Chapter 1

14 1 0
                                    

Pada pagi hari yang indah, Fazrien bersiap - siap untuk menjalani harinya. Dia telah memasuki tahun yang baru tetapi masih bersama rakan-rakannya yang sama iaitu, Paul, Sahendra, Mario dan Dewangga. Fazrien sedang dalam perjalanan ke sekolah. Begitu dia tiba, Dia meletakkan tasnya di kelas barunya. Fazrien melihat tiga temannya berbicara bersama dan dia dengan cepat pergi ke sana dan bertemu teman-temannya. Teman-temannya menyapa dan tersenyum ke arahnya.

Setelah beberapa menit mereka berbicara dan tertawa bersama, sudah waktunya bagi mereka untuk masuk kelas. Mereka masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi mereka sendiri tetapi masih bersama.

_____________________________________________________

Waktu Istirahat

Saat mereka makan bersama, ada satu guru yang lewat sambil melirik kearah mereka. Mereka melihat guru itu pada saat yang sama ketika dia melewati mereka, mereka saling memandang kembali dengan ekspresi bingung. Dan akhirnya Sahendra bertanya...

Sahendra : itu guru baru kan ?
Mario : keliatannya kayak.. murid sih.

(dewangga menolak kepala Mario)

Dewangga : murid, kepala lu ! Itu guru.
Mario : maaf atuh.. Tapi keliatannya kayak baik.

(giliran Sahendra menolak kepala Mario)

Sahendra : baik, kaki lu ! Kelas yang disebelah kita bilang mereka selalu dimarahin guru baru itu !
Mario : kaki, kepala, ntar apalagi !? Jidat? Tangan? Jari-

(Fazrien menolak kepala Mario)

Fazrien : diem.
Mario : dahlah, bye.

Mereka tertawa.

___________________________________________________

Setelah istirahat, mereka kembali ke kelas dan duduk secara berkumpulan karena gurunya belum ada di sana.

Dewangga : heh, gimina kalo guru baru itu ajarin ke kelas kita?

(mereka menoleh kearah Dewangga)

Mario : AMIT² LU !
Sahendra : angga, lu mau kaki apa tangan ?
Dewangga : dih, gak biasa di ajak ngejoke njir.
Fazrien : lu confirm joke ?
Dewangga : maksud lu-

Setelah itu, mereka melihat ke pintu dan ternyata guru tersebut ialah guru baru yang mereka lihat sebentar tadi.

Sahendra : ANJIR-
Mario : SETAN LU, ANGGA

(Mario berbisik kepada Dewangga)

Mereka berdiri lalu Guru tersebut menyuruh mereka untuk duduk.

Genzie : Saya, Genzie. Bisa dipanggil, Sir Genzie. From now on , saya yang akan mengajar kalian bahasa inggeris. Dan saya tidak akan guna bahasa indonesia sama sekali.

Mario melihat kearah Dewangga. Dan Fazrien....

______________________________________________________

Sepanjang Sir Genzie mengajar, dia sentiasa melirik Fazrien berkali-kali yang membuat Fazrien sedikit tidak selesa dengannya. Fazrien mengelak Bertentang mata dengan Sir Genzie. Selama setengah jam Sir Genzie mengajar, Fazrien ternyata sedang melamun. Gurunya sekarang baru sadar bahawa muridnya sedang melamun.

Genzie : You , The one that daydreaming ! (kamu, yang sedang melamun !)

Fazrien dengan cepat menoleh kepala ke arah Sir.Genzie lalu berdiri.

The Illegal WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang