III

303 45 7
                                    

Kaia tuh kalau lagi gak punya kerjaan adalah tipe manusia yang suka ngayal atau mikir jauh.

Kayak sekarang nih.

Dia lagi mikirin kisah percintaannya yang mengenaskan sama para mantannya. Kaia pikir-pikir ya, kisah percintaannya tuh tragis banget. Kalau gak diselingkuhin maka gak direstuin. Atau yang terakhir, beda rumah ibadah.

Padahal disetiap hubungan yang dia bangun, Kaia berusaha menjadi partner yang baik dan pengertian. Tapi tetep aja, ujung-ujungnya sakit. Kaia gak direstuin aja gitu memiliki hubungan unyu dan bertahan lama hingga bisa maju ke tahap yang lebih serius. Kayak temen-temennya. Si Delon dan Ayana atau enggak Ringgo dan Margo.

"Buset dah, kisah cinta orang pada asyik banget ya. Lah gue? Asem!" Monolog Kaia.

Contohnya ya, si Delon dan Ayana. Mereka rekan kerja yang akhirnya terlibat cinta lokasi. Apa gak FTV banget tuh?

Si Ringgo dan Margo juga, temenan dari kuliah yang akhirnya saling sadar kalau membutuhkan. Ujung-ujungnya udah mau nyebar undangan aja.

Kayak pada mulus banget gituloh kisah cinta mereka. Udah kayak jalan tol. Beda sama dia.

Pemikiran Kaia yang begitu udah berkali-kali datang. Yang artinya apa? Dia lagi keseringan gabut!

:)

Kerjaan dia sekarang cuman dari kantor langsung balik ke rumah. Beda banget dari tujuh bulan yang lalu.

Soalnya tujuh bulan yang lalu, dia punya temen untuk melakukan banyak aktifitas sampingan.

Khael.

Mungkin dia sering gabut sekarang karena hari-harinya yang dulu terisi dengan nama orang itu udah enggak ada lagi.

Dari kejadian lorong apartemennya itu, Kaia tak pernah mencoba bertemu dengan Khael. Dan Khael juga tak pernah mencoba menemuinya.

Yah, kalau Kaia boleh jujur. Dia kangen dengan Khael. Bohong kalau dia bilang tak ada yang berbeda dari hilangnya Khael dikehidupannya.

Khael tuh sudah seperti pelengkapnya.

Kaia kesepian?

Iya, dia kesepian. Rasanya itu pasti, tapi dia berusaha tak terlihat menyedihkan dalam keadaanya itu.

Soalnya dia ingat banget pernah bilang ke Khael kalau dia mungkin jomblo tapi dia tak pernah kesepian.

Yang sialnya, itu cuman akal-akalan dia!

"Bullshit" cerca Kaia pada dirinya sendiri.

Kenyataannya, setelah dia patah hati bertahun-tahun dulu. Hanya Khael yang dia perbolehkan masuk ke dalam hidupnya. Yang boleh dekat dengannya.

Khael adalah tempat pulangnya.

Tapi, Kaia perlu meyakinkan Khael bahwa dia baik-baik saja agar laki-laki itu bisa fokus pada dirinya sendiri. Untuk Khael bisa berhenti memikirkan dan khawatir tentang Kaia.

Jika ada yang bertanya apakah Kaia telalu buta akan perilaku spesial Khael pada Kaia

Maka, jawabannya adalah tentu saja tidak. Kaia sadar akan perlakuan spesial Khael padanya.

Kaia sadar jika Khael memiliki rasa khusus padanya.

Dan lebih mindblowing dan plotwistnya...

Perasaan itu bersambut.

Kaia juga menyukai Khael.

Jauh sebelum Sean, mantan pertamanya.

Mungkin juga sebelum dia bertemu Bara, mantan keduanya.

Dan sebelum dia berada dalam hubungan dengan Arsyad. Mantan terakhirnya.

Untuk Kaia, Khael adalah yang pertama.

Yang pertama bisa membuat dadanya berdebar tak menentu.

Yang pertama bisa membuat pipinya bersemu merah.

Yang pertama bisa membuat perutnya geli serasa ada jutaan kupu-kupu tengah bersarang.

Yang dapat membuatnya jatuh hati.

Singkatnya, Khael begitu spesial untuk Kaia.

Saking spesialnya, Kaia sampai ketakutan. Dia takut jika suatu saat Khael menghilang dan menjauh darinya.

Dia takut Khael menjadi seperti Sean. Mantannya.

Dia takut jika dia meneruskan perasaannya pada Khael hingga mereka terlibat dalam satu hubungan. Pada satu titik mereka bisa saja putus. Dari pengalamannya bersama Sean, saat putus, awalnya mereka sepakat untuk tetap menjadi teman dan dekat.

Namun apa?

Sean lah yang menjauhinya. Sean membencinya.

Dan Kaia tak bisa membiarkan itu terjadi pada hubungannya dengan Khael.

Dia terlalu menyayangi Khael.

Dia tak ingin kehilangan Khael.

Maka walau berat Kaia akhirnya memutuskan untuk mengubur rasa suka melebihi teman pada Khael.

Asal dia dan Khael tetap bisa bersama.

Walaupun status mereka hanya menjadi teman.

Itu tak masalah.

Karena untuk Kaia, Khael begitu spesial dan berharga.

Somewhere Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang