Sebelum Karina dan Nadim dipisahkan oleh jarak karena jadwal shooting Karina yang semakin lama semakin menghantui mereka, kedua sejoli ini memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan menghabiskan waktu bersama sebanyak-banyaknya.
Saat ini mereka sedang di dalam ruangan closet di mana semua pakaian, tas dan sepatu Karina disimpan.
"ini baju sebanyak ini emang kamu pake semua?" tanya Nadim sambil memperhatikan pakaian Karina yang tergantung rapih di lemari kaca.
"of course, emangnya kamu lupa pekerjaan aku apa? Aku tuh selalu dituntut untuk berpenampilan oke, jadi emang ini semua wajib aku punya".
Mendengar itu, Nadim mengangguk mengerti, "bener sih, we couldn't be more different ya, kalau aku, semua pakaian yang aku punya, kalau dimasukin ke 1 koper aja masih nyisain banyak space kosong".
Karina terkekeh pelan, "kamu aja yang terlalu cuek sama penampilan, kapan-kapan kita shopping date yuk, nanti aku beliin kamu baju yang banyak".
"terserah kamu aja, aku ngikut".
"eh kemaren aku beli baju tennis baru, liat deh lucu kan?" tanya Karina sambil memamerkan baju tennis bewarna putih dengan pola garis bewarna biru.
Nadim menaikkan kedua alisnya lalu menatap Karina dengan pandangan penuh pertanyaan, "itu bajunya emang mini gitu?".
"ih kamu mah, baju tennis emang gini, mau liat aku pake baju ini nggak?".
"Perasaan aku liat Serena Williams bajunya nggak kaya gitu deh, kamu mau pakai baju itu sekarang?".
Karina mengangguk.
Pikiran Nadim langsung kemana-mana.
"ganti baju di sini?" tanyanya lagi.
Karina mengangguk lagi.
Nadim mengerjapkan matanya.
"ih kamu pasti mikir yang nggak-nggak ya? Kamu keluar dulu lah sebentar, biar aku ganti baju dulu".
"oh.. iya" Nadim langsung melenggang keluar dari ruangan kloset dengan cepat.
Karina terkekeh merlihat kekasihya yang salah tingkah.
Selepas mengganti bajunya dengan pakaian tennis yang baru ia beli, Karina memanggil Nadim untuk masuk ke ruangan lagi.
Mata Nadim terbelalak kaget setelah melihat Karina yang sedang memakai baju tennis yang minim bahan itu, matanya mengerjap berkali-kali, tanpa sadar ia juga menelan ludah, entah kenapa rongga mulutnyaa tiba-tiba terasa sangat basah.
Otak Nadim tidak bisa mengendalikan reaksi tubuhnya, matanya tidak bisa lepas dari tubuh Karina yang memang punya kelebihan di bagian dadanya.
Tubuh indah itu sekarang dibalut oleh baju putih yang lumayan ketat dan lebih tepat disebut crop top dibanding pakaian olah raga, dan rok pendek setengah paha yang memamerkan kaki jenjang Karina. Lelaki straight mana yang tidak tergoda?
Nadim langsung mengalihkan pandangannya lalu menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pikiran kotor dalam otaknya.
Karina yang tau apa yang dipikirkan kekasihnya hanya nyengir meledek, 'ah cowok emang mudah ditebak'. Lalu ia berpose seakan ia seorang model ynag melenggang di atas catwalk, "gimana dim? Bagus kan bajunya?".
Nadim berdeham canggung, "ba..bagus kok tapi kamu mau pakai baju di in public?".
"iya emang kenapa?" goda Karina.
"jangan".
"kenapa jangan?".
"you know what you're doing, jangan sok polos deh" ujar Nadim sambil mendelikkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morning Coffee With You
RomanceEvery aktris ibukota, anak gaul jaksel gf needs a budak korporat, rajin sholat bf. -- Karina adalah seorang aktris papan atas yang sedang digandrungi anak muda di seluruh Indonesia, Nadim adalah seorang budak korporat dengan gaji di ambang batas UMR...