Chapter 2

13 1 0
                                    


Ibu : kemana saja kamu !?
Fazrien : gak.. bu-..

(ayah tirinya memukul kaki Fazrien belah belakang mengguna sabuk berkali-kali)

Fazrien : ADUH..! pa.. tadi faz-
Ibu : ibu sama ayah gak mau alasan bodoh kamu itu !!
Fazrien : IBU ! FAZ MAU JELASIN DULU !

(Fazrien meninggikan suaranya membuat ibunya lebih marah)

Ibu : ouhhh, udah pinter kamu ya. SINI KAMU !!
Fazrien : BU...!

Ibunya menarik telinganya Fazrien dan membawanya ke kamar mandi. Ibunya menyiram seluruh badannya sehingga basah lalu ibunya menutup pintu kamar mandi tersebut dan mengurungnya. Bukan hanya menyiram dan mengurungnya, ibunya juga menutup lampu kamar mandinya.

Fazrien : IBU ! PA !..

Fazrien memanggil berkali-kali dengan keras, tetapi tiada sahutan sama sekali. Fazrien semakin lemah dan lemah.

Fazrien : ibu.. pa...

akhirnya, mata Fazrien perlahan-lahan tertutup dan... pingsan di dalam kamar mandi.

_____________________________________________

Keesokan harinya..

Semasa semua temannya di sekolah, teman-temannya saling bertanya alasan mengapa Fazrien tidak hadir. Semua temannya tampak bingung karena dia tidak pernah tidak hadir atau melewatkan kelasnya. Dia adalah seorang siswa yang sukses.

Selepas beberapa minit, guru mereka, Sir Genzie. Guru mereka masuk ke kelas dan langsung sahaja meminta kehadiran. Dia terkejut bahwa Fazrien tidak ada di tempatnya dan berfikir adakah dia penyebabnya?.. dia harus menutupi ekspresi dihadapan kelas.

___________________________________________________

g

Genzie : I'm sorry, But what if he's absent ?
(Genzie : maafkan saya, tetapi bagaimana jika dia tidak hadir?)

? : what kind of stupid question you just ask ? just. get. him.
(? : soalan bodo apa lu tanyain? dapatkan. saja. dia. )

Genzie : Sure, sir.
( Genzie : baik, tuan.)

___________________________________________________

Genzie : Why didn't he attend today ? (kenapa dia tidak hadir hari ini?)

dua rakannya, Dewangga bertemu matanya Paul dan Paul melihat Dewangga sambil menggelengkan kepalanya seperti mereka tahu sesuatu. Dewangga hanya mengangguk kearah Paul. Sir Genzie sadar bahawa mereka sedang komunikasi dalam diam, Dia langsung bertanya kepada mereka.

Genzie : Two of you ! you're his friends, where's him ? (kalian berdua ! kalian ialah rakannya, dimana dia ? )

(Dewangga melirik Paul dan berdiri)

Dewangga : dia lagi sakit, Sir.

(jidatnya Sir Genzie berkerut sambil melihat mereka berdua)

Genzie : sakit ?

(Dia menggemakan kata-kata Dewangga dan rakannya tidak berkata apapun)

Dewangga duduk dan Paul memberinya jempolan 'bagus' kearahnya

_____________________________________________

Fazrien yang pingsan didalam kamar mandi akhirnya tersadar dan perkara pertama yang dibuatnya ialah mencuba untuk membuka pintu. tidak lama selepas itu, pintunya dengan perlahan-lahan terbuka memberi cahaya kearah kamar mandinya. dia tersenyum kecil, matanya merasa sedikit silau. Fazrien masih bersama uniform sekolahnya.

Kemudian, dia akhirnya keluar dari kamar mandi tersebut dan dengan segera bersiap untuk kesekolah. Fazrien tidak makan atau minum sebelem berangkat kesekolah, tetapi sebelum itu dia melihat jam dan menyadari bahawa.. jam 9:30 pagi. Matanya Fazrien terbuka dengan luas dan bergegas mengambil begnya dan berlari keluar.

Sesampainya dia di hadapan sekolah, dia melihat jam, selama 13 menitan sahaja kerana dia berlari. Nafasnya sangat laju dan berbunyi agak kuat. Dia masuk ke dalam sekolahnya.

Dia berlari ke arah kelasnya dan dia mengetuk pintu kelas, melihat Sir Genzie sedang mengajar menoleh ke arahnya dengan laju dan tersenyum kecil. Rakannya, Dewangga dan Paul melihat ke arah Fazrien. Mereka tampak kaget melihat rakannya sebegitu sekali.

Genzie : Fazrien... silakan duduk.

Fazrien dengan segera berjalan ke tempat dan duduk dengan perlahan. Paul dan Dewangga yang duduk di belah kiri dan kanannya bertanya kepadanya lagi dan lagi.

fazrien : ehh,.ntar gw cerita, ini Sir Genzie lagi ngajar-
Genzie : Angga, Paul. Don't bother Fazrien. ( Angga, Paul. Jangan ganggu Fazrien. )

Dewangga dan Paul terdiam.

_____________________________________________

Genzie : Okay, class. this is-
? : eumm, hello ?..

Seorang perempuan berambut panjang, berpakaian seragam sekolah dengan kemas juga kelihatan lembut mengetuk pintu. Semua menoleh kepalanya kearah perempuan itu.

? : ini.. kelas *** ?  bener kan ?

Sir Genzie berjalan kearahnya dan bertanya.

? : ouhh, bapak Sir Genzie ya? saya pelajar baru di kelas ini, nama saya Jully Paramitha.

Perempuan itu tersenyum kecil melihat Sir Genzie, yang tampak tampan dimatanya. Sir Genzie menyuruhnya masuk dan memperkenalkan diri. Setelah semua itu, Sir Genzie menyuruhnya untuk duduk di tempat yang ditunjuk. Dia berterima kasih kepada guru mereka dan tersenyum kearah Sir Genzie.

Fazrien dan rakan-rakannya tampak bingung tetapi mereka tidak memperdulikannya sama sekali...

Jully...? ” Fazrien berbisik kepada dirinya sendiri... Jully Paramitha.

_____________________________________________

To Be Continued...


: gimanaa ?  ok apa ok? harus ok wkwk. how is it? good? bad? confusing?
love you guys, leave a vote 🤏🏻💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Illegal WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang