Ebook Menyesal Setelah Kehilanganmu ready. Sudah bisa beli dan download di playbook bagi kakak2 yg gak sabar pengen baca sampai tamatt*****
Menelan ludah kasar, dan gugup, tangan Isani hampir membuka pintu kerja suaminya, tapi tangannya hanya melayang di udara, dering panggilan yang berasal dari ponselnya, menyela aktifitas Isani.
Isani tak langsung merogoh ponsel dalam tas kecilnya, dan melirik kearah belakakngnya.
Senyum manis dan sopan Imam, langsung menyambutnya.
"Aku angkat panggilan dulu, ya? Aku akan kasih kamu bonus sudah bantu bawaain sarapan aku dan mas Teza."Isani melirik kearah rantang 5 susun yang di pegang Imam.
Sepulang dari cafe, Isani cepat-cepat mencari warung nasi padang, dan membeli semua untuk sarapan mereka saat ini, ya untuk sarapan dia dan suaminya dan di sayur kesuakaan suaminya sudah Isani bubuhkan obat yang di berikan Inez padanya.
"Bu Isani, saya ikhlas. Nggak usah kasih bonus, gaji yang Tuan Teza berikan sudah lebih-lebih dari cukup banget."tolak Imam lembut, mengukir senyum yang semakin lebar, agar sang nyonya di depannya tidak sungkan meminta tolong hal remeh seperti ini padanya.
Dan hati Imam sangat senang. Dia yang baru masuk ke dalam kantor, berpapasan dengan nyonya Isani. Padahal Nyonya Isani terlihat sangat marah dan sampai ingin bercerai kemarin. Dan saat ini, nyonya Isani dengan wajah riang membawa makanan untuk Tuan Teza
Imam yang sudah bekerja nyaris 7 tahun di sini, tak mau, rumah tangga sang bos yang secara tidak langsung sudah memberi nafkah, memberi kerja, hancur hanya karena wanita murah dan jelek seperti Vania.
"Baiklah,"kata Isani singkat.
Isani merogoh ponselnya dan wajah cerah yang di buat-buat Isani, berubah masam di saat Isani melihat Vania lah orang yang sudah menelponnya barusan.
"Ada dia menelponku?"desisnya tak suka.
Dan Isani mendecih, wanita tak tau malu itu tak hanya menelponnya, tapi mengiriminya juga pesan.
Tak membuang waktu, dengan wajah semakin masam, Isani membuka chat Vania.
Dan Isani ingin muntah melihat ss yang di kirim Vania padanya.
"Mas apa aku sesksi pake gaun ini?"baca Isani mengejek dengan ekspresi jijik ss berserta gambar yang Vania kirim
"Sangat seksi, Nia. Menggoda juga."baca Isani lagi, kali ini dengan gerakan dan ekspresi ingin muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyesal Setelah Kehilanganmu
RomanceIsani meletakkan map warna coklat di atas meja, membuat kedua mertuanya saling berpandangan penuh tanya. "Itu apa?"tanya Sherin, ibu mertua Isani. Isani tersenyum penuh ikhlas dan tegar. "Gugatan cerai untuk, Mas Teza, Ma, Pa. Maaf, aku dan anak m...