ENAM

6.2K 237 5
                                    


Ebook Menyesal Setelah Kehilanganmu ready. Sudah bisa beli dan download di playbook bagi kakak2 yg gak sabar pengen baca sampai tamatt

 Sudah bisa beli dan download di playbook bagi kakak2 yg gak sabar pengen baca sampai tamatt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Menelan ludah kasar, dan gugup, tangan Isani hampir membuka pintu kerja suaminya, tapi tangannya hanya melayang di udara, dering panggilan yang berasal dari ponselnya, menyela aktifitas Isani.

Isani tak langsung merogoh ponsel dalam tas kecilnya, dan melirik kearah belakakngnya.

Senyum manis dan sopan Imam, langsung menyambutnya.

"Aku angkat panggilan dulu, ya?  Aku akan  kasih  kamu bonus sudah bantu bawaain sarapan aku dan mas Teza."Isani melirik kearah rantang 5 susun yang di pegang Imam.

Sepulang dari cafe, Isani cepat-cepat mencari warung nasi padang, dan membeli semua untuk sarapan mereka saat ini, ya untuk sarapan dia dan suaminya dan di sayur kesuakaan suaminya sudah Isani bubuhkan obat yang di berikan Inez padanya.

"Bu Isani, saya ikhlas. Nggak usah kasih bonus, gaji yang Tuan Teza berikan sudah lebih-lebih dari cukup banget."tolak Imam lembut, mengukir senyum yang semakin lebar,  agar sang nyonya di depannya tidak sungkan meminta tolong hal remeh seperti ini padanya.

Dan hati Imam sangat senang. Dia yang baru masuk ke dalam kantor, berpapasan dengan nyonya Isani. Padahal Nyonya Isani terlihat sangat marah dan sampai ingin bercerai kemarin. Dan saat ini, nyonya Isani dengan wajah riang  membawa makanan untuk Tuan Teza

Imam yang sudah bekerja nyaris 7 tahun di sini, tak mau, rumah tangga sang bos yang secara tidak langsung  sudah memberi nafkah, memberi kerja, hancur hanya karena  wanita murah dan jelek seperti Vania.

"Baiklah,"kata Isani singkat.

Isani merogoh ponselnya dan wajah cerah yang di buat-buat Isani,  berubah  masam di saat Isani melihat Vania lah orang yang sudah menelponnya  barusan.

"Ada dia menelponku?"desisnya tak suka.

Dan Isani mendecih, wanita tak tau malu itu tak hanya  menelponnya, tapi mengiriminya juga pesan.

Tak membuang waktu, dengan wajah semakin masam, Isani membuka chat Vania.

Dan Isani ingin muntah melihat ss yang di kirim Vania padanya.

"Mas apa aku sesksi pake gaun ini?"baca Isani mengejek dengan ekspresi jijik ss berserta gambar yang Vania kirim

"Sangat seksi, Nia. Menggoda juga."baca Isani lagi, kali ini dengan gerakan dan  ekspresi ingin muntah.

Menyesal Setelah KehilanganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang