SAMUDRA-1

130 15 3
                                    


.........

Seoul 13/02/2023

23:30

Matanya terasa berat untuk sekedar menatap sekelilingnya, penuh dengan manusia yang pikirannya rata rata sudah teralihkan karena tegukan tegukan air penghilang akal itu, yah.... Tak jauh berbeda dengan dirinya sendiri yang sama saja dengan mereka semua yang hilang akal karena sebuah air dalam gelas kecil itu.

Tangannya tak pernah berhenti menuangkan air dalam botol itu kedalam gelas berukuran sedang di depannya, duduk sendiri dengan seorang pria bartender di depannya yang sibuk melayaninya yang tak ingin berhenti meneguk air penghilang akal itu.

'Hah.. '

Yah begitulah pria itu, menghela nafas untuk ke sekian kalinya, anak muda di depannya yang sangat ia kenal benar benar sudah terpengaruh alkohol itu, sekarang berceramah panjang lebaran pun tak ada gunanya, sadar saja anak ini susah di atur apalagi dengan kondisi seperti ini. Matanya tak berhenti menoleh ke arah pintu utama, seseorang yang ia hubungi beberapa menit lalu belum terlihat menampakkan batang hidungnya.

BRAAKK..

'ahh akhirnya datang juga'

Pria dengan tubuh tinggi, rambut hitam kecoklatan, dan kulit putih itu menerawang ke segala arah, seorang bartender mengangkat tangannya memberikan petunjuk, segera kaki jenjangnya melangkah lebar ke arah bartender itu dan seseorang yang masih minum entah sudah berapa botol, rasanya..... Akhhh, 'anak nakal' hanya itu di pikirannya

"Cukup! " pria itu merebut gelas dari pemuda yang kini matanya mulai memerah

Mata sayu itu berusaha melihat siapa yang telah merebut miliknya yang ia bayar dengan mahal, perlahan wajah pria dengan jas putih di depannya mulai jelas dan jelass sekarang

"Aahhh hyuungg kembalikan" pemuda itu merengek seperti anak kecil yang di ambil mainannya.

Pria itu tak memperdulikan rengekan itu, ia meletakkan gelas itu dan menoleh ke arah pria bartender di depannya. "Terimakasih, yuno-ah"

Lee yuno, pria itu mengangguk. "Sama sama namjoon-ah, ayo bawa dia pulang sebelum hyungnya merobohkan tempat ini, " ujarnya dengan sedikit terkekeh

NamJoon, pria itu juga ikut terkekeh mendengar penuturan yuno yang sudah ia anggap sahabat itu.

"Tapi, maaf harus menghubungimu tadi dan menganggu pekerjaanmu, aku tidak tau harus menghubungi siapa lagi, kau sudah tau apa yang akan terjadi jika menghubungi salah satu hyung nya. "Yuno sedikit memelas merasa bersalah karena menelpon NamJoon mendadak.

" gwaenchana yuno, lagipun aku tadi baru selesai dengan pasien terakhir, jadi itu tidak mengganggu ku, justru aku bersyukur kau menelpon ku, bukan yang lain. "Perlahan NamJoon memapah pemuda yang kini sudah seperti tak memiliki tenaga itu

" kalau begitu aku balik dulu".namjoon memapah pemuda yang kini masih tersisa setengah kesadarannya ke arah parkiran.

Saat sudah sampai parkiran, namjoon berhenti dan duduk membenarkan tali sepatunya yang terlepas, "sebentar, tali sepatuku terlepas"

Tanpa sadar, pemuda yang ia papah tadi melangkah ke arah mobil berwarna silver yang tak jauh dari tempatnya berdiri, perlahan membuka pintu mobil bagian kemudi dan masuk duduk di bagian pengemudi

Namjoon yang selesai dengan sepatunya menoleh dan tidak mendapati pemuda yang tadi ia bawa, menoleh ke arah mobil yang kini pintunya akan di tutup, sadar, itu berbahaya jika mengemudi dengan keadaan mabuk

"Yaakkk, jungkook-aa, janga__" belum sempat selesai bicara pintu mobil tertutup rapat dan terkunci, namjoon berlari ke arah mobil yang mulai menyala.

"Ya, ya, yak jungkook buka pintunya!!! Itu bahaya, kau mabuk, jangan menyetir!, jungkook!!! Buka pintunya, dengarkan hyung, jungkook, yak KIM JUNGKOOK!!! "

Dua Garis SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang