DUA

7.8K 401 18
                                    

Maaf banyak typo

****

DUA

Teza menarik cepat wajahnya   dari depan wajah Vania. Tangannya dengan cepat melap bersih bekas ciumannya dengan Vania pada mulut dan rahangnya, tak peduli Vania akan tersinggung atau apapun itu melihatnya yang membersihkan mulutnya cepat-cepat.

"Sudah selesai?"tanya Teza menatap dalam kearah Vania yang sudah melihat kearah layar ponselnya. Lebih tepatnya Vania pura-pura sibuk dengan ponselnya, padahal hatinya sedang sakit dan sesak di dalam sana, melihat Teza yang menghapus  cepat jejak ciuman mereka berdua.

Seakan-akan dia adalah perempuan yang sangat menjijikkan. Ah, kamu kan memang agak sedikit menjijikkan, Vania. Ada bekas luka di pipi kananmu. Ucap batinnya ejek.

Vania, menarik matanya dari layar ponsel, dan menatap kearah Teza. Laki-laki tolol yang tidak sadar akan perasaan dia terhadapnya, dari dahulu kala hingga saat ini,  dan laki-laki tolol yang dengan bodoh melukai istrinya. Tapi, Teza yang melukai istrinya adalah hal yang Vania inginkan, agar Teza dan istriny segera bercerai, dan dia bisa segera memiliki Teza seutuhnya.

"Sudah. Hasilnya keren sekali..."jawab Vania dengan senyum manis, berharap Teza akan luluh, akan terpesona padanya, tapi... sial. Teza menggelengkan kepalanya  tegas saat ini. Membuat Vania bingung, apa arti gelengan Teza barusan.

"Apa maksud gelenganmu?"tanya Vania harap-harap cemas.

"Foto ciuman aku dan istriku yang paling  keren, itu menurutku. Tapi semoga fotoku yang berciuman denganmu barusan, bisa membuat kekasih sialanmu itu cemburu, lalu di sadar, dan tak mengabaikanmu lagi,"

Demi Tuhan, hati Vania bagai di sayat-sayat mendegar  Teza yang malah memuji istrinyanya barusan, dan wajah Vania memucat, apakah.. apakah Teza membayangkan istrinya juga pada saat mereka melakukan ciuman tadi? Bodoh-bodoh, jelas Teza membayangmgkan istri  tololnya itu! Jawab batin Vania sendiri pertanyaan hatinya dengan sinis.

Teza memgerynitkan keningnya bingung, wajahnya panik dalam sekejap melihat wajah sahabat terbaik dan tersayangnya memucat saat ini.

Ada apa?

Apakah balasan kekasih Vania tidak sesuai harapan Vania di saat laki-laki bejat itu melihat foto ciuman mereka berdua?

Teza menyentuh lembut pipi Vania.

Laki-laki itu bertanya parau tentang keadaan Vania.

"Ada apa? Wajahmu memucat? Apakah tentang bajingan itu lagi?"tanya Teza lembut, dan mata Teza tak sengaja  menatap kearah kedua bibir merah dan basah serta sedikit bengkak Vania.

Glek

Teza menelan ludahnya kasar, jakunnya naik turun. Sial. Bibir kecil yang sering dia kecup di waktu mereka masih kecil. Teza baru sadar detik ini, bibir Vania ternyata sudah berubah seksi dan menggoda, sehingga... cup.

Teza... Teza tak mampu menahan diri untuk tidak mengecup  bibir Vania yang kedua matanya melotot takjub saat ini.

Dengan Teza yang sudah memejamkan matanya. lembut. Bibir Vania lembut  dan Teza dengan  kesadaran penuh, sedikit saja ingin mencoba mengecup bibir Vania atas kemauan dan sedikit nafsunya sendiri.

Teza ingat istri dan anaknya. Tenang saja, dia tidak akan kelepasan. Dia hanya akan mengecup, tak lebih dari itu. Vania juga pasti tak  akan masalah, Vania sudah memiliki kekasih. Mereka sama-sama sudah memiliki pasangan. Hubungannya dan istrinya normal. Baik-baik saja. Vania selalu bersamalah.

Dan istrinya tak akan marah, apabila istrinya tak tahu hal ini, dan istrinya yang sangat dia cintai, tidak akan marah, karena setelah ini, Teza akan menghapus rekaman cctv dalam ruangannya, bahkan menghapusnya dengan tangan sendiri.

Nakal sekali-sekali setelah menikah, tak apa kan? Asal jangan terlalu kelepasan

Ya. Tak apa-apa, Teza. Jawab sisi jalang Teza pertanyaan hatinya sendiri.

Tbc

Di tinggal Isani yg super mom, tau rasa si Teza :)

Menyesal Setelah KehilanganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang