Sedangkan dikamarnya nabila tengah duduk di tempat tidur hotel tersebut sembari menatap kosong kearah foto yang selalu dia bawa jika dia pergi jauh dari rumahnya "aku kangen" Ucapnya pelan dengan mata yang mulai berkaca² "aku kangan" Ucapnya sekali lagi sambil memeluk foto tersebut, air mata yang dia tahan tak terasa mulai jatuh kembali "ternyata aku tidak sekuat itu, aku kira kenangan itu tidak akan muncul kembali, aku kangen" Ucapnya di tengah isak tangisnya yang tak kunjung mereda hingga dia tertidur pulas dengan air mata yang belum mengering di pipinya dengan tangan yang masih memeluk erat foto entah foto siapa yang sedang nabila peluk.
Diluar pintu kamar nabila ternyata Paul sudah berdiri membeku ingin rasanya dia ngetok pintu yang tertutup sangat rapat tersebut namun ditahannya karena mereka memang belum seakrab itu untuk dia ikut campur perihal perasaan nabila "nab kamu baik baik saja kan didalam, nab kamu sudah makan kan" Ucap batinnya yang masih beku menatap pintu kamar gadis tersebut.
Pagi harinya nabila terbangun dengan mata yang masih bengkak akibat tangis nya semalam, "ahh sialan mata gua, untung hari ini sudah tidak ada kegiatan apapun, apa pake kacamata aja" Senyumnya yang mencari keberadaan kacamata hitam yang ternyata tak dia bawak "aahh bi inem pasti lupa masukin, tapi gua lapar, bodo amat lah go saraapaann" Ucapnya dengan perasaan yang telah sangat amat membaik mungkin karena sudah meluapkan dengan menangis semalaman, saat nabila membuka pintu kamarnya ternyata Paul juga sedang keluar dari pintunya. Paul terkejut melihat mati gadis tersebut, tapi Paul enggan bertanya. Tanpa berkata apapun Paul hanya melepaskan kacamata hitam yang ia gantung dileher bajunya dan memberikan kepada nabila setelah itu dia melangkah pergi juga untuk mencari sarapan
Nabila yang melihat itu membeku dan berkata "dingin tapi cukup peka" Senyum tulusnya sembari berlari kecil mengejar langkah kaki panjang Paul yang meninggalkannya "Rachel mana" Tanya nabila. Paul terhenti menatap tajam nabila membuat dia juga ikut berhenti ditatapnya mata wanita itu yang dilindungi kacamata hitam "gua gak sekamar dengan Rachel nab" Jawabnnya suara yang lembut sambil mengacak rambut nabila "sialan rambut gua" Rengek nabila yang membuat Paul tertawa kecil "lu bisa ketawa ternyata, tu tambah cakep" Ucap spontan nabila yang tidak dia sadari membuat jantung pria di sampingnya berdegup kencang. "Malah diamm ayoo sarapan gua lapar" Ucap nabila sedikit memukul bahu Paul dan berjalan meninggal Paul "nabila lu buat gua makin penasaran" Ucapnya sembari melihat punggung nabila.
Saat duduk di meja makan Rachel berlari kecil "nabilaa Paul selamat pagii, hari ini kalian mau kemana ini hari terakhir kita dijakarta loh ucapnya " Entahlah gua mager" Ucap nabila. Tiba-tiba HP nabila berdering "hallo kak nugas ada apa" Tanya nabila ditelfon tersebut "oh okeoke siapppp gasss" Setelah percakapan singkat nabila pun mematikan HP tersebut sembari tersenyum senang "ciee kak nuca ya keliatan bgt nab saltingnya" Ucap Rachel menggoda nabila "apaan si cell cuman teman", "eh eh gua gak ada arah kesitu loh eh" Rachel semakin menggodanya membuat pipi nabila terlihat merona. Sedangkan pria yang duduk didepannya hanya menatap dua wanita tersebut dengan sdikit ketidaksukaannya, "nuca ajek jalan ya" Tiba-tiba Paul bertanya " Iyaaa, ayo kalian mau ikut gak mumpung kita punya tour guide nih" Canda nabila,
"Gua gabisa nab udah janjian mau ketemu teman² gua" Jawab Rachel. "Ohh its okeee, lu Paul mau ikut gak" Tanya nabila "gak gua mau tiduran aja" Jawab Paul "yaudah berduaan sama kak nuca cie kiwkiw" Yang dibalas senyum salting nabila "gua ikut" Ucap paul mengagetkan dua wanita tersebut "apasi lu ikut atau gak" Tanya nabila sekali lagi memastikan jawaban pria tersebut "ikut" Jawabnya ssingkat. "Yaudah gua pergi kekamar dulu ya mau siap² byee see you nanti malam ya" Dibalas anggukan nabila dan Paul, tidak ada percakapan diantara dua orng yang sedang menikmati santapan paginya namun Paul curicuri pandang melihat nabila yang hanya terdiam tanpa ekpresi melahap makannya "jangan bengong nanti kesurupan" Memecahkan lamunan nabila "eh siapa yang bengong ini lagi makan harus fokus nanti keselek metong" Canda nabila namun Paul bisa merasakan bahwa itu adalah senyum palsu nabila "topeng kamu terlalu transparan untuk aku nab" Ucap batinnya sembari menatap wanita yang sedang duduk menikmati nasi goreng didepannya....
*Bersambung*
![](https://img.wattpad.com/cover/363364703-288-k382610.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Tak Disengaja
Historia Cortaseorang wanita cantik yang selalu menjadi sumber kebahagiaan untuk orang-orang disekitarnya, tanpa satupun orang tau ada rahasia tersirat dibalik setiap senyuman nya hingga tiba seseorang yang dapat dengan mudah membaca tiap senyuman palsu yang dipe...