Tujuh Belas

534 72 7
                                    

"eh jangan bilang, cowo di bandara waktu itu lu dim?" tanya Ayu.

Nadim tidak menjawab dengan kata-kata, dia hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. 

"anjir parah banget lu nggak bilang-bilang ke kita, jadi selama ini kita gosipin lu di depan lu?". 

Karina menaikkan kedua alisnya, "bisa-bisanya kamu nggak bilang ke temen kamu kalau cowok itu kamu dim!" ujarnya sambil memukul bahu kekasihnya pelan. 

"ih bayangin aja tiba-tiba aku bilang, 'eh guys aku baru ngopi bareng sama Karina Mahardika lho di bandara', bisa dicap halu aku" bela Nadim. 

"iya sih bener" ujar Ningsih dan disetujui oleh Ayu dan Joy dengan anggukan.  

"jadi di antara kalian, siapa yang deketin duluan?" tanya Joy.

Karina mendengus pelan, "aku lah, kalau nungguin dia gerak duluan, nggak bakal kemana-mana sih kita" ucapnya sambil memicingkan matanya ke arah Nadim.

"ih tapi kan aku yang nembak duluan" bantah Nadim.

Ketiga rekan kerja Nadim saling lihat-lihatan dan terkekeh karena terhibur melihat perdebatan dua sejoli di depan mereka.

"tapi bener sih, bukannya mau buat mbak Karina cemburu ya, tapi di kantor tuh banyak yang mau deketin Nadim tapi pada menyerah karena dia nggak peka sama sekali" ujar Ayu. Joy dan Ningsih mengangguk setuju.

"eh nggak usah panggil mbak, panggil nama aja nggak papa, kan temennya Nadim, temen ku juga, mau kan kalian temenan sama aku? Biar aku punya mata-mata di kantornya Nadim" kata Karina sambil memamerkan senyum manisnya.

Ketiganya langsung semangat mengiyakan, sedangkan Nadim hanya memutar bola matanya dengan malas.

"wiih aku dianggap temen sama Karina Mahardika, follow IG aku boleh dong?" ucap Joy.

Ayu langsung menyikut juniornya itu. "ouch, bercanda doang ahaha" lanjut Joy.

Karina tergelak, "ayo mutualan di IG, tapi di second account aku aja ya, kalau main account aku isinya kerjaan doang soalnya, walau kadang aku suka ngepost hal pribadi di sana, tapi lebih sering di 2nd account" ujarnya sambil mengeluarkan ponselnya, "IG kalian apa? Biar aku yang follow".

Keempatnya langsung berkerubung dan saling memperlihatkan akun Instagram masing-masing. Nadim yang merasa dikucilkan hanya bisa menggelengkan kepala keheranan.

"rin, beneran kamu yang deketin Nadim duluan?" tanya Ningsih.

Karina mengangguk, "kalian tau lah Nadim gimana, aku pas pertama kali ketemu dia tuh cuman tau nama depannya, dia lulusan UI sama dia kerja di kuningan, jadi aku stalking dulu tuh, terus pas akhirnya kita ketemu, aku juga yang ngasih nomer ku duluan".

Joy langsung menimpuk Nadim denga bantal sofa, "anjir parah banget lu dim, bisa-bisanya lu bikin Karina yang effort ngejar lu".

"ih apaan sih mbak, aku juga mau deketin tapi aku nggak tau gimana caranya, kan dia artis, aku rakyat jelata" ujar Nadim sambil berlindung dari timpukan bantal Joy.

"terus mbak, masa pas akhirnya kita ketemu lagi, eh dia langsung minta peluk, apa maksudnya coba?" Karina mulai membumbui ceritanya dengan MSG.

Sekarang Ningsih yang emosi, "wah stress nih orang, bisa-bisanya pertama kali ketemu langsung minta peluk!" ujarnya sambil menunjuk wajah Nadim.

"au ah, kok gue dipojokkan gini sih" Nadim merajuk sambil merangkul lengan Karina.

Mendengar ucapan Nadim, ketiganya langsung tertawa bersama-sama.

Morning Coffee With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang