Aku terbangun dari mimpiku, ya mimpi yang mengisahkan masa laluku 10 tahun yang lalu.
"Sial. Mengapa aku bermimpi itu lagi." gumamku.
Aku memang belum Move On dari Georgia setelah lulus SMA kami lost contact.
Geo meneruskan kuliah di University of American goverment.
Ya, kami berpisah sampai sekarang sudah genap 10 tahun."Harry kau dimana? Apakah kau ada di kamar? Cepat lah kesini kami akan segera berangkat!" teriak Niall dari bawah kamar ku.
Sekarang aku satu asrama dengan Niall,Liam,Louis. Kami bekerja di perusahaan yang sama di bidang Intelegent negara London. Jadi kami tinggal di asrama.
" Ya tunggu sebentar aku segera kebawah!" teriakku.
Kami sudah dalam perjalanan meluncur ke kantor Intelegent tepatnya sebelah utara kantor Ke-Presidenan.
"Hei boy,apakah kau tidak akan berganti kacamata sampai abad 22? Kacamatamu itu terlalu besar Harry." Liam melirikku dengan kritikkan yang pedas. Ya dia memang seperti itu sejak awal aku bertemu dengannya.
"Mungkin dia lebih jelas dengan memakai kacamata itu liam. Kau jangan terus mengkritiknya kasihan dia!" Louis membelaku, ya dia memang cuek tapi dia peduli terhadap orang-orang sekitarnya.
"Boys kita sudah sampai. Ayo turun jangan berdebat terus!" Niall melirik kearah kami dengan tatapan sinis.
"Selamat pagi kalian, selamat menerima tugas baru pagi ini. Kalian harus meneliti dan mengawasi kejadian bom terrorist yang terjadi di kantor berita Cosmic News kali ini. Kalian harus mengerjakannya dengan rapih dan teliti. Dan ingat kalian harus mengerjakannya sesuai pedoman The Intellegent of London. Apa kalian mengerti?"
"SURE SIR!" kami menjawab serentak
COSMIC NEWS OFFICE.
"Guys,kita harus bekerja dengan rapih disini. Selidiki yang mencurigakan dan pintar pintarlah mencari informasi." Komando dari Louis selaku kapten tim kami.
Belum saja aku dan Niall menusuri sudut pinggir Cosmic News office kami sudah diwawancarain oleh Salah satu stasiun tv.
"Selamat pagi,apakah kalian sudah menemukan bukti-bukti mengenai kasus ini?"
"Sejauh ini kami baru saja datang dan survey lokasi kejadian jadi sementara waktu belum bisa mengemukakan bukti terkait kasus ini" Ujar Niall menjawabnya dengan lugas.
Sementara Niall sedang diwawancarai, aku merasa pernah melihat wajah dari reporter tadi. Setelah wawancara selesai aku langsung memanggil reporter tadi.
"Hei kau!" panggil ku
"Aku?" menatapku ragu
"Ya kau! Aku ingin berbicara denganmu sebentar" jelasku
"Uhm ada apa? Ada yang perlu ditanyakan?" sambil mendekat ke arahku.
"Siapa namamu? Perasaan aku pernah melihatmu suatu waktu.. Kalau tidak salah lihat" Aku sedikit menjelaskan
"Namaku Angelic Feder Adella, senang berkenalan denganmu. Mungkin kita pernah bertemu tapi aku lupa haha" Guraunya.
Tunggu.
Apakah dia adik dari Geo.
YA BETUL.
OH GOD KAU TELAH MEMBERIKU JALAN."Apakah kau adik dari Georgia Adella? Kau masih ingat aku pacar geo saat SMA? Kau punya nomor telepon Geo?"
Sepulang menelusuri kasus itu aku termenung di jendela kamar asramaku.
Senang ataupun ragu untuk mengirim sms kepada Geo.
Apakah dia masih ingat aku? Ataukah dia sudah mempunya pendamping hidup? Oh shit lagian kalo menanyakan kabar kan tidak salah. Batinku.
'Hello Geo, masih ingat aku? Harry Edward Styles'
Send.
"Huft apakah dia membalas nya aku tak peduli!" geramku kesal.
Ponselku bergetar. Sms masuk. Apakah Geo membalas sms ku? Tak mungkin.
'Harry Styles! Kau sehat? Tentu saja aku masih mengingatmu sangat mengingatmu! Aku sedang di london. Temui aku di cafe Grande , Lorde Street Numb.22 -Geo'
DEG.
Aku tak tahu harus senang ataupun takut bertemu Geo lagi.
Ini seperti mimpi.
Aku tak tahu Ini mimpi (lagi atau bukan).Semoga aku tak sebodoh saat dulu pertama kali bertemu dengannya.
YEAY PART 2 SELESAI. VOMMENT? MAAP KURANG GREGET GUYS HEHE XX.
