Ketahuilah semua orang hanya memanfaatkanmu
•••
Kantin sekolah terlihat ramai sekarang, para murid berjalan ke sana ke mari entah karena mencari makanan yang akan mereka beli ataupun mencari tempat duduk. Setelah memesan makanan Linn dan Ralu menuju meja yang ditempati oleh Ola dan Noe.
"Tumben kak Zev ga ikut?" tanya Linn sambil duduk di bangku depan Ola dan Noe, Ralu pun ikut duduk di samping Linn.
"Habis kabur, terus ketahuan jadi kena hukum deh," jelas Ola sambil tertawa kecil.
Linn menggelengkan kepalanya pelan. Seperti yang dikatakan Ola, Zev adalah orang yang memiliki puluhan rencana dan alasan untuk kabur dari sekolah.
"Nyariin Zev aja nih? aku gak dicariin?" goda Noe pada Linn, lalu dia mendapatkan sebuah hadiah kekutan berupa cubitan kecil nan menyakit dari Ola pada tangan kirinya.
"Ngapain Linn nyariin orang aneh kayak kamu?" sahut Ralu sambil menatap Noe dengan tajam.
Ola tertawa kecil dan menatap Noe dengan tatapan mengejek, Ola pastinya sangat setuju dengan ucapan Ralu jika Noe adalah sosok aneh. Sedangkan Linn hanya tersenyum dan tertawa kecil.
"Omong-omong, bunga kemarin bagus gak?" tanya Noe pada Linn sambil menaik turunkan alisnya.
"Bagus, tapi sekarang kamu gak salah meja?" jawab Linn.
Ralu yang sedang melahap makanannya dengan tenang langsung menoleh menatap Linn dengan tatapan kaget. Hal yang mirip seperti Ola, Ola menunjukkan ekspresi kaget.
"Jadi kalian udah deket dari dulu!" ucap Ola dengan sedikit keras dan sambil menggebrak meja kantin, hingga mereka hampir saja menjadi pusat perhatian.
"Orang itu, dia Linn?" tanya Ralu, Lin hanya mengangguk pelan sambil menatap Ralu seolah bertanya kenapa.
"Buat apa salah meja? dari dulu gak pernah salah tuh," jawab Noe sambilmengaduk aduk minumannya dengan sedotan.
Linn langsung terdiam, dia mendapatkan suatu hal yang mengejutkan.
"Kak Noe bukannya suka sama Shie ya?" tanya Linn memastikan.
"Shie? Siapa?"
Linn terseyum tipis, lalu memikirkan cara balas dendam apa yang akan dia terapkan untuk Shie, temannya dulu.
Shie Arylin, gadis yang mendapatkan banyak keberuntungan setelah dekat dengan Linn. Gadis itu selalu memanfaatkan Linn untuk kesenangannya.
Linn mengakui bahwa ini juga salahnya karena dia mengucapkan salah satu rahasianya. Linn tidak memiliki satu teman lain, Shie benar benar orang yang terpercaya menurut Linn dulu. Linn menyesalinya sekarang, seperti kata pepatah 'penyesalan ada diakhir'.
Shie tidak bodoh, jika dia menyebarkan rahasia Linn, bisa-bisa dia malah kehilangan semua kebahagiaannya itu. Entah itu rumah besar yang luas, kaya, nilai yang bagus, dan kasih sayang orang tua yang melimpah. Andaikan Shie tidak bertemu dan dekat dengan Linn, dia pasti tidak akan mendapatkan itu semua.
"Lupakan," ucap Linn.
Awal pertemuan Linn dan Noe sangat tidak terduga, hingga dari pertemuan itu muncul hal baru di hidup Linn. Setiap pagi saat hari senin, Noe akan memberikan setangkai bunga mawar untuknya. Tapi ada seorang yang membuat Linn percaya bahwa bunga itu berada di meja yang salah.
Shie, teman Linn, terus mengaku bahwa bunga itu untuknya. Shie selalu mengaku jika Shie dan Noe memiliki hubungan romantis, Shie selalu berhata bahwa Noe itu pelupa dan terus menaruh bunga di meja Linn.

KAMU SEDANG MEMBACA
EDELSTENEN [End]
FantasiaMenggunakan sihir hitam dan melakukan perjanjian dengan iblis adalah hal yang salah. Seorang penyihir berhasil melakukan perjanjian terkutuk dan membuat masalah di masa depan. Linn dan teman-temannya bertugas menggagalkan rencara penyihir itu *** Ma...