SAMUDRA-3

43 9 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kamu gila kim jungkook?!!!! "

Suara pantang itu membuat jeon jungkook tertunduk takut, berbeda dengan pemuda yang memiliki wajah kembar dengannya, kim jungkook terlihat begitu santai dan tenang mendengar teriakan NamJoon

Beberapa detik kim jungkook terdiam dan kemangi berujar, "hyung... Aku mohon, hanya ini yang bisa aku lakukan. " seramnya sedikit memelas dengan manatap manik NamJoon begitu lekat

"Lakukan untuk apa? " tanya NamJoon dengan suara sedikit lebih tenang, melihat mata milik anak itu seolah telah menghipnotis nya

"Untuk hidupku"

NamJoon mengernyit dengan jawaban kim jungkook, dia bilang untuk hidupnya?

"Dan kebaikan semua hyungku, " lanjut jungkook

Mendengar penuturan itu NamJoon semakin bingung, ia memalingkan wajahnya dan tersenyum bingung dengan sikap anak di depannya ini.

"Apa kamu masih mabuk? " tanya NamJoon mulai serius membuat kim jungkook menciut. "Kamu ingin bertukar kehidupan dan menyuruh orang lain melakukan kebohongan? Dan kamu?  apa yang akan kamu lakukan dengan mengambil hidup orang lain? "

"Hyung... Aku hanya tak ingin yang lain khawatir, " suara kim jungkook sedikit bergetar menahan sesak di dadanya

"Khawatir? Kamu bilang agar orang tak khawatir? Apa kamu sedang bercanda? Ucapanmu terlalu asal, sebenarnya apa jalan pikirmu?, ohhh ayolah kim jungkook sadar, jangan main main, SADAR! "

"AKU SAKIT HYUNG!!!!!! "

Setetes air mata meluncur di pipi mulusnya, ia manatap lekat pada sang dokter yang kini terdiam menatap nya balik

NamJoon kehilangan kata kata, ia bergeming berusaha mencerna ucapan yang lebih muda, dan... Tunggu dia menangis, sungguh? Baru kali ini ia melihat seorang kim jungkook meneteskan air mata

"K-kamu... Kamu bercanda? "

"HYUNG!!! " sekali lagi kim jungkook kembali berteriak, "kanker paru-paru........ "

Nafas NamJoon tercekat mendengar pengakuan itu, matanya memanas dan sedikit buram, ia berusaha sekuat tenaga menahan air matanya.

"Jungkook... " panggil HoSeok membuat sangat empu yang dipanggil menoleh dengan mata sembabnya, air matanya tak pernah berhenti.

HoSeok menatap iba pada anak itu. "Jadi... Ini alasanmu menyuruh adikku menggantikan mu? " tanya HoSeok dengan lembut sesekali mengelus pundak yang lebih muda

Kim jungkook mengangguk. "Maaf hyung, tapi aku benar benar tak ingin hyung ku khawatir"

"Jadi... Sekarang apa yang akan kau lakukan? " tanya NamJoon dengan suara yang masih bergetar menahan perasaannya.

"Aku... Aku akan berobat, dan untuk sementara jeon jungkook akan menggantikan ku sampai aku sembuh, mungkin"

NamJoon menghela nafas panjang, kini atensinya beralih menatap pemuda di sampingnya.

Jeon jungkook hanya menunduk dan tak mengeluarkan sepatah katapun dari awal pembicaraan, NamJoon heran mengapa jeon jungkook langsung menyetujui semuanya.

"Jungkook, kamu setuju? " NamJoon bertanya dengan sangat hati-hati.

Dari gelagat yang ditunjukkan jeon jungkook, NamJoon mengerti dengan sifat anak itu, dan ia  menurutnya sifatnya bertolak belakang dengan sifat kim jungkook.

"I... Iya Hyung" jeon Jungkook menjawab dengan gugup

"Kenapa? " tanya NamJoon kembali

Sesaat jeon jungkook menoleh ke arah HoSeok yang mengangguk seolah menyuruhnya untuk jujur, kemudian melihat ke arah kim jungkook yang tak merespon apa apa, tapi ia mengerti, ia harus jujur agar NamJoon tidak salah paham.

Dua Garis SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang