Part 40

1.4K 45 0
                                    

Sudah pukul 7 Pagi masih belum ada tanda - tanda keberadaan Salma. Saat ini para tim evakuasi sedang bergantian untuk beristirahat dan sarapan.

Rony masih lanjut mengawasi anggota nya. Termasuk Revan dan Kamal yang masih terus bekerja karena belum menemukan Salma.

"Mohon izin Kapten Kamal dan Letda Revan silahkan istirahat sebentar. Nanti kalian bisa lanjut lagi."Ucap Rony.

"Nanti saja." Ucap mereka berdua.

****

Dirumah sakit pukul 08.30 WIB

"Paul."

"Sayang. Syukurlah kamu sudah sadar."

"Paul haus."

Paul pun mengambilkan air dan menyuapkan pada Nabila. Tiba - tiba air mata nya turun meilihat Nabila yang kepala dan mukanya penuh perban tetapi langsung ia lap agar tak terlihat oleh kekasihnya itu.

"Kak Salma mana?"

"Masih belum ada kabar. Seharusnya dia berada di titik yang sama dengan kamu tapi kamu hanya di temukan sendiri Sayang."

"Kak Salma berlindung di kamar Ul. Aku harus kesana manggil kak Salma buat keluar."Nabila membuka selang oksigen dan mencabut paksa infus di tangannya. Lalu memilih turun tetapi membuat dirinya terjatuh saat ia ingin berdiri tapi kakinya terasa sakit dan berujung menangis di lantai.

"Ul kaki aku sakit banget. Bantu aku berdiri Ul. Aku mau manggil kak Salma Ul."

"Sayang tenang ya. Ada Rony, mas Kamal dan Revan disana."

"Nggak mau aku mau manggil sendiri, aku jahat ninggalin kak Salma dikamar padahal kak Salma udah nemenin aku di hotel."Teriak Nabila sambil memberontak di pelukan Paul.

"Mas Andri, mas panggilin dokter tolong."Teriak Paul pada Andri yang lagi diluar komunikasi sama manajemen dan keluarga Nabila.

Dokter pun masuk dan langsung menyuntik Nabila dengan obat penenang. Setelah Nabila tenang barulah Paul menggendongnya kembali ke brankar.

"Tadi dia berusaha turun tapi langsung terjatuh dok. Dia juga bilang kaki nya sakit."

"Kemungkinan kakinya cidera karena tertimpa bangunan. Mungkin mba Nabila akan kita bawa ke ruang CT Scan."

"Lakukan yang terbaik buat Nabila dok."

"Baik mas Paul. Kalau begitu kita siapkan terlebih dahulu ruangannya.

Nabila sudah di tangani dokter, Paul pun keluar untuk mengabari soal Nabila dan terutama posisi terakhir Salma. Paul langsung menghubungi Rafi karena ia tahu yang lain sedang bertugas dan pasti slow respon.

"Hallo mas Rafi."

"Hallo Ul. Ada apa? Nabila aman?"

"Nabila sudah sadar mas, saat ini lagi cek kakinya karena kesakitan. Dia tadi ngamuk mau kesana jemput Salma. Dari omongan dia sepertinya Salma posisinya di kamar Nabila mas. Dan itu kamar bagian tengah yang jendelanya ngadep jalan raya. Tolong sampaikan ke Rony dan mas Kamal ya mas."

"Oke Ul thanks infonya."

"Sama - sama mas."

Setelah mendapatkan telvon dari Paul, Rafi langsung infokan ke Rony yang terlihat oleh dirinya.

"Ron."

"Iya mas kenapa?"

"Ada info dari Paul posisi terakhir Salma sepertinya di kamar Nabila. Kira kira kamarnya itu bagian tengah dan menghadap jendela. Sepertinya disini." Menunjuk titik tengah yang belum tersentuh sama sekali.

"Oke mas. Gue arahkan alat kesini. Siapa tahu tidak hanya Salma disini."

****

Di dalam reruntuhan bangunan...

Salma masih sadar tapi badannya terasa sangat sakit. Ia bersebelahan dengan seorang ibu hamil yang berada di pelukan suaminya.

"M...ba.... a...ma....n kan?" Tanya Salma yang udah mulai kehabisan nafas.

"Sa....ki....t"

"Ta....haaa...n m...baa.."

Salma berusaha mengontrol diri dari kepanikan nya. Ia juga memilih sesekali untuk tidur agar tidak terlalu sering mengambil nafasnya saat sedang terbangun. Badanya yang tertimpa bangun pun tidak bisa membuatnya bergerak sama sekali.

"Bunda, ayah, adek sudah nggak kuat. Badan adek sakit semua. Dada adek sesak. Kalau adek tidak bisa bertahan jangan salahkan diri kalian ya, jangan salahkan mas Kamal nggak bisa nolongin adek, jangan salahkan mas Rafi nggak jagain adek ya. Adek sayang kalian semua dan adek juga mencintai pria itu." Ucap Salma dalam hatinya.

"Yaallah kenapa rasanya sangat sakit." Ngeluh Salma berulang kali.

"Itu seperti suara Rony dan mas Kamal."Ucap nya mendengar suara orang yang berbicara sambil teriak. Salma pun tersenyum karena senang sebentar lagi mereka akan menemukan dirinya.

****

"Kapten Kamal saya melihat ada kaki disini." Ucap Rony.

"Kerahkan alat berat kearah kapten Rony, dan selain kapten Rony silahkan minggir."Teriak Kamal.

"Siap."

Alat berat mulai mengangkat bebatuan yang ada disekitar sana. Setelah 10 menit Rony melihat ada sebuah papan sepertinya itu meja utuh yang menghalangi tubuh yang hanya memperlihatkan sebuah kaki.

"Stop."Ucap Rony pada operator alat beratnya.

"Kapten Riza, Kapten Bobi, Letda Revan, Lettu Rangga, Sertu Jeri dan Sertu Renal bantu saya mengangkat kayu ini. Tolong pelan - pelan takutnya ada tubuh manusia di area ini."Ucap Rony.

"Siap."

Mereka pun mengangkat papan tersebut dengan sangat hati - hati. Dan sangat mengejutkan ternyata dibalik papan tersebut adalah Salma.

"Mas Kamal. Mba Salma."Teriak Revan sambil mengeluarkan air matanya.

"Ca."Ucap Rony dan langsung menggendong Salma menuju tenda medis.

"Yang lain lanjutkan pencarian."Perintah Kamal. Begitupun Kamal yang sedikit lega akhirnya adiknya sudah ditemukan. Ia juga lanjut kerja dan mempercayakan Rony yang mengurus disana.

Rony berjalan cepat dan disusul Rafi, Ceri dan Ratna di belakangnya.

"Ron."Panggil Salma lemah sambil tersenyum antara senang dan kecewa melihat Rony yang mengenakan seragam tentara.

"Ca maafin gue terlalu lama nyelamatin lo. Lo bertahan ya."

"Tha....nks...A...da... I...bu ha...mil se...be...lah ki....ri...."Jawab Salma semakin melemah dan membuat Rony semakin khawatir.

"Dokter tolong siapkan oksigen."Teriak Rony sambil meletakkan Salma di brankar.

Salma langsung ditangani oleh dokter. Dan juga langsung di bawa kerumah sakit yang sama dengan Nabila untuk penanganan lebih lanjut.

"Mas Rafi gue titip Salma, kabari kondisi dia ke kita."

"Oke kalian tenang aja. Jaga diri semua."

"Siap."

****

Hi semua, aku Avisha Keita. Bisa di bilang aku suka Salma, aku Suka Rony, aku sayang Salma Rony dan aku juga sayang kalian warga Salmocean.

Terima kasih ya sudah mau mampir di cerita aku yang sedikit berbeda dengan kehidupan mereka hehe. Yang mau tau visual dari semua pemain yang ada di Lentera Cinta tinggal kunjungi akun Instagram dan Tiktok @avishakeita

Jangan lupa bantu vote dan komentar nya kalau kalian suka ya gais hihi

See you next chapter yaa beiibs xixi..

Lentera CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang