beranjak dari sofa dan berlari menuju ke dapur. Ia makin kaget saat melihat beberapa pecahan kaca di lantai dan ada seorang anak perempuan di dekat pecahan kaca yang sudah tersebar kemana-mana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth And Strength 3 : The Girls (UN1TY Ft. V1RST)
FanfictionSambungan dari Youth And Strength 2 : Ancaman (UN1TY) Misi dan balas dendam. Para Pria Pemilik Kekuatan terpaksa mengikuti misi hanya dengan personil enam orang saja dikarenakan dua teman mereka yang masih harus berjuang di rumah sakit. Ricky yang m...