2

710 63 0
                                    

Keesokan harinya nabila bangun lebih awal karena akan berangkat ke Jakarta selama 3 hari mengikuti debat sebagai perwakilan fakultasnya, diapun bersiapsiap dan menggunakan almamater universitasnya dan bawa tas yang berisi semua keperluannya yang telah disiapkan oleh bi inem, setelah selsai nabila pun keluar dari kamarnya "bii" Teriaknya kecil "belum balik ya" Tanyanya kepada bi inem yang langsung dipahami "belum mbak kayaknya besok mbak" Nabila pun berdecak karena belum bertemu orang tuanya beberapa hari belakangnya ini dia cuman bertukar pesan dan berbicara beberapa menit via telfon untuk Sedikit melepas rindunya..

"Yaudah nabila pergi ya, jangan kangen loh" Sambil memeluk erat orang yang sedari dia kecil selalu ada bersamanya ketika orang tuanya sibuk "Hati-hati ya mba kalau ada uang macak macam itu diatas udah bibi suapin air marica" Tertawanya kecil. Nabila pun berangkat menuju area rektorat untuk berangkat ke Jakarta menggunakan bis universitas bersama perwakilan dari fakultas lain.

Ketika menaikin bis nabila tidak mengenali siapaun disana namun karena sifat ramahnya dia menyapa dan memberi senyum ramah kesetiap orng di atas bis tersebut dan dibalas ramah oleh semua orang di sana kecuali satu wanita yang entah mengapa seperti tidak suka kehadiran nabila disana, ketika sedang asik mendengar lagu menggunakan headphone nya seseorang tiba-tiba menyapa nya "disini kosong, boleh duduk?" Tanya pria tersebut yang dibalas anggukan dan senyuman ramah wanita itu, senyuman yang membuat kayanya menyerupai bulan sabit "manis" Ucap pria tersebut dibenaknya.

Setelah meletakan tasnya diatas lemari bis diapun duduk di sebelah nabila yang masih asik dengan lagu kesukaan nya dan sebuah novel di tangannya. Pria itupun memecahkan keheningan "suka novel ini juga" Tanyanya yang dibalas anggukan "suka bangaaaat aku baru beli di gremed loh kamu suka juga ets tapi jangan spoiler yaaa" Tanyanya yang langsung terlihat akrab kepada pria tersebut. "Kita belum berkenalan, namaku nabila" Ucapnya sembari mengulurkan tangannya "aku Paul, Paul alfarizi aro" Sedikit tersenyum.

Oh iyaa, pria ini bernama Paul alfarizi aro semester 5 dari fakultas HI. Seorang lelaki keturunan Swedia indo sehingga tidak salah memiliki kulit putih dan badan yang tinggi (sangat terlihat seperti bule tp emng bule si haha), pria ini terkenal di fakultasnya selain terkenal akan ketampanannya dia juga merupakan mahasiwa berprestasi namun terkenal cuek dan dingin"

Disaat perjalan dimulai merekapun bernyanyi bersama si bis semua mahasiwa terlihat gembira sambil menyanyikan lagu dari band noah - separuh aku

" Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu" Nyanyi nabila yang ternyata membuat paul kagum "suara kamu bagus" Ucapnya sembari tersenyum kecil sangat kecil yang hampir tidak terlihat "kiw makasiii jadi malu" Ucap nabila membalas dengan senyuman manisnya dan sedikit memukul lengan Pria tersebut. Interaksi kecil tersebut tenyata membuat wanita yang sedari tadi terlihat tidak menyukainya semakin memanas.

"Kamu mau permen" Ucap Paul sembari menawarkan nya kepada gadis yang sedari tadi terpaku pada novelnya "mauu makasi Paul" Senyumnya tulus, entah mengapa ini pertama kali Paul merasakan sesuatu yang aneh setiap melihat senyum manis dari wanita yang baru saja dia kenal. Tidak sengaja nabila pun tertidur di bahu Paul, tak lama ternyata nabila telah tertidur lelap di bahu pria tersebut namu pria tersebut tidak merasa risih Paul malah tersenyum "tidur aja cantik atau memang kamu selalu cantik nabila" Ucap batinnya dan kembali sibuk dengan bukunya.

"Eh sorry sorry" Ucap nabila tersadar dari tidurnya "lu berat bahu gua pegal" Ucapnya sembari memegang bahunya yang dibalas pukulan kecil dari nabila "alah gitu doang ul" Entah mengapa mereka terlihat seperti dua orng yang sudah lama berteman, mungkin ini semua karena sifat nabila yang sangat mudah berteman dengan siapapun namun tidak dengan Paul yang membuat beberapa mahasiwa yang memang telah lama mengenal Paul sedikit kebingungan.

Setelah beberapa lamaaa merekapun sampe di hotel yang akan menjadi tempat beristirahat mereka selama dijakarta, sesampainya di kamar nabilapun bersih² dan meraih hpnya untuk mengirim pesan dan menelfon org tuanya ini adalah kegiatan yang selalu dia lakukan setiap malam karena waktu mereka bertemu sedikit disebabkan orgt tuanya yang sangat sibuk.
Karena dirasa cacing dalam perutnya mulai meronta-ronta nabilapun bersiap untuk turun makan kebawah "ahh makan sendiriiii" Ucapnya di balik pintu lift yang membawanya turun kebawah"

Ketika sedang makan terdengar suara pria didepannya "gue boleh duduk disini" Ucap pria tersebut meminta izin dan dibalas senang oleh nabila "akhirnya punya teman makan" Ucapnya yang membuat Paul kebingungan "maksdunya" Ucap pria tersebut "ha, gipipi gipipi balas nabila" Yang terlihat menggemaskan menurut Paul. Tidak ada pembicaraan diantara kedua orang tersebut hingga makanan mereka habis.

"Gua kekamar duluan" Ucap pria tersebut berdiri dari duduknya "ah barengan ajaaa gua juga malas. Kalau sendirikan di sini" Balas nabila yang sudah berdiri dan berjalan beriringan bersama Paul, ketika menaiki lift nabila pun berkata "lu tau gak hotel ini berhantu tau gua pernah nonton di yutub review orang-orang seram bangat gasi katanya kalah malam suka ada yang ketok ketok pintu gua, kenapa kita disuruh tidur disini ya" Ucapnya sambil melihat kearah Paul yang ternyata sedari tadi telah melihatnya mata mereka bertemu dan kembali nabila berkata "lu kenapa lu gak kesurupan kan diam bae" Tingg pintu lift pun terbuka dan pria tersebut berjalan lebih dahulu kearah pintu kamarnya yang membuat nabila kembali berkata "kamar kita depan²an". Paul hanya melirik dan masuk ke kamarnya sebelum menutup pintu dia berkata " Sekarang malam jumat" Yang diikuti tutupan pintu dr kamar Paul hal tersebut sontak membuat badan wanita itu merinding dan buru² masuk ke kamarnya "pria aneh" Ucapnya.

Berbeda dikamar lelaki itu, Paul sedang berbaring sembari menonton film didalam kamar hotel nya yang tiba-tiba terlintas dibenaknya "wanita aneh, tapi dia lucu" Senyum Paul, senyum yang telah lama tidak pernah dia rasakan. Iyaa nabila berbeda dari gadis yang biasa Paul temui gadis yang ketika melihatnya seperti cacing kepanasan para wanita yang memperlakukan seperti seorang pangeran, namun nabila berbeda dia memperlakukan Paul seperti yang Paul selalu harapkan, dan membuat Paul semakin penasaran. "Nabila Zelikha Putri" Ucapnya sembari tersenyum...

*Bersambung*

Pertemuan Tak DisengajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang