12 - not circle
Jam istirahat kedua Letta gunakan untuk pergi ke toilet. Setelah masuk ke dalam toilet, dari dalam toilet ia sepertinya mendengar di luar toilet, di ruangan toilet itu terjadi sesuatu. Letta mendengar seseorang sedang bertengkar.
Seorang wanita dengan rambut terurai menyeret seorang wanita berkucir kuda. "Cukup. Lo ga usah ngarang tentang hidup lo bakalan lebih baik. Cewek kek lo ini seharusnya tau diri. Ga punya harga diri banget rebut pacar orang."
"Gue ga ngerebut pacar orang. Tapi pacar lo yang dateng ke gue!"
"Wah, wah, lihatlah. Udah berani bicara sekarang. Kenapa lo ga bicara begini tadi pas di depan umum? takut lo ketauan perebut pacar orang ya?"
"Sialan! Gue dituduh dan lo cuma bicarain ini sama gue. Lah pacar lo ga lo tanyain, hm?"
Dia, seorang wanita yang berambut terurai itu mendorong seorang wanita yang berkucir kuda itu sampai terjatuh ke lantai.
"Denger ya, Celia Caramel. Lo cuma cewek murahan yang dateng kesana kemari nempel sama orang seperti benalu."
Letta keluar dari toilet tanpa mempedulikan mereka yang melihatnya. Letta saat keluar dari toilet dan melihat Hyera dari kelas 12 IPA 3 dan melihat Celia dari kelas 12 IPA 1. Teman sekelasnya Celia Caramel. Pantas saja Letta merasa tidak asing dengan suara seseorang, ternyata suara Celia.
Celia sedang berada di bawah karena tadi didorong oleh Hyera. Letta berjalan keluar dari ruangan seperti biasa dan mencoba tidak terjadi apa-apa. Ia tidak ingin mengambil resiko. Lagipula ia juga tidak tahu permasalahan dari keduanya, jadi tidak ada gunanya juga ikut campur.
Setelah itu Letta masuk ke kelasnya. Tidak ingin memikirkan hal itu, ia tidak menolongnya karena juga bukan urusan Letta. Itu akan menjadi hal yang panjang jika Letta mencampuri urusan orang lain.
Celia Caramel, seorang siswi yang Letta tidak pernah berbicara dengannya sekalipun. Ia hanya pernah melihat Celia keluar masuk kelas. Bahkan terkadang Letta sering melihat Celia bermain dengan anak kelas lain.Beberapa menit kemudian bel istirahat sudah berbunyi. Murid-murid 12 IPA 1 sudah masuk ke kelasnya. Celia yang masuk terakhir. Celia menjadi perhatian Letta. Dilihat-lihat Celia tidak baik-baik saja. Biasanya Celia masuk dengan senyuman.
Tempat duduk Celia yang berada di barisan depan. Dia duduk tanpa melakukan apapun. Biasanya seorang Celia setelah masuk berbicara dengan teman-teman circle di kelasnya.
"Letta!" suara dari seorang siswi yang bernama Ruby membuyarkan lamunannya.
Ia beralih melihat Ruby. "Letta, Letta kamu ada waktu?" tanya Ruby.
"Wah, jadwalku engga pasti." jawab Letta.
Ruby sedih mendengar ketidakpastian Letta. "Yah, padahal aku mau ke rumahmu. Aku mau minta waktu karena aku butuh seseorang buat bantu aku belajar."
Letta tersenyum lalu ia menepuk-nepuk pundak Ruby. "Aku cek jadwalku dulu. Kalau ada waktu yang pas, nanti aku hubungin kamu."
"Beneran?"
"Makasih, Letta. Makasih!"
Archie datang dan mengebrak meja Letta. Ruby kaget akan tetapi Letta tidak kaget. Letta sudah kebal dengan perbuatan anak ini. Archie anak ini sering berbuat hal yang diluar kepalanya, bahkan Archie adalah wujud brutalitas.
Archie menatap Ruby dengan tajam. "Kalian bicarain gue dibelakang ya?"
"Iya." jawab Ruby.
"ANJING!"
Letta hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. Sungguh mereka berdua akan selalu ribut dan Letta yang selalu menjadi penengah untuk mereka. Jika Ruby dan Archie sudah bertemu, yang akan terjadi adalah bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED IN DANGEROUS
Teen FictionSebuah api jika disatukan dengan bensin maka api itu akan menjadi besar. Sama seperti sejoli ini, yang mana kisah ini akan terus mengobarkan cinta mereka! Letta hanya seorang gadis biasa tapi ia tiba-tiba dijadikan oleh seorang babu sama seseorang y...