Semilir angin dingin di pagi hari menembus kulit dua remaja berbeda kelamin yang tengah berboncengan di antara pengendara lain yang simpang-siur, dua remaja itu seperti tengah kasmaran meskipun tidak memiliki hubungan spesial selain mereka berteman, tidak lebih. siapa lagi jika bukan Aluna dan Rayzan, hari demi hari Rayzan semakin memberikan sikap manis nya itu yang membuat Aluna di gantung oleh harapan, dan membuat Aluna binggung terhadap dirinya sendiri, bahkan Aluna sempat berpikiran untuk memutuskan hubungan nya bersama Arziel demi memberi kan lampu hijau untuk Rayzan. bukan hanya itu alasan Aluna akan memutuskan Ziel, tapi juga Aluna sering di bikin feeling lonely oleh nya. apakah pantas jika seseorang yang selalu menemani gadis itu bukan lah pasangan nya, melain kan seseorang yang Aluna cintai lagi selain lelaki nya
(sasimo pisan si Aluna)***
Mereka berdua telah sampai di kelas nya yang di sambut oleh tatapan menusuk dari Raifa, membuat Arlen dan Rayzan kebingungan.
"Na sini" kata Arlen dan Aluna pun mendekat kepada Arlen yang tengah berhadapan bersama Raifa.
"Kalian kenapa sih? ada masalah?" lolos Arlen berharap jawaban dari keduanya dapat menghabiskan rasa penasarannya.
Hening, keduanya tidak ada yang menjawab
"Jawab" timpal Arlen lagi dengan nada seperti menyelidik
Raifa pun menjelaskan semuanya membuat Arlen bungkam.
"Lu gila na" ceplos Arlen begitu menusuk
DEGG
Ternyata Arlen lebih pro ke Raifa, padahal Aluna berharap masalah nya selesai saat ini juga
"Gua pengen duduk sendiri na, lu sama Asyifa dulu aja" ucap Raifa ketus, hati Aluna begitu tersentil kala merasa di campakan oleh kedua sahabat nya, saat Aluna tengah berjalan lunglai menuju tempat duduk Asyifa yang berada di belakang, dan di berikan senyuman tanda menyemangati dari Rayzan membuat mood Aluna sedikit menaik lagi, Rayzan tau mereka tengah ada masalah namun tidak terlalu banyak menanyakan nya karena mungkin itu terlalu private, toh Rayzan bukan siapa siapa nya dia
"Assalamualaikum" ucap guru muda yang begitu menawan, siapa lagi jika bukan Bu Rani, wali kelas mereka, MIPA 2.
Dengan serempak para murid pun membalas salam dari Bu Rani, kecuali yang non-muslim, termasuk Arlen.
"Anak anak, sebelum memulai pelajaran nya ibu ada pengumuman dulu nih buat kalian"
Setelah guru tersebut berbicara seperti itu, mereka pun berbisik bisik tanda penasaran dengan apa pengumuman yang akan di berikan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA: si gadis pengganti
RandomAluna hanyut di antara arus kehidupan, di mana setiap pilihan adalah badai yang mengguncang batinnya. Cinta hadir dari dua sisi: sahabat kecil yang setia menunggu, dan kekasih yang perlahan menjauh. Namun, di balik itu semua, ada sosok lelaki lain...